PERGILAH

46 3 0
                                    

Semua berawal dari tatapan sirna dalam wujud mu yang sempurna. Wujud mana yang tak kagum dan tak heran mendengar sorak dari cakap mu. Mereka yang sudah mendengar cakapmu seakan tersihir oleh lisan manismu. Padahal aku yang menderita berlari mencari pelarian, mengejar mencari tempat peraduan pun tak berguna. Sebab, mereka lebih mengakui dirimu yang seputih kapas.

"Mereka beranggapan bahwa kamu seperti bayi yang baru lahir dan aku iblis jahat yang ingin membuat mu berdosa"

Dan jika saja,
Seandainya dirimu bisa memperlakukan ku seperti mereka. Ini bisa jadi hanyalah sebuah khayal yang tak biasa jika terwujud. Iya betul, ini hanya perandaianku saja dan bukan pada kenyataanya.
*bergumam*

Akhiran cerita ku hanya berisi sebuah khayal.
Sejak awal aku menulis cerita ini, sepertinya aku sudah tak sanggup untuk menjalani kehidupan ini. Ditambah lagi  saat hati ini sedang baik tetapi ada saja momen yang menghancurkannya. Pada saat pertengahan seperti ini terdapat beberapa bagian yang busuk dan harus dibuang begitu saja. Tetapi, aku tidak bisa membuangnya. Ibarat bangkai yang sudah terlalu lama walaupun sudah di bersihkan dia masih tertinggal dan membekas. Pondasi yang kita bangun pun akan runtuh begitu saja. Seperti, angin yang dapat merusakkan dunia dengan sekejap. Mendatangkan tangisan dan penderitaan.

Ini masih pada masa dimana aku berkhayal, agar dirimu menjadi air jika aku menjadi api bahkan sebaliknya. Aku hanya ingin terlihat lebih sempurna. Ya, terlihat sempurna saja.
Aku sudah biasa dengan hal yang akan muncul tiba tiba lalu pergi begitu saja.
Hal ini masih sama seperti bab sebelumnya.

Tapi sebeneranya jika kamu mengerti,
Ini akan lebih parah dari sebelumnya yang kamu baca.

RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang