Truth

5.2K 738 105
                                    


"Hei.." Lili mengerjap, mendapati Jungkook tengah duduk sambil mengusap pipinya. Ia segera menghindar, melihat ruangan dengan linglung. Ia tentu saja ingat bahwa ia sempat melarikan diri, melewati gerbang dan berhasil berlari. Dan ini tidak masuk akal sama sekali.

"Minum?" tanya Jungkook lembut.

"Kenapa aku masih di sini?"

"Lili, jangan mencoba pergi lagi. Aku bersyukur pelayan itu menemukanmu. Rumah ini jauh dari jalan besar."

Lili memutar otaknya dengan cepat, pelayan. Ya pelayan. Sekarang Lili ingat bahwa kedua pelayan itu menjambaknya seperti kemarin, menyeretnya kembali dengan kasar sampai akhirnya ia pingsan karena kesakitan sembari menangis.

"Mereka melukaiku."

"Siapa?"

"Pelayan, mereka melukaiku."

Jungkook mendesah pelan, respon yang tidak diharapkan Lili.

"Jungkook.."

"Hmm?"

"Apa kau sedang memanfaatkanku?"

"Berhenti berpikir buruk, tidak baik untuk ibu hamil."

Lili membuang wajah, mengapa Jungkook selalu menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang tidak sesuai.

"Aku akan menikah, demi bayi ini."

"Ya, akan segera kita lakukan Lili."

"Tidak denganmu, aku akan menikah dengan Joseph, dia mencintaiku."

Jungkook menegang, ia menatap Lili yang masih membuang wajah, tidak ingin menatapnya.

"Jangan menyebut pria lain Lili, kau milikku."

"Tidak ada yang memilikiku, bahkan orang tuaku sendiri!" Kini Lili menatap Jungkook dengan tegas.

"Kau sudah menjadi milikku sejak kita melakukannya."

"Kau tidak pernah memilikiku Jungkook, tidak denganmu, tidak orang lain."

"Lili, aku mencintaimu."

"Pembohong!"

"Aku benar-benar mencintaimu Lili, sangat-sangat mencintaimu."

"Pembohong!!"

"Lili.."

"Bebaskan aku dari sini!"

"Kau akan selalu bersamaku."

"Kau penjahat Jungkook, kau menghamiliku, memanfaatkanku."

"Kita melakukannya karena saling cinta."

"Aku tidak mencintaimu."

"Aku selalu mengingat yang kau katakan Lili, kau mencintaiku."

Lili geram, ia menarik was bunga di nakas, melemparnya pada Jungkook.

"Lili!!"

"Penjahat!"

Jungkook mengusap wajahnya yang nyaris terhantam vas, ia merangkak menindih Lili, menatap mata penuh amarah itu lalu memaksa wanita itu menerima ciumannya.

"Apa yang terjadi Lili, kita tidak seperti ini sebelumnya."

Lili terdiam.

"Apa status pernikahanku yang mengubahmu? Aku tidak pernah menyentuhnya. Sekalipun."

"Aku mencintaimu Lili, aku mencintaimu. Aku tidak keberatan mengucapkan itu hingga seratus juta kali, karena aku benar-benar merasakannya. Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu."

_IS IT_✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang