2 | Hi Baby R!

144K 2K 30
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 22.23 dan almira sudah pembukaan 8 dan semakin lama semakin sakit rasanya, saking sakitnya almira sampai menangis

"mass mau ngedenn eennghhh, dedeknya dorong terus eeenggghhh" almira reflek mengejar ketika merasa ada dorongan

"jangan di dorong dulu almira, nanti sobek mau di jahit?" tanya Raka untuk menakut-nakuti almira, almira pun menggeleng dan terus menahan ejanannya

"aku mau pipis dulu." ucap almira ia pun bangun di bantu Raka menuju kamar mandi dan Raka menunggu di luar kamar mandi

Saat sedang buang air kecil tiba-tiba kontraksi datang serta rasa ingin mengejan, dan tanpa di sadari almira mengejan

"aakhh... ssshhhh... aakkkhhhh... Huff.. Huff... Huff... Eeenngghh masss"

Mendengar suara panggilan itu Raka pun masuk ke dalam kamar mandi

"kenapa?"

"ssaakittt mass" ucap almira yang masih duduk di closet, Raka pun membantu almira memijat punggung hingga pinggul almira cukup lama di toilet

"ayo ke kasur saya periksa pembukaannya." ucap Raka. Almira berjalan keluar dengan kaki menegangkan dan di bantu oleh raka

"kamu ngedenn ya?? Kan sudah dibilang jangan ngedenn dulu nanti kalo bengkak terus sobek di jahit tambah sakit! Jadi isteri itu nurut sama suami almira!" bentak Raka marah ia belum meriksa pembukaan almira baru melihat vagina almira dan terlihat sedikit bengkak dan mengeluarkan darah.

"hiks.. Hiks.. Hiks dedeknya dorong terus gabisa hiks nahannya sakit bangettt hiks... Maaf mas jangan marah ukhh aakhhhhh mas sakittt bangettt huf.. Huff.. Huff" Raka merasa bersalah karena memarahi almira harusnya dia juga paham bahwa almira sudah melakukan sebisa yang dia bisa,

"iya iya udah jangan nangis lagi bentar lagi kan ketemu dedek, maaf saya tadi bentak kamu,"

Byurrr

"aukkhhh mas ketubannya pecah agghh aagghh sakitnya"

Rakapun langsung memasukkan tangannya pada vagina almira

"sudah pembukaan 9 sebentar lagi, buka bajunya biar lebih gampang sini saya bantu."

"shhh akhhh... Huf... Huff... Hufff"

"aaggghhh uuughhhh ughhhh akh.. Aw.. Aww" almira kaget karena tiba-tiba Raka memasukkan tangannya ke vaginanya setelah selesai menelanjangi almira

"sudah pembukaan 10 sudah boleh ngeden" ucap Raka

"eenngggghhhhhhhh nngghhhhhh akkhhhh aaakkhh" almira mengejan dengan di akhir teriakan hingga mukanya merah

"jangan teriak nanti cepet capek, matanya liat ke perut terus pantatnya gausah di angkat nanti sobek sembuh ya tambah lama, mau minun? " almira mengangguk lemah, Raka pun memberikan teh manis untuk almira sebagai penambah kekuatan

"kontraksi mass, eeemmmhhhhhh eenggghhhhhh eeeengggghhhh enggghhh eeemmmhh"

"yaa bagus lagi raa" ucap Raka yang berada di depan vagina almira

"eemmmhhhh... Aduh mas sakit ga kuattt nnnggghhhhh nnnggghhhhh dedeknya besar banget ga kuattt nnnggghhhhh"

"bisa! Kamu udah berjuang sejauh ini dedeknya juga lagi berusaha keluar, ayo jangan menyerah yaa. Ayok almira bismillah, " ucapan Raka seperti hipnotis sekaligus kekuatan bagi almira, ia tiba-tiba mendapatkan dukungan dari suaminya yang biasanya saja tidak mau berbicara dengannya,

" nnnggghhhhh eenngggghhhhhhhh mmmmhhhhhhh eeenggghhhh"

"good Girl! Kepala dedeknya udah keliatan nihh"

"eeenggghhh nnnggghhhhh nnggghhhhhh hah.. Hah.. Hah.. "

"nnggghhhh eennnggghhhhh nnnngggghhhh" tiba-tiba Raka mengambil tangan almira lalu menyentuhkan tangan almira ke kepala bayi yang sedikit keluar merasakan anaknya sebentarlagi lahir almira pun menangiss

"ennggghhhh ennggghhhh ennggghhhh ennggghhhh mmmhhhhhhh paaannaashhhh eemmhhh"

"huh.. Huhh.. Huhhh eennghhh nnghhhh nngggghhhhh aw aw ayoo dek keelluaarrrhh akkhh akkhhh" saat kepala bayinya keluar seutuhnya almira tidak bisa menahan teriakan nyaa, Raka langsung meriksa apakah bayinya terlilit tali pusar atau tidak

"eennnghhhh nnnngggghhhh emmmnhhhhh eemmmhhhhh aww." tubuh bayi itu pun meluncur seutuhnya diiringi tangisan bayi yang keras, rakapun langsung di letakkan nya di dada almira

"alhamdulillah," ucap raka

Almira tak henti-henti ya menangis melihat bayinya yang telah lahir

"alhamdulillah... Hiks.. Hiks.. Hiks assalamualaikum dek hiks.. ini bunda.. Hiks.. Hiks..."

Setelah membersihkan tempat, tubuh almira, bayinya, dan juga tak lupa meng-adzankan bayinya Raka meletakkan bayinya di samping almira.

"haii dedek akhirnya kita ketemu juga, mas mau kasih nama? "

"iya, namanya reynand Zeroun" ucap raka yang terus menatap takjub bayinya

"hmm, aku boleh nambahin gak?" tanya almira ragu-ragu

"boleh"

"fahreza, aku mau tambahan buat nama tengah."

"assalamualaikum, selamat datang jagoan papa Reynand Fahreza Zeroun jadi anak yang berguna demi kebaikan ya dek, jadi anak yang membanggakan bagi orang sekitarnya" doa Raka untuk anaknya lalu menciumnya

"terima kasih almira sudah berjuang untuk anak saya,"

"itu anak aku juga mas sudah jadi kewajiban seorang ibu untuk melahirkan anaknya," rakapun reflek mencium kening almira dan membuat hati almira tak karuan serta muka yang merah seperti udah rebus

"kamu panggilannya rey aja ya biar ga kepanjangan." Raka pun mengambil rey lalu menggendong rey dengan hati-hati lalu mencium rey

" Raka pun mengambil rey lalu menggendong rey dengan hati-hati lalu mencium rey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc

Happy reading!! Semoga suka dengan ceritanya jangan lupa kalo masih ada yang kurang bisa bilang sama aku nanti aku akan perbaiki lagi...

Terima kasih😻😻
Arigatou gozaimasu😻😻










Anything For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang