Naruto berlari dengan panik, mendorong brankar dengan Hinata bersimbah darah di atasnya, keadaan gadis itu sangat buruk darah terus keluar dari tubuhnya."Tuan tolong tunggu di luar" ujar salah satu perawat,Naruto terdiam mematung di luar ruang IGD nafasnya memburu,dadanya berdegup sakit.
Naruto menatap tangannya yang penuh dengan darah gadisnya,air mata mengalir deras di pipinya, Naruto sangat murka siapapun yang melukai gadisnya itu pantas mati!
Naruto berlari meninggalkan rumah sakit dengan amarah memuncak,pria itu mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi hingga ia merasa mobilnya akan melayang saking cepatnya,ia tak peduli yang ia pikirkan sekarang hanyalah Hinata dan bagaimana cara membunuh Toneri!
Naruto memarkirkan mobilnya asal di pekarangan mewah mansion Otsutsuki,pria pirang itu menembaki setiap sudut luar mansion dengan brutal,saat mata birunya melihat Toneri yang mencoba melarikan diri,ia tak bisa lagi mengendalikan emosi.
Dengan cepat Naruto mengejar Toneri,mencekal kakinya menggunakan tongkat baseball, hingga Toneri jatuh terjerembab di atas tanah berbatu.
"Kau membunuh gadisku! Mati kau keparat!!" Teriak Naruto keras, dengan brutal tanpa perasaan ia memukuli Toneri hingga pria itu tak bisa melakukan apapun,
Toneri mencoba untuk melawan,ia mencekal lengan Naruto menghentikannya dan memukul balik wajahnya.
"Sialan!" Desis Toneri,ia kalah telak Naruto memukul tulang belakang nya dengan keras tubuhnya mati rasa, nafasnya terbatas darah yang mengalir dari hidungnya membuat pernapasan nya tersumbat.
"Kau akan menyusul kekasihku! Dan meminta maaf langsung padanya bajingan!!" Tendang Naruto keras di atas perut Toneri membuat pria Otsutsuki itu memuntahkan darah sekali lagi.
Naruto belum puas dengan itu saja,ia mengeluarkan pistol yang tadi di gunakan Toneri untuk menembak gadisnya.
"Ada kata-kata terakhir?!"tanya Naruto menyeringai iblis, Toneri hanya diam nafasnya sesak,bahkan untuk berkedip saja ia tak bisa melakukannya, wajahnya terluka parah. Tubuhnya seakan ringsek,ia tak bisa bergerak jika Naruto membunuhnya sekarang ia juga tak bisa melakukan apapun.
"Mati kau keparat!"
.
.
.Shikamaru menyusul dengan tergesa,pria itu tahu bossnya mungkin akan melakukan hal di luar nalar, hingga ia harus secepat mungkin menghentikan pria itu berbuat gegabah.
"Naruto! Naruto hey! Berhenti,kau akan mendekam di penjara jika kau membunuhnya!" Shikamaru membanting tubuh besar Naruto dengan keras hingga Naruto jatuh di atas tanah, pistolnya terpental cukup jauh.
Naruto dengan cepat bangun dan berusaha untuk mengambil kembali pistolnya,namun Shikamaru lebih cepat darinya.
"Naruto dengar, Hinata sedang kritis di rumah sakit,jika kau membunuh Toneri itu tak akan ada gunanya, Hinata tak bisa kembali!" Bentak Shikamaru keras, Naruto menangis keras pria itu mengeram amarahnya masih menggunung.
"Hinata mati! Mati! Kekasihku mati! Dan itu gara-gara keparat sialan ini,aku akan membalas kematian kekasihku, lepaskan!" Naruto berontak dalam cengkraman Shikamaru,namun pria Nara itu tak membiarkan Naruto lepas.
"Tidak Naruto! Sadarlah, Hinata sudah pergi!",
"Dia masih hidup! Dia kekasihku calon istri ku! Calon ibu dari anak-anakku! Dia hidup untukku!" Naruto berteriak seperti orang gila, Shikamaru menatap prihatin sahabatnya itu.
Sebegitu cintanya Naruto pada Hinata hingga bisa membuatnya gila?
.
.
.