Don't Want Me

6 1 0
                                    

🍑🍒🍉

Don't Want Me
______________________________

"Bang, bantuin Isya" Isya menyatukan kedua tangannya–memohon bantuan kepada Diaz yang sedari tadi sudah mengacak rambut frustasi karena terus saja di ganggu Isya hingga beberapa pekerjaannya menumpuk.

"Abang nggak bisa berbuat apa-apa, Isya. Itu sepenuhnya keinginan Bunda, bukan keinginan Ayah, apa lagi Abang" Diaz menjawab dengan kalem, berharap Isya kali ini segera mengerti dengan ucapan yang entah sudah berapa kali ia ucapkan.

"Bang, Isya mau minta tolong sama siapa lagi? Bang Ziad udah balik ke Siberia, Bang Hassan juga sama Bang Hussein juga udah balik" Isya beralih berbaring di sofa yang berada di ruangan Diaz.

"Walau pun mereka ada di sini, mereka juga nggak akan bisa berbuat apa-apa"

"Terus Isya harus apa? Abang-abang aja belom ada yang nikah, masa Isya udah di suruh nikah? Paling nggak, Abang dulu ajalah"

"Beneran, kalau Abang nikah duluan, kamu mau nikah sama Zaid?"

"Iya, yang penting abang dulu yang nikah, baru Isya, boleh lah"

"Beneran?"

"Iya, Isya janji, habis Abang nikah Isya yang nikah atau kalau Abang yang lain ada yang rencana nikah, nikah aja sebelum Isya"

Diaz terlihat berpikir, Kalau gue nikah, Isya bakalan mau nikah sama Zaid? Boleh juga

"Bang Diaz udah ada calon ya?" Isya menaik turunkan alisnya melihat Diaz yang sepertinya memang berniat menikah dalam waktu dekat.

"Shtt! Kamu tahu apa soal calon calon?"

"Tuh kan, Abang aja tahu kalau aku nggak tahu apa-apa soal calon-calon gituan"

"Tetep! Walaupun kamu nggak tahu apa-apa soal calon-calon, kamu tetap harus nikah sama Zaid!"

"Bang!"

°•°•°

Isya meratapi pantulan dirinya di cermin fullbody–mengenakan Arlett Velvet Collar dress yang ia padukan dengan turtleneck bodysuit senada.

Isya berdecak kesal sambil meremas tangannya "Zaid yang mana sih?" Haris memang bilang kalau yang akan menikah dengannya adalah Zaid, teman sekolahnya. Tapi, di sekolah Isya ada lebih dari satu siswa dengan nama Zaid yang ia kenal, belum lagi jika ada sosok Zaid yang tak ia kenal.

"Isya" dari balik pintu, Diaz memanggil Isya.

"Abaang!" Isya ikut memanggil Diaz.

Diaz masuk ke kamar Isya setelah beberapa kali mengetuk memberi tanda "Cepetan Isyana, ayah udah nunggu kamu di bawah"

"Abang bohong! Katanya bakal nikah duluan dari pada Isya"

"Iya, Abang bakal nikah duluan dari kamu, makanya kamu bantuin Abang deketin Gemintang"

"Jangan kak Gee lah, Bang! Dia kayaknya terlalu baik buat Abang"

"Kamu adik abang atau adiknya Gee, sih?"

"Ya udah, nanti aku bantu. Tapi harus gercep, nanti aku duluan, ku sleding abang"

"Ya udah, sekarang kita turun"

Cause We YoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang