Aku menggeliat saat merasakan tidurku terusik karena suara ketukan dari pintu.
"Tuan Baekhyun...sarapan sudah siap. Tuan dan Nyonya Byun menunggu anda" ucap seseorang dari luar.
"Hmm, aku akan turun 5 menit lagi" ucapku.
Aku membuka selimutku dan berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Aku menatap pantulan wajahku di cermin wastafel. Oh tidak, karena sebentar lagi ujian kantung mataku menjadi sedikit menghitam.
Aku meraih kacamata untuk menutupi kantung mataku yang amat sangat mengganggu ini. Setelah itu aku segera turun kebawah menyusul eomma dan appa. Aku menghampiri mereka.
"Selamat pagi.." ucapku tidak bersamangat sama sekali sambil menarik kursi kemudian ikut serta duduk bergabung di meja makan.
"Ada apa ini ? Kenapa anak eomma tidak bersemangat sama sekali ?" tanya eommaku. Aku memilih mengabaikannya dan meneruskan menyuapkan makananku.
"Kau belajar sampai larut lagi ?" tanya appa.
"Appa, eomma, kurasa waktu untuk sarapan harus diubah jadi jam 7. Ini masih sangat pagi..dan aku sungguh masih mengantuk" ucapku lalu kembali menyuapkan makanan kedalam mulutku.
"Tidak..tidak.. Appamu berangkat ke kantor lebih awal dari jadwal berangkat sekolahmu. Eomma sudah mengatur semuanya agar kita tidak melewatkan acara sarapan bersama seperti ini. Kau masih mengantuk ? Apa perlu eomma menyuruh bibi Gong untuk membuatkanmu kopi ?" eomma menawari tapi aku menggeleng, menolak.
"Baekhyun..kau kan sudah les dan kudengar disekolahmu juga ada kelas tambahan sampai jam 8 malam. Kau tidak perlu belajar sampai larut malam, appa mengkhawatirkan kesehatanmu" ucap appa. Aku meneguk jus jerukku sebelum menjawabnya.
"Appa, mid kemarin nilaiku turun. 3 hari lagi ujian akhir, aku tidak bisa bersantai. Aku ingin masuk Universitas S. Nilai rapor akan membantuku nanti" ucapku.
"Aigo..lagipula kau masih kelas 2 SMA. Eomma akan menngantarkanmu nanti" ucap eomma. Aku mendongak, sedikit terkejut sebenarnya.
"Paman Kim tidak bekerja ?" tanyaku.
Eomma menggeleng."Paman Kim tetap bekerja. Eomma hanya ingin mengantar anak eomma ini ke sekolah , apakah salah ?" tanya eomma.
Aku mengembangkan senyum. Kesempatan seperti ini sangat jarang terjadi. Semua disini sangat sibuk. Jadi aku tidak menyalahkan eomma jika kami harus sarapan sepagi ini. Semua ini untuk menjaga keharmonisan dan kebersamaan kami, begitu yang diucapkan eomma.
"Tidak sama sekali" ucapku sambil tersenyum. Setelah itu kami melanjutkan acara sarapan kami.
"Yeobo, aku berangkat dulu" ucap appa. Eomma mengangguk. Ayah menyempatkan diri untuk mencium dahi eomma sebelum pergi. Ah..itu kebiasaan mereka.
"Hati-hati yeobo.." ucap eomma.
"Baekhyun..appa berangkat" ucap appa. Aku mengangguk.
"Ya, appa. Hati-hati" ucapku.
"Eomma dan appa romantis sekali, aku jadi iri" ucapku setelah appa pergi.
"Sebentar lagi uri baekhyun juga akan merasakannya" ucap eomma. Aku mengeryit bingung.
"Maksud eomma ?" tanyaku. Eomma malah tersenyum dan meninggalkan meja makan.
"Eomma akan bersiap-siap, segeralah bersiap untuk berangkat ke sekolah..!" teriak eomma.
"Eomma ! Apa maksudmu ?! Eomma ! Haish..." aku mempoutkan bibirku.
Apa maksud eomma dengan sebentar lagi aku akan merasakannya ?. Lupakan, lebih baik aku bersiap-siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT 10 (completed)
RomanceByun Baekhyun mendapati nafasnya selalu tercekat setiap tubuhnya berada dekat dengan eksistensi pemilik phoenix dengan sorot tajam itu. Mengenalkannya pada sebuah prefensi baru yang membawa panas pada tubuhnya Dia tidak pernah mengira untuk waktu ya...