Perjodohan adalah hal yang tabu di masa kini,kaum muda lebih suka mencari seseorang yang mereka idamkan sendiri.
Namun berbeda dengan gadis cantik bermarga Hyuuga ini, Hinata Hyuuga putri sulung keluarga Hyuuga, menatap bosan pada seorang pria tampan di depannya.
Otsutsuki Toneri pria tampan,mapan dengan berbagai prestasi di beberapa bidang, memang dia adalah pria yang hampir sempurna,tapi tampaknya sang putri Hyuuga tak berminat kepadanya.
"Jadi ... Em Otsutsuki-san,kau menerima perjodohan konyol ini?" Tanya Hinata dengan nada anggun namun sarat kekesalan.
Toneri tersenyum kecil, gadis di depannya ini memang sangat cantik,bodoh jika ia menolak perjodohan ini, walaupun pada awalnya ia memang berniat menolaknya.
"Mau bagaimana lagi? Ini sudah keputusan keluarga kita" ujar Toneri, membuat Hinata mendengus kesal.
"Ayolah kita masih muda,dan aku baru saja lulus kuliah satu bulan yang lalu, haruskah sekarang aku menikah?!" Ujar Hinata,gadis itu sama sekali tak bisa menahan kekesalannya.
Toneri mengerti jika gadis yang ia sukai ini tak menginginkan pernikahan ini,tapi ia ingin,ia ingin memiliki Hinata sebagai hak paten miliknya,
Jiwa posesif seorang Otsutsuki nya mengelak hal itu,jika Hinata membatalkan pernikahan ini maka tak ada harapan untuk nya memiliki gadis itu.
Maka setelah perdebatan yang cukup panjang Hinata beranjak pergi, meninggal Toneri dengan segala rencana liciknya.
.
.
."Shina-nee aku tidak mau menikah,aku masih muda aku masih ingin berpetualang tanpa Ikatan,aku harus bagaimana hiks?!" Hinata menangis sedih di pelukan Shina,anak kepala pelayan yang sudah seperti saudara baginya,mereka sudah melewati masa kecil bersama, hingga mereka tak sungkan lagi berbagi keluh kesah.
"Saya tidak tahu Hime-sama, Hiashi-sama sangat keras kepala,anda tahu sendiri betapa kerasnya ayah nona itu,akan sulit untuk membantahnya nona" ujar Shina,gadis itu mengusap kepala Hinata sayang, Hinata sudah seperti adik baginya yang manja dan terkadang menyebalkan.
Tapi ia sangat menyayangi putri tuannya itu.
"Aku tadi hiks sudah bicara pada ayah,hiks tapi ayah menolaknya,hiks aku harus bagaimana? Aku tidak menikah dengan Toneri"
Shina menghela nafas, batinnya bertanya-tanya,kenapa Hinata menolak pernikahan dengan Toneri putra konglomerat Otsutsuki? Bukankah hidupnya akan sejahtera jika menikahi orang kaya?
"Nona bukankah jika menikahi Toneri-sama anda akan bahagia? Dia terlihat mencintai anda,dan juga menurut saya Toneri-sama akan menjaga nona dengan baik"
"Tidak! Aku tidak mau, Toneri itu memang baik mungkin tapi tetap saja dia itu sudah punya kekasih aku tahu itu, namanya Sara seorang model di Kyoto" ujar Hinata membantah jika Toneri itu baik,
"Bagaimana mungkin? Anda tahu dari mana?"
"Sara itu temanku satu kampusku, tapi berbeda jurusan,dia cukup terkenal,karena dia cantik tapi setelah kelulusan dia pindah ke Kyoto, dan merintis karir di sana,aku tak mau menyakiti hati seseorang apalagi Sara," tatapan Hinata menerawang,sara adalah gadis yang baik,dia ramah meski tak dekat dengan Sara tapi Hinata cukup mengenal gadis itu, karenanya Hinata tak ingin merusak hubungan keduanya.
Biarlah jika Toneri bersikeras untuk menikah dengan nya,tapi ia akan tetap dengan pendiriannya.
Hari ini Hinata bertemu dengan Sara, gadis itu menghubunginya tadi malam dan mengajaknya bertemu di sebuah cafe tengah kota,