teman kecil

1K 54 7
                                    

Pagi ini tidak seperti biasanya. Kenapa? karena ini hari pertamanya sekolah sebagai pacar dari cowok yang punya embel embel 'most wanted, idaman' dan masih ada banyak sebutan aneh menurut Kenan untuk Galaksi.

Setelah tadi malam Kenan insomnia dadakan karena memikirkan apa yang terjadi di sekolah. Astaga kenapa ini bisa terjadi, masa SMA yang dia idam idamkan. SMA yang tenteram, memiliki nilai bagus meskipun sedikit kemungkinan terwujud. Pikiranya bingung antara senang atau khawatir. Bayangkan bisa jadi Kenan menjadi sasaran bully para penggemar Galaksi yang jumlahnya.., astaga memayangkannya saja tak terhitung. Galaksi sialan rutuknya sepanjang malam.

Setelah berpikir panjang akhirnya Kenana menggunakan kemampuan berdramanya. Kenan turun tangga sambil memegangi perutnya. "Bun perut Kenan sakit banget nih" ucap Kenan sambil berpura pura kesakitan yang tampak sangan waw buruknya

"Ambil obat di atas kulkas Ken" ucap Bunda Kenan

"Gak bisa Bun, ini harus ke dokter" ucap Kenan, yang kemudian mendapat tatapan maut dari Bundanya.

"Kamu kalo mau bohong penyakit yang lain dong, masa mencret terus" ucap Bunda yang sudah tau kedok dari anak putrinya itu

"Ah Bunda kurang asik" ucapnya kembali sehat setelah gagal pura pura

"Udah cepet pake baju terus sarapan" suruh Bunda

Akhrinya Kenan berat hati menggunakan seragam sekolahnya. Dan turun ke dapur untuk sarapan bersama Bunda.

"Bun, ayah udah berangkat" tanya Kenan sambil mengoleskan selai di rotinya

"Udah, Ayah ada urusan mendadak" Bunda menjelaskan yang hanya di balas anggukan oleh Kenan.

"Kamu berangkat sama Genta ya" ucap Bunda

"Gak usah, aku berangkat sendiri aja" Kenan menolak, bukan apa apa tetapi dia tidak enak jika terus terusan diantar oleh sahabatnya itu.

"Keyyyyyy" panggil seseorang dari depan pintu rumah Kenan. Itu adalah Genta, dia sahabat Kenan sejak SD. Dulu mereka satu SD dan SMP. Namun tidak satu SMA karena Genta telat mendaftar ke sekolah Kenan. Konyol padahal Kenan sudah memberinya jadwal pendaftaran, tapi... ya gitu lah begonia sahabat Kenan ini. Akhrinya Genta memilih untuk masuk SMA Sukma Bangsa atau SuBang. Ya betul SMA yang kemarin membuat onar di warung Pak Wono.

"Key berangakat bareng kan?" tanya Genta kepada Kenan sembari masuk ke rumah Kenan lalu menyalami tangan Bunda Kenan

"Gak usah Ta, gue naik angkot juga gapapa" ucap Kenan

"Lah gue udah disini, bareng aja yah" ucap Genta

"Iya udah kamu bareng Genta aja, udah siang. Bunda gak yakin kamu gak telat kalo naik angkot" ucapan Bunda ada benarnya juga

"Yaudah deh" ucap Kenan sambil menggendong tasnya. Lalu berpamitan dengan Bunda tak lupa meminta uang saku.

"Tante, Genta enggak nih?" celetuk Genta

"Apa? Kamu mau tante peluk?" tanya Bunda

"Bukan, mau yang biru biru juga kali tan" ucap Genta bercanda

"Kamu lagi miskin ya? Keliatan. Nih Tante kasih" Bunda mengambil uang dari dompetnya

"Asek 100 ribu Key" ucap Genta

"BUNDA KOK GENTA 100 RIBU AKU 50 RIBU" protes Kenan

"Itukan duit bensin juga, kamu kalo mau 200 ribu juga bisa" ucap Bunda memberi harapan

"Hah serius bunda?" tanya Kenan semangat

"Iya tapi kamu jalan pulang pergi sekolah" ucap Bunda sambil tersenyum menang

"BUNDA" teriak Kenan yang hanya di tertawai oleh Genta dan Kenan

"Yaudah sana berangkat, ntar kalian telat" ucap Bunda

Kenan dan Genta keluar rumah lalu masuk ke dalam mobil Genta. Dan Genta melajukan mobilnya menuju ke sekolahan. Memang jarak antara sekolah Genta dan Kenan tidak terlampau jauh. Jadi sebenarnya Kenan bisa saja menebeng Genta setiap harinya, namun Kenan enggan, karena tidak enak dengan Genta. 

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang