Amanda Pov's
"Thanks,sir",aku langsung membuka pintu mobil,dan cus pergi kedanau.
Aku berada dihalaman depan ,belum masuk kedalam.Cukup sepi disini. Kulihat banyak mahasiswa dan mahasiswi yang nampaknya sedang berkumpul atau bermain disini. Anak-anak kecil yang berlarian kesana-kemari tanpa lelah membuatku ingin ikut bermain bersama mereka. Oh tidak-tidak amanda,kau terlalu tua untuk bermain kejar-kejaran. Mendengar bisikan hatiku yang menyindir diriku sendiri ,sedikit membuatku geli.
Aku sampai didanau Quenti. Waw,danau ini sangat indah dengan perpaduan air danau nya yang berwarna hijau dan biru.
Kaki kuterhenti diujung batu yang sangat besar dekat danau. Kuletakan tasku kemudian barulah aku duduk. Kulepaskan sepatu. Kemudian kucelupkan kedua kaki kedalam air danau yang hangat.
Kedua mataku kini memandang gelombang-gelombang yang tepat berada didekat kakiku. Pantulan wajahku yang kelam terlihat sangat jelas.
"Aah jelek sekali wajahku"keluhku dengan sedikit desahan.
Kualihkan pemandanganku ke tengah-tengah danau ini. Sedikit demi sedikit aku bisa mencerna apa yang terjadi sebenarnya.
Harry kesal lantaran aku MEMBENTAKNYA,oh yatuhan aku hanya MEMBENTAKNYA itu pun hanya satu kata.Dia langsung marah dan meninggalkanku . Heh! Childish! Baru saja digitukan dia langsung sakit hati.
Dan lihatlah sekarang. Dia bahkan mencium seorang gadis,di depan muka ku sendiri. Lebih menyakitkan yang mana?!
Bodoh.
Harry Pov's
"Oh ya,itu sangat bagus sekali"pujiku pada Nona Jenner yang sedang menyantap makanan siang nya bersamaku.
"Benarkah?hahaha "tanya nya.
"Tentu hahaha"jawabku sambil menopang dagu.
Entah,ada sedikit getaran yang mengalir ketika aku berhadapan dan bertatapan langsung dengan Kendall. Aku tau dulu aku juga pernah seperti ini dengan nya. Tapi itu sudah lama sekali.
Amanda Pov's
"Apakah aku harus sedikit egois padanya?"tanyaku pada pantulan wajahku diair.
"Tentu,jika dimemang salah"
Who ?
Aku melongok kan wajahku kebelakang. A girl.
"Hei sist, may i sit next to you?"tanyanya dengan senyum dan suara lembut.
Aku tak mengenali gadis ini. Tapi nampaknya dia baik. Sepertinya dia seorang mahasiswi. Badanya dibalut sweater hitam sampai keujung pergelangan tangan.Apakah tidak panas?. Celana jeans selutut yang berwarna hitam dengan flat shoes berwarna hitam dikakinya. Rambut pirang yang lurus sebahu ditambah lesung pipinya yang manis ketika bertanya kepadaku.
"Sure,here",tanganku menepuk bagian batu yang kosong,tepatnya disampingku.
"Kau Amanda kan?"tanya dengan tangan yang tertuju kepadaku,maksudku mengajak berkenalan. Wait!she's know my name.
"yeah,kenapa bisa tau?",tangan kami saling berjabatan dan kemudian terlepas masing-masing.
"Tentu saja aku tau,aku salah satu fansnya Harry. Dan aku dengar kabar kalau Harry dijodohkan denganmu. Aku sangat senang sekali hehehe"ujarnya.
Mendengar nama Harry ada ditelingaku membuatku menjadi teringat akan dia dan gadis itu.
Aku tersenyum tertekan ke arah gadis samping ku ini. Kemudian memalingkan wajah,mengambil kerikil batu yang kecil-kecil dan meleparkan satu per satu kedanau .
Tanpa melirik,gadis itu sedikit terkejut atas perbuatanku. Memang tidak ada yang salah dengan perbuatan aku yang melempar batu-batu kecil itu kedanau kan?. Tidak ada peringat tidak boleh melempar batu disini?. Atau aku tadi tidak lihat peringatan nya?
"Sist, kenapa wajahmu murung sekali ketika aku menyebut Harry?apa kalian ada masalah?"ujarnya sambil menaikan tangannya kepundaku. Aku belum menghadap gadis yang sampai sekarang masih "noname" untuku.
"Ku tebak,kakak pasti marah karena Harry berpelukan dan mencium seorang gadis kan?"ujarnya yang membuatku merinding. Bagaimana ia tau akan hal itu?jangan-jangan dia mentalis?.
Aku cepat-cepat menoleh kearah gadis ini. Raut wajahku sedikit ku buat kepo.
Ia tersenyum simpul.
"Bagaimana kau tau?"
"Tadi aku buka twitter, and i found Harry's pict with a girl in Mocos Cafe"ucapnya sambil mengambil handphone nya kemudian mengutak-ngatiknya.Mungkin dia sedang mencari dan ingin menunjukan nya padaku. Ready to heartbreak,Ama?.Nooo!
"Nama gadis yang dicium Harry itu siapa?apa kau tau?"tanyaku.
"Apa kakak tidak mau menanyakan namaku kudulu?"wajahnya yang tadi menghadap kelayar handphone sekarang beralih manja kehadapanku. Oh yatuhan,betul sekali kata gadis ini.
"Gosh! Maafkan aku,siapa namamu cantik?"ucapku menepuk jidatku.
"Namaku Anna,aku mahasiswi universitas St.Johanes. "ucapnya dengan senyum girang.
"Waw,cool"pujiku sambil menaikan kedua jempol.
"Hahaaha itu biasa,sister. Apa kakak mau tau siapa gadis yang dipeluk harry itu?aku tau siapa gadis itu."Anna bertanya dengan suara sedikit mengoda.
"Tentu!tell me!"
"She's harry's ex. Kendall Jenner."
"Benarkah?kenapa mereka putus?,aku baru tau kalau Harry punya mantan. Apakah cuman satu,Ann?"tanyaku. Kuharap cuman satu.
"Mereka putus gara-gara saling sibuk dan mereka tak punya waktu bercinta. Tidak,Harry punya banyak mantan"ujar Anna dengan sedikit wajah lesu.
Ugh.
Mendengar kata " mereka tak punya waktu bercinta" membuat hatiku semakin memanas.
Mungkin,jika kau dan dia punya waktu bercinta. Kalian juga akan playdirty on bed. Apakah Harry tipe cowok sex lovers?
"Hum.."aku hanya berguman. Aku malas sebenarnya bertanya yang lain. Karena aku takut nanti hatiku akan pecah mendengar jawaban dari pertanyaanku.
"Kau tau,kak. Harry itu sex lovers. Dia juga per-nah melakukannya dengan beberapa gadis,kecuali si Kendall"
Daaar!
"Kau ber-can-da kan Anna?"tanyaku dengan terbata-bata menahan air mata.
"Maybe not. It's him and it's real."
Kau benar Anna. Itu Harry dan itu Harry yang sebenarnya. Seandainya aku tau Harry dulunya seperti apa. Aku tak akan terjerumus.
Dreet.Dreet.
************************
Holaaaa <3
Aku kembali lagi dengan Chapter "it's him and it's real" :D. Satu aja harapan gue buat chap kali ini :),semoga banyak yang votes dan bacachap ca gagahSeeyaaheverybadeh
KAMU SEDANG MEMBACA
Playdirty // h.s ✌
Fanfiction"Amazing, my girlfie is a SPY!"-HarryStyles Amanda Theresa Flowerst adalah seorang mata-mata handal yang menangani orang-orang yang meminta jasanya. Tapi kali ini ia harus menangani kasusnya sendiri, kasus yang menyangkut pengkhianatan dan cinta. A...