Chapter 5

9.2K 971 146
                                    

Aku menggigit bibirku ragu-ragu. Tapi ini bukan apa-apa kan ?. Chanyeol adalah seorang presdir, tidak menutup kemungkinan bahwa Chanyeol juga menjalin kerja sama dengan hyung.

Dengan jari sedikit bergetar aku membukanya.

Untuk : Chanyeol Park

Perihal : Keputusanmu

Chanyeol, kumohon pikirkan lagi. Aku tidak bisa.

Jae Hyun, Byun
President of Source Corp, US

Ini beberapa minggu yang lalu, batinku. Berikutnya tanpa kusadari aku mulai mencari email-email dari hyung. Apa yang sedang mereka bicarakan. Apakah mereka sedang bernegosiasi ?.

Untuk : Chanyeol Park

Perihal : KAU TIDAK BISA

Chanyeol kau tidak bisa memutuskannya seperti ini. Kita sudah lama mengetahui satu sama lain. Aku tahu ini hanya alasanmu agar membuatku merasa bebas disini.

Jae Hyun, Byun
President of Source Corp, US

Apa ini ?. Menelan ludahku dengan kasar, aku membuka email sebelumnya.

Untuk : Chanyeol Park

Perihal : terkejut

Aku terkejut mendapatkan email terakhir darimu. Kau tidak sedang bersungguh-sungguh kan ?. Aku tahu kau masih mencintaiku Chanyeol. Chanyeol kau tidak bisa seperti ini. Aku tidak bisa menerima ini.

Jae Hyun , Byun
President of Source Corp, US

Aku membungkam mulutku ketika membaca email-email mereka.

Hal yang baru kuketahui saat aku merasa sudah mengenal Chanyeol dengan baik. Fakta jika mungkin bukan aku satu-satunya yang pernah duduk di kursi ini. Fakta jika aku melupakan kehidupannya sebelum bertemu denganku, bahwa Chanyeol berhubungan dengan orang lain. Fakta menyesakkan saat tau benar jika hyungku sendiri mencintai Chanyeol, begitu juga Chanyeol ?.

Aku sangat tahu dengan hanya melihat beberapa email terakhir dari hyung jika hyung memiliki rasa kepada Chanyeol. Bagaimana bisa menjadi serumit ini ?.

Jariku menekan tombol close dan laman email Chanyeol tertutup. Aku menutup laptopnya dan segera beranjak dari kursi kebesarannya untuk meraih tasku, pergi meninggalkan kantor Chanyeol.

Satu-satunya yang bisa kupikirkan saat ini adalah berlari. Kemanapun. Aku tidak menyukai bagaimana kemungkinan-kemungkinan yang memenuhi pikiranku.

.

.

.


Aku berakhir di perpustakaan Seoul. Menelungkupkan kepalaku diantara lenganku diatas meja. Aku hanya tidak mengerti. Chanyeol sama sekali tidak pernah menyinggung tentang kakakku.

Berikutnya aku tersadar jika aku juga tidak pernah bercerita tentang hyungku padanya. Aku mengira bahwa Chanyeol tipe orang yang akan mencari tahu segala sesuatu tanpa terkecuali.

Lalu jika Chanyeol tahu mengenai hyungku, kenapa dia tetap disisiku ? Tidakkah ini terasa aneh baginya ?. Bertunangan dengan adik seseorang yang mencintainya. Apa yang sebenarnya Chanyeol inginkan ?.

Pikiran ini membuatku semakin sakit saja. Aku merogoh saku saat kurasakan getaran dari smartphoneku.

"Halo ?" ucapku.

"Kau dimana ?" tanya seseorang diseberang sana.

"Siapa ?" tanyaku.

"Aku Kyungsoo astaga !. Baek, ada apa ?"

PERFECT 10 (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang