✨ | s t r a i g h t [ ii ]

1K 98 2
                                    

jangan lupa share yaw!






[ 🌈 ] s t r a i g h t p t . 2


drrrrtt!

drrrrtt!

"ck! siapa yang menelfon sepagi ini?" yoongi mengucek matanya dan menatap ponselnya

'jimin park ❤'

yoongi kembali merenung dipagi ini , semalam ia pulang dengan keadaan mabuk. yang ia ingat hanya ibunya yang menangis dan untuk pertama kalinya ibu nya menampar nya

terbesit rasa penasaran, ibunya terus melihat ke arah tulang selangkanya dan marah karna itu. lalu ia berjalan ke arah kaca full body di dekatnya

sial! bahu nya penuh bercak merah

dan tanpa berfikir lagi yoongi menelfon seseorang tak salah lagi yang membuat semua kiss mark ini

"bukankah kubilang jangan tinggalkan tanda sedikit pun, Shin Suran?"

'yoongi-ah ini masih pagi'

"persetan dengan pagi, kenapa kau melanggar perjanjian huh?"

'karna aku menyukaimu Min Yoongi!'

"bukankah sudah kubilang aku mencintai jimin?!"

'aku akan membuka matamu yang sudah tertutup oleh makhluk hina itu! dia tidak men-'

"KAU TAK AKAN MERUBAH APAPUN JADI BERHENTI BILANG JIMIN HINA!"

setelah membentak suran, yoongi mematikan sambungan telfonnya. ia menggeram frustasi atas apa yang suran lakukan.

ia tau ini salah, dan ibunya pasti sedih. tapi hatinya yang sakit perlu hiburan karna cintanya yang kandas

namun tak lama ponselnya kembali bergetar, nama yang mengisi riwayat panggilan tak terjawabnya kembali menelfon yoongi.

sebenarnya yoongi sangat ingin menjawab telfon itu, ia sangat merindukan suara pengisi hatinya. namun ia tak tau apa yang akan terjadi

tapi ibunya bilang, "jika kau ingin tau apa yang akan terjadi, hadapi yang sekarang terjadi" maka yoongi menjawabnya

'hyu-hyung? ini kau?'

suara jimin bergetar begitu panggilannya tersambung, dan yoongi tak sanggup menjawab.

'astaga tuhan, ini-hiks tersambung'

jiminnya menangis ditelfon dan yoongi terlalu pengecut untuk merespon panggilan jimin

'aku tau ini dirimu hyung, dengarkan aku sebentar'

"aku mendengarkan" Yoongi akhirnya menjawab, walau suaranya juga bergetar karna ragu

'hiks-hyung...aku minta maaf' jimin sangat lirih, ia bahkan tak sanggup meneruskan serangkaian penjelasan yang sudah ia persiapkan

"jika kau menelfonku hanya untuk minta maaf, aku sudah memaafkanmu. aku juga minta maaf waktu itu keterlaluan" yoongi menarik nafasnya dalam sebelum melanjutkan perkataannya

"aku harus pergi, maaf telfonnya ku tutup"

setelah itu panggilannya terputus, dan yoongi menahan rasa sesaknya. perasaannya sudah tak dapat ditahan,


yoongi menangis.





















"jimin-ah, sudahlah. yoongi hyung hanya butuh waktu, ia tak mungkin membenci mu" Taehyung sebagai salah satu sahabat jimin berusaha menenangkan kawan seperjuangannya yang sedang menangis

h è a v e n; ymTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang