バカ!

19 2 2
                                    

Aku melihat wajah orang menyebalkan itu sambil tersenyum kepadaku. Membuatku sangat mual melihatnya.

"Dou, Kitamura-san? Kau mau kan?" tanya Ayumi sensei.

Mukaku otomatis cemberut dan masam. Aku sudah tidak bisa mengontrol wajahku lagi. Aku sudah sangat kesal.

"Begini saja, mungkin Kitamura-san malu untuk menjawabnya karena Takasugi-san ada disini. Jya, Takasugi-san. Kau boleh ke kelas sekarang" ujar Ayumi sensei.

"Wakatta, arigatou sensei" ucapnya sambil membungkuk lalu pergi. Sambil berjalan dia melihatku dan tertawa kecil sendiri. Dia memang asli orang gila.

Ayumi sensei membuka percakapan denganku "Ano, bagaimana ya mengatakannya. Jadi begini, Kitamura-san. Aku memintamu menjadi guru pribadi Takasugi-san karena kau mendapatkan nilai tertinggi di kelas, sedangkan Takasugi-san itu sebaliknya. Ini bukan pertama kalinya Takasugi-san mendapat jam belajar tambahan. Kemarin-kemarin, aku yang mengajarinya. Tapi, ya dia tidak bisa diajari denganku rupanya. Hahaha..." ucapnya sambil tertawa.

Aku hanya menanggapinya dengan senyum terpaksa.

Orang itu benar-benar bodoh rupanya. Sudah dapat pelajaran tambahan tapi masih saja bodoh. Baka!

"Ya, aku bisa memakluminya, dia sering sekali tidak masuk sekolah" lanjut Ayumi sensei.

"Dia suka membolos, sensei?"

"Bukan begitu. Ah, sudahlah. Jadi begini maksud sensei. Karena sensei tidak bisa mengajari Takasugi-san, sensei memintamu untuk mengajari Takasugi-san. Siapa tahu, diajari denganmu dia akan mengerti. Lalu, sekarang ini sensei sedang banyak sekali pekerjaan tambahan. Jadi, saat ini sensei sangat sibuk. Kamu mau kan, Kitamura-san?"

Aku hanya diam sambil memikirkan jawaban penolakan yang sopan.

"Onegaishimasu. Sensei janji akan memberikanmu gaji. Jadi anggap saja kau sedang arubaito. Ya, ya, mau ya?" bujuk sensei.

Jujur, saja. Aku ini tipe cewek yang matre. Kalau urusan uang aku tidak bisa menolaknya. Karena aku sering mengoleksi manga, aku butuh tambahan uang saku. Karena aku yakin, kalau aku memintanya ke okaasan pasti tidak akan diberi.

"B...baiklah, sensei"

"Aa... terima kasih, Kitamura-san!" seru Ayumi sensei sambil memelukku.

Ugh... sesak!

Keluhku karena sensei memelukku terlalu kuat.

Sensei pun melepaskan pelukannya. Tak lama bel masuk pun berbunyi.

Aku segera keluar ruang guru.

"Jya, yoroshiku na, sensei" tiba-tiba manusia tidak normal itu muncul didepanku. Dia itu sudah aneh, hantu juga kali ya.

"Uruse!" ucapku jutek dan langsung berjalan menuju kelas.

Seperti biasa, dia membuntutiku dari belakang.

"Kapan kita mulai belajar, Kitamura sensei?"

"Pikir saja sendiri!" ucapku sambil berjalan semakin cepat.

"Hee, bukankah seharusnya kita menentukannya mulai sekarang!"

"Tidak ada kata KITA!" teriakku kesal. Orang aneh itu pun berhenti mengikutiku.

Saat jam pulang sekolah, aku membereskan peralatan belajarku dan memasukannya ke dalam tas.

Aku melihat orang aneh didepanku beranjak dari tempat duduknya pulang begitu saja.

Tumben sekali dia tidak menggangguku. Ah, bukannya aku harus senang ya. Baguslah. dia mungkin sudah menyerah.

Saat aku menarik buku dari kolong meja, tiba-tiba ada secarik kertas yang isinya,

...

〜つづく

猫 (Neko)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang