Masalah baru datang lagi, dia yang seharusnya menemaniku
Aku yang selama ini baru menyadari bahwa hanya aku saja yang berbagi mimpi.
Tidak dengan dia, dengan langka nya ucap itu membungkam setiap liku sudut bibir tipisnya.
Dan lucunya ini baru aku sadari setelah sejauh benang kusut yang sedang ku luruskan. Apa arti kita' di setiap perdebatan batin. Jikalau kau saja tidak bisa berbagi, dengan hal yang ku maksud. Yang jelas hanya lah...*menghirup udara panjang dan tak memberi ruang untuk yang lain menghirupnya seakan menggambarkan lelahnya berkata panjang denganmu*
Ya, hanya sekilas saja diiringi dengan seringai wajahmu yang manis memenuhi bola mata ku. Seakan menjelaskan setiap mimpi itu tidak akan terbagi.
"Hahahaha... aku sayang sama kamu, istirahat aja kamu capek kan?" katamu Mr.
Ya itu lah kata nya, tetapi ini hanya pengelabuan untukku agar tidak bertanya tentang mimpi mu bukan?
Aku tahu, jika kau dan aku memiliki mimpi dan alur cerita yang sudah tersusun.
Tetapi, salahkah aku jika mengetahui setiap susunan mu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Retak
Teen FictionBukan, Bukan lagi tentang hayalan kau dan aku dengan ending yang bahagia, Bukan pula cerita dua insan yang sedang bertengkar, Namun ini cerita dari yang tak pernah terdengar Jauh, senyap dan kehilangan arah.