面倒くさい

20 3 0
                                    

Hari esok pun tiba dengan cepat. Hari-hari seperti biasanya saja aku sudah malas. Apalagi seperti sekarang, ada orang aneh yang selalu mengikutiku. Ya, mungkin hari ini dia akan capek sendiri karena tidak ku ladeni.

Aku pun berjalan menuju gerbang sekolah. Ternyata, perkiraanku salah besar. Orang aneh itu masih suka menggangguku. Menjengkelkan.

"Ohayou, okawari genki?" sapanya dengan senyum yang sangat aku benci.

Aku mempercepat jalanku dan meninggalkannya dibelakangku.

"Oii, chotto matte yo!" ucapnya sambil berlari mengejarku.

Sepanjang jalan. Banyak orang terutama anak perempuan yang melihat kami berdua. Tapi, ya, aku tidak peduli.

Sesampainya di kelas, aku langsung duduk di bangkuku. Begitu pula orang aneh itu.

Aku langsung membuka buku manga ku dan membacanya. Tiba-tiba, orang aneh itu mulai membuka mulutnya untuk berbicara denganku, "Kalau kau mau, aku bisa membelikanmu buku manga kapan-kapan".

Aku tidak menanggapi pernyataanya.

Tak lama, Ayumi sensei pun masuk ke kelas dengan membawa se-bundle kertas ulangan kami kemarin.

"Ohayou, minna!" sapa Ayumi sensei kepada para murid.

"Ohayou!"

"Jya, minna-san. Sekarang, aku akan membagikan hasil ujian kemarin. Dan sensei terkejut ada seseorang yang mendapatkan nilai 98" seru Ayumi sensei.

"Siapa ya?"
"Entahlah!"
"Padahal, kemarin soalnya sulit sekali loh!"
Seru para siswa, sehingga kelas pun menjadi bising.

"Harap tenang, anak-anak. Sensei langsung saja memanggil namanya. Kitamura Hana-san! Silahkan kedepan!"

Semua murid mengarahkan matanya kearahku dengan pandangan yang tidak percaya.

Aku sudah memakluminya. Bagaimana bisa orang nolep sepertiku bisa menjadi orang terpintar baru di kelas. Tapi, ya, aku tidak peduli.

Aku pun berjalan menuju Ayumi sensei dan mengambil kertas ulanganku dari tangan sensei.

"Omedetou, Kitamura-san!" ucapnya.

"Arigatou"

Aku pun berjalan kembali menuju tempat dudukku.

"Hee, sugee na, Hana-san!" ucap orang aneh itu saat berbalik ke belakang.

"Jangan panggil nama depanku! Itu sangat tidak sopan!" teriakku karena sudah sangat kesal dengannya. Untungnya Ayumi sensei sedang sibuk memanggil nama-nama murid dan membagikan kertas ulangan. Sehingga, suaraku tidak terdengar.

"Aa, gomen gomen. Wakatta. Jya, omedetou, Kitamura-san".

Aku tidak mempedulikan perkataanya itu. Tetap saja, apapun yang ia lakukan itu menyebalkan di mataku.

"Takasugi Nobuo-san!" seru Ayumi sensei.

"Chotto matte ne" ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju Ayumi sensei.

Orang itu pun berjalan kembali ke tempat duduknya.

"Haa, aku hanya dapat 36. Nilai kita timpang sekali ya" ucapnya membuka pembicaraan.

Seperti biasa, aku tidak menanggapinya sama sekali. Bahkan memandanginya pun tidak.

Bel berganti pelajaran pun berbunyi. Ayumi sensei tiba-tiba menghampiri mejaku.

"Kitamura-san, bisakah nanti kau pergi menemui sensei di ruang guru?"

"Tentu, sensei".

"Bagus kalau begitu. Oh iya, untukmu Takasugi-san. Kau harus ikut dengan sensei ke kantor sekarang. Ikou!" ujar Ayumi sensei. Diikuti orang aneh itu dari belakang.

Setelah sekitar 10 menit, orang aneh itu tak kunjung kembali. Tapi, bukannya maksudku peduli dengannya. Aku harus menemui Ayumi sensei. Tanpa bertemu dengan orang menyebalkan itu.

Dengan terpaksa, aku pun berjalan menuju ruang guru lalu menghampiri Ayumi sensei yang masih bersama orang aneh itu.

***

"Aa, Kitamura-san! Begini, karena kau mendapatkan nilai yang paling tinggi di kelas, dan didepanmu, Takasugi-san mendapatkan nilai yang sebaliknya, sensei minta tolong sekali kepadamu. Bisakah kau mengajari Takasugi-san? Onegaishimasu!" ucap Ayumi sensei sambil membungkuk sebari duduk.

NANI?! FUZZAKENDA! setiap hari duduk dibelakang orang aneh ini saja aku sudah tidak kuat lagi. Apalagi harus menjadi gurunya! Kusso, tidak mungkin aku menolaknya, tapi tidak mungkin juga aku menerimanya. Aku harus bagaimana? Dasar, gara-gara orang gila ini. Hidupku jadi berantakan begini!

〜つづく

猫 (Neko)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang