Pagi yang sibuk, Hinata sudah menyibukkan diri membuat sarapan untuknya dan Naruto,senyum tipis selalu terulas di bibirnya.Sarapan berupa nasi kare sederhana Hinata siapkan dimeja makan,gadis cantik itu hanya tinggal menunggu Naruto selesai dengan kegiatan paginya.
Gadis itu menyeduh teh untuknya dan kopi untuk Naruto,ia tahu kebiasaan Naruto yang selalu minum kopi setiap pagi, dan juga sepiring cinnamon rolls untuk menu cuci mulut.
Beberapa saat kemudian, Naruto datang menghampiri Hinata yang tengah duduk menunggunya di meja makan dengan menu sarapan sederhana namun menggugah selera.
"Naruto-kun,ayo sarapan" ucap Hinata tersenyum manis, Naruto selalu terpesona dengan tingkah gadisnya. Ia merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia karena bisa berada di sisi Hinata.
"Iya Hime"
Kemudian mereka mulai menyantap sarapan mereka tanpa percakapan yang berarti, setelah selesai Naruto membantu Hinata membereskan semua peralatan makan yang tadi mereka pakai.
Hinata mencuci piring dan gelas itu di wastafel dapur, sedangkan Naruto pergi menyiapkan perlengkapan kantornya.
Naruto selesai menyiapkan perlengkapan kantornya,pria itu menghampiri gadisnya yang masih sibuk mencuci piring.
"Hime aku berangkat dulu,ada meeting dengan perusahaan Sabaku hari ini" ujar Naruto, Hinata mengangguk gadis itu mencuci tangannya dan berbalik ke arah Naruto.
"Hati-hati di jalan Naruto-kun" ucap Hinata, Naruto mengecup keningnya lembut.
Mereka memang belum menikah tapi kehidupan yang mereka jalani sudah seperti sepasang suami istri, Naruto merasa bahagia ia sudah tak sabar mengikat Hinata untuk dirinya sendiri
"Aku akan pulang jam 5,oh ya Ibu bilang dia akan ke sini nanti siang"ucap Naruto, Hinata tersenyum kecil.
"Oh mungkin ibu akan mengajakku ke butiknya" jawabnya,pria pirang itu mengangguk mengerti kemudian ia mencium bibir Hinata lembut melumatnya pelan.
Beberapa saat Naruto melepaskan ciumannya,kemudian pergi ke kantornya, Hinata kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda sehari menunggu Kushina datang.
.
"Naruto... Meeting kali ini, mungkin akan merepotkan" ujar pria tampan berambut Raven, ia menatap Naruto tajam
"Ya aku tahu, presentasi kita kemarin berjalan lancar bukan?" Tanyanya.
"Ya semua presentasi dan proyek slalu di selesai dengan baik,hanya saja klien dari Australia itu sangat menyebalkan, harusnya rapat dengan perwakilan perusahaan Australia di adakan 5 hari lagi,tapi kenapa mereka datangnya sekarang?, membuat kesal saja!" Ujar Sasuke kesal,pria uchiha itu harus bekerja keras menyiapkan bahan presentasi dengan klien dari Australia padahal ia baru akan menyiapkannya besok,tapi rencana berubah seketika klien itu datang lebih awal.
"Ya mereka memang selalu seperti itu,tapi mau bagaimana lagi kerjasama perusahaan kita dengan perusahaan Australia sudah terjalin selama bertahun-tahun,aku tak mungkin membatalkannya begitu saja,kita akan rugi besar" ujar Naruto, Sasuke mendengus kesal.
"Ya dan sekarang aku harus lembur lagi" gerutunya kesal, Naruto menghela nafas panjang mungkin ia akan pulang terlambat dan itu membuatnya merasa bersalah karena tak menepati janjinya pada Hinata.
" Maafkan aku Hime"
.
.
.Hinata tengah berjalan-jalan bersama ibundanya Naruto, mereka menghabiskan waktu dan uang untuk berbelanja barang-barang yang mereka inginkan.