As you wish
Cklekk
Junghwan membuka pintu kamar ryujin kemudian nyelonong masuk, "kak ada bang asa dibawah"
Ryujin memutar bola matanya malas.
Semenjak pertemuan kemarin, keluarga ryujin dan asahi jadi makin deket. Ryujin suka disuruh main kerumah asahi begitupun asahi juga suka disuruh nganter ryujin kuliah.
Asahi dan ryujin udah mulai deket? Jawabannya tidak. Mereka masih jutek satu sama lain.
Lebih tepatnya asahi sih yang jutek.
"Sorry nunggu lama ya?" tanya ryujin ke asahi yang lagi duduk disofa ruang tamu.
"Banget" jawab asahi jutek.
"Gue juga ga minta dijemput lo kali"
"Yaudah ayo buruan cabut" jawab ryujin gak kalah jutek.
"Pergi dulu ya om tante hehe" asahi izin sama ayah dan bundanya ryujin.
"Dih sok manis banget kalo sama ayah bunda" cibir ryujin dalam hati.
"Bun yah, kakak pergi dulu ya" kemudian ryujin salim sama orang tuanya.
"Lo kalo males jemput gue gak usah jemput aja"
Sekarang mereka lagi dijalan menuju kekampusnya ryujin.
"Mami yang nyuruh" jawab asahi.
"Yaudah lo tinggal pura-pura jemput gue terus lo main kemana gitu kek"
"Gue gak suka bohong sama orang tua"
Ryujin berdecak sebal "tapi gue males liat muka lo selalu bete kalo jemput gue"
"Yaudah sih harusnya lo bersyukur ada yang nganter jemput. Gue tau lo jomblo"
"FAK"
"MAKSUD LO?! Heh selama ini juga gue bisa ya berangkat sendiri tanpa dianter jemput sama lo, cowok nyebelin!"
Asahi lebih memilih fokus nyetir dibandingkan harus menanggapi omongan cewek berisik disampingnya.
"Kenapa sih gue harus dijodohin sama cewek bar-bar kayak lo"
Seketika ryujin merasakan ada yang panas tapi bukan api neraka.
"Denger ya asahi, gue juga ogah dijodohin sama cowok jutek kayak lo. Lo tuh bukan tipe gue" tegasnya.
Asahi tiba-tiba berhenti tepat didepan gerbang kampus, "lo turun disini aja"
Ryujin membelalakan matanya tak percaya, seriously?! diturunin di depan gerbang kampus yang mana fakultas ryujin masih amat sangat jauh dari sini.
"lo serius???" ryujin menoleh ke asahi lalu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Iya" jawabnya datar, matanya masih menghadap jalanan di depan alih-alih menatap ryujin yang tengah melotot kearahnya. Sampai dia melihat dua orang yang gak asing berjalan kearah mobilnya.
Ryujin buru-buru membuka pintu mobil dengan emosi yang sudah sampai di ubun-ubun, tapi tiba-tiba tangannya ditahan.
"Jangan turun, biar gue anter"
Ryujin mengerutkan keningnya, benar-benar gak habis pikir ini cowok maunya apa.
"Apansi lo bangsat, lepasin gak!"
"Please dengerin gue, lo jangan turun. Nanti gue anter sampe fakultas lo, bila perlu sampe ke kelas lo sekalian"
"lo ga waras ya? Udah lepasin gue!" ryujin menepis tangan asahi kemudian turun dan membanting pintu mobil.
"Ah sialan!!" asahi memukul setirnya cukup keras, kemudian terlihat berfikir.....
"kayaknya ini waktu yang pas"
"Dasar cowok brengsek sialan sialan sia—"
Ryujin yang tengah mengumpat tiba-tiba merasa ada yang menahan tangannya cukup kencang hingga membuat langkahnya terhenti.
"Sayang, udah dong ngambeknya. Ayo aku anter sampe ke kelas"
Ryujin menganga, otaknya masih mencerna kata-kata yang keluar dari mulut lelaki yang baru saja disumpah-serapahinya itu.
"Hah"
"HAH????"
Jiwa ryujin seketika terguncang.
"Lo asahi kan?" tanya seorang laki-laki.
Laki-laki yang membuat asahi harus melakukan adegan sinetron alay ini.
"Oh hai, hyunsuk. Long time no see"
Hyunsuk terkekeh "Wow udah lama ya kita gak ketemu, sekalinya ketemu malah disini" ujarnya kemudian menoleh pada seorang perempuan cantik disebelahnya.
"Iya kan, sayang?"
"Hah? i-iya h-hai asahi" ujar perempuan itu gugup.
"Hai juga. Kak lia"
Suasana tiba-tiba menjadi tegang, ryujin yang gak tau-menau ini sebenarnya ada apaan jadi bingung sendiri.
"EKHEMMMM punten saya duluan ya mau UAS soalnya" sela ryujin.
"Oke sorry gue harus nganter calon gue ke kelas dulu"
Ryujin melirik asahi sembari menelan ludah.
Hyunsuk dan lia terlihat bingung dengan kata-kata 'calon'
"Calon?"
"Oh ya kenalin, ini ryujin. Calon istri gue"
WHAT THE FUUUUUUUUUUUUUUKC!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
As You Wish °Asahi Ryujin
عاطفية[Sudah Terbit] "Hati-hati kalo ngomong, nanti malaikat lewat di Aminin" Marriagelife, ribut, baikan, ribut lagi, baikan lagi