"Gal lo dateng sekarang ke depan pak Wono" telepon dari seorang di seberang sana terdengar sedikit panik. Tak perlu menunggu lama seorang laki laki berseragam SMA, bergegas menuju ke warung yang disebutkan.
Pelajaran SMA Bakti Bangsa tentunya masih berjalan. Jelas, ini baru pukul 11.00 siang. Berjalan keluar sekolah mealui gerbang belakang, bergegas menuju tempat. Tidak perlu mengeluarkan motor untuk pergi ke warung pak Wono, hanya berjalan 5 menit dan... sampai.
"Gal" teriak Bima saat melihat yang di tunggu datang juga.
"Kenapa Pak Wono?" tanya laki laki yang sudah di tunggu tunggu.
"Ini tadi SMA SuBang yang bikin ulah, mereka acak acak warungnya pak Wono habis itu di keroyok" Axel menjelaskan kejadian yang tadi terjadi
"Emang kenapa kok Pak Wono di keroyok?" tanyanya masih belum menemukan penebab dari masalah ini
"Tadi mereka dateng, tiba tiba nyari Galaksi sama temen temen. Saya bilang gak ada, tapi mereka gak percaya. Dikira saya nyembunyiin kalian." Pak Wono menjelaskan sambil menahan rasa sakit di wajah serta badannya
"Sialan, nyari masalah mulu sih" Galaksi geram mengepalkan tanganya
Galaksi Megantara, cowok SMA Bakti Bangsa. Orang ketiga yang di takuti SMA Bakti Bangsa setelah Bu Muji si KepSek dan yang ke dua Pak Imin guru BK sekolah. Banyak wanita yang mengejar ngejar Galaksi, bahkan Galaksi punya fansclub nya sendiri. Namun tak satupun yang berhasil merebut hati dari Galaksi, bahkan mungkin Galaksi bisa ilfil dengan cewek yang terlalu mengejarnya.
"Yaudah pak Wono di obatin dulu, ada yang parah gak pak, atau perlu ke dokter?" tanya Galaksi ntah mengapa merasa harus bertanggung jawab
"Oh enggak usah. Aman kok" Pak Wono menjawab dengan senyum yang lebih ke meringis sakit
Warung Pak Wono ini juga sebagai tempat nongkrong Galaksi dan kawan semua. Jadi masuk akal jika SMA SuBang mencari mereka di sini.
"Yaudah kita balik dulu Pak, nanti kalo ada apa apa SMS Galaksi ya pak" Galaksi menyuruh semua kembali ke sekolah
"Lo gak balik?" tanya Angga
"Bentar lagi gue nyusul, gue habisin minum dulu" jawab Galaksi
"Oh kita balik duluan" pamit Angga dan yang lainya
Setelah menghabiskan minumanya ia segera berpamitan "Pak, Galaksi balik ya"
"Oh iya" Pak Wono menjawab
Galaksi segera berlari sebelum hujan karena kebetulan siang hari ini cuacanya berubah mendadak. Belum jauh Galaksi berlari "Mas Galaksi ini uangnya ketinggalan" teriak Pak Wono
"Buat bapak aja saya males balik" teriak Galaksi dari jauh
Tentu bukan itu alasannya, Galaksi merasa tidak enak. Karenanya dan teman temanya Pak Wono harus ikut babak belur. Galaksi meningalkan uang 200k untuk mengganti kursi dan kaleng kerupuk yang rusak.
Pukul 14.05 semua siswa berhamburan keluar. Bel pulang sekolah berbunyi dan semua siswa bergegas kembali ke rumah. Tak terkecuali siswi perempuan yang sedang merapikan bukunya dengan semangat. Segera mengambil mangkok dan bergegas mengendong tasnya menuju kantin.
"Tas, lo balikin mangkok kan? bareng yah" ajaknya
"OH MY GOD gue lupaaaa" teriak Tasya, karena rencananya untuk segera keluar gerbang sekolah dan pulang ke rumah harus di undur karena harus pergi ke kantin mengembalikan gelas dan mangkoknya
"Gausah alayy deh, buruuuan" pusing dengan sikap mageran yang dimiliki sahabatnya
"Iya iya sabar bentar"
Sampai di kantin yang lumayan jauh dari kelas mereka, segera menuju warung bakso yang ada di sana dan mengembalikan mangkok dan gelas.
"Dah gue balik ya" pamit Tasya
"Lo gak mau nemenin gue makan dulu nih?" tanya Kenan
Kenan Putri Saputra, cewek kelas 10 di SMA Bakti Bangsa ini tidak terlalu menonjol di SMA nya. Dia malas berurusan dengan kakak kelas. Dia hanya sudah bosan untuk berdebat dan mengulang kejadian SMP nya diamana ia sering sekali bertengkar dengan kakak kelasnya.
"Dih punya temen kok kere bangett, lo mau makan apa?" tanya Kenan, sebagai seorang sahabat dia tahu gerak gerik jika kawannya sedang berekonomi lemah
"Ummmmm apa ya?" ucap Tasya sambil mengaruk dagunya berakting seperti sedang berpikir
"Gue punya temen kok alayy nya 7 turunan, mau cilok gak lo?" tanya Kenan
"Komentarrr aja sama gue. Yaudh ayok" sambil berjalan menuju warung cilok mendahului Kenan
"BUK CILOK2 5 RIBU" ucap Tasya terlalu bersemangat dengan makanan gratis
"Ha? Gimana?" Ibu ciloknya kurang paham
"Cilok 5 ribu 2 ya Bu" minta Kenan memperjelas apa yang di maksud Tasya
"Oh oke ditunggu" jawab Ibu cilok
"Lo kalo ngomong yang jelas dong" ucap Kenan sambil berjalan ke kursi kosong
"Perasaan udah jelas, salah mulu gue" gumam Tasya dan segera mengekori Kenan berjalan ke kursi yang kosong
Sembari makan ciloknya pandangan Kenan dan Tasya terlaihkan dengan datangnya segerombolan anak laki laki ke kantin.
"Kennn Kennn itu Galaksiii" ucap Tasya excited
"Ya trus?" tanya Kenan bingung dengan Tasya
"Wah buta bener ni anak, gak liat lo itu pangeran berkuda gue" ucap Tasya sambil menyatukan tanganya ke depan dada dan tersenyum
"Pangeran berkuda apaan, kuda lumping" nyinyir Kenan
"Kenan!!!" Tasya menatap Kenan dengan tajam
Kenan berpura pura mangalihkan pandangan suapaya tidak melihat Tasya.
"Ken liat deh tuh cewek siapa sih" tanya Tasya kesal
"Hello lo pikir gue pembantunya, yamana gue tau, Tasyaaaaa" Kenan menimpali tambah kesal
"Gue kira lo babunya" Tasya menjawab sembarang dan mendapat ancaman dari Kenan"Oh yaudah bayar sendiri"
"Eh Kenan cannnnntik jangan gitu ah bercandanya" ucap Tasya agar Kenan tidak marah
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI
Teen Fiction"Dih kok dia bisa sama Galaksi sih" "Cewek gatel pake bangett" "Gaada harga dirinya ni cewek" "Gapunya malu apa ya" Bukan hal yang menyenangkan bagi Kenan untuk menjadi pacar dari seseorang yang memiliki banyak penggemar di sekolah (biasanya kalian...