Psikopat

4.6K 182 39
                                    

·Amanda Pov's

Suara daun-daun kering yang berjatuhan. Membuat suasana disini semakin sepi. Aku menoleh kekanan dan kekiri, dan tidak ada pengunjung yang tadinya riuh-ricuh mengobrol, sekarang sudah sirna.

"Kenapa tiba-tiba sepi? Aneh sekali.". Aku merasa janggal dengan semua ini. Ini nampak seperti sudah diskenario oleh seseorang,tapi siapa?. Sebagai SPY yang sudah terlatih, aku memang sudah bisa memastikan kejanggal yang kurasakan. Dan kali ini,aku pasti benar.

Dengan cepat aku megangkat kakiku yang sudah kurendam di air danau ini dan segera memasang sepatuku dan mengambil tas. Tanpa pikir-pikir lagi,aku langsung menuju arah halaman depan danau ini dengan waspada.

Krek.Krek.

"Who's there!?". Aku terkejut mendengar suara langkah yang nampaknya mengikutiku dan meninjak dedaunan kering yang jatuh ketanah dekat pohon dibelakangku. Aku langsung menoleh kebelakang karna asal suaranya ada dibelakangku. Tapi,tidak ada seseorang.

Kusipitkan mataku kearah dedaunan itu. Dan dedaunnya penyek seperti sudah ditijak. Aku sangat yakin,ada yang mau menjebaku bahkan melukaiku. Tapi itu memang resiko seorang mata-mata.

"Hey,Amanda Theresa Flowerst. Senang dapat bertemumu kembali . Kali ini kau tak akan bisa kemana-mana,ini sudah waktunya kau mendapat balasan atas apa yang kau perbuat.". Suara laki-laki dari arah belakangku,membuat aku terkejut. Aku tak langsung menolehnya. Jika aku menoleh ke belakang, aku yakin dia sudah menodongkan pisau ke leherku karena suara nya terdengar dekat dikupingku.

I have idea!

·
·
·

"Hei!!! Mau lari kemana kau!"

"DOR!Berhenti lah,bitch!"

Oke,sekarang tebak,apa ideku?. Yap,melarikan diri. Melarikan diri memang sudah ahliku. Aku masih penasaran siapa pria itu. Aku tak melihat wajahnya.

Oh tidak, Sekarang pria itu semakin mendekat kearah persembunyianku. Aku bersembunyi disebuah Cafe ice cream yang lumayan luas.

"Aku tau kau disini,sayangku. Kemarilah,padaku,biar bosku akan senang,ayolah sayang.". Suara sok imut buatan si Penjahat hampir membuatku ingin muntah. Aku serius.

Bos!? Siapa dalang dibalik semua ini? Aku sangat tidak mengerti! Tidak ada yang memberi aku kode-kode bahwa ada yang akan mencelakaiku! Oh gosh!

Aku kembali merapatkan tubuhku dibawah meja yang sangat sempit ini. Udara disini semakin tegang. Otak ku terasa beku untuk memikirkan bagaimana cara meloloskan diri. Aku tak mungkin menyerangnya,karena aku tak punya senjata. Jika aku punya, maybe he will dead.

Aku semakin gemetar saat sepatu mengkilat milik penjahat itu sudah semakin mendekat kearah persembunyianku.

Tuhan,kumohon. Jangan cabut nyawaku,aku masih mau bahagia. Kumohon.

"Hahaha! Kau bersembunyi dimana,Amanda. Uhm,kau pasti bersembunyi dibawah meja itu kan,sayang. Ha ha ha,punya permintaan terakhir,sayang?sebelum kau mati." Penjahat itu mengejekku dengan suaranya yang sangat menyeramkan. Membuat aku kembali pusing memikir cara bagaimana melarikan diri.

Apa yang harus kulakukan?
Ayah!Tolong aku.

·

·

·

·

·

"Lepaskan aku!Lepaskan!". Sial,aku tertangkap penjahat itu . Ia melingkarkan tangannya keleherku dan perutku. Aku tercekap,penjahat yang wajahnya tertutup topeng itu mengarahkan pistolnya ke kepalaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Playdirty // h.s ✌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang