"SAHABAT LAMA"
Dahyun menghela napas, entah apa yang terjadi namun sejak dua hari yang lalu. Sana semakin menempel padanya dia heran ibu dari Gahyun ini seperti permen karet lengket susah dihilangkan.
Bahkan selama jam sekolah yang awalnya Dahyun berpikir bisa bernapas bebas pada akhirnya tetap ditempeli kalau diluar sekolah yang menempel adalah Sana. Maka di dalam sekolah yang menempel adalah Gahyun.
Ibu dan anak ini membuat Dahyun pusing, belum lagi Gahyun yang entah sejak kapan memanggilnya Ayah. Nami juga ikut ikutan memanggilnya paman, astaga Dahyun masih muda dan lagi dia ini perempuan!
"Ayah!"
Gahyun dengan semangat menyapa ayahnya yang hendak masuk ke dalam kelas. Dahyun memijat dahinya pusing melihat kelakuan gadis Kim itu baru saja ia bicarakan dalam hati gadis itu sudah kembali meneriakinya dengan sebutan Ayah.
"dengar Kim-"
"paman margamu juga Kim, tidak etis kalau kamu memanggil Gahyun dengan sebutan Kim!"
Dahyun memelototi Nami karena memotong ucapannya, tapi benar juga sih dia juga marganya Kim kalau memanggil Gahyun dengan marga saja berarti memanggil dirinya sendiri dong!
Membuang napas Dahyun mulai berbicara
"dengar Kim Gahyun, jangan panggil aku ayah! Kita ini seumuran kamu bahkan lebih tua tiga hari dari aku! selain itu aku perempuan dimana mana orang yang disebut ayah itu jenis kelaminnya pria, kamu paham!"
Gahyun mengangguk, melihat gadis itu paham Dahyun tersenyum senang.
"oke?"
"oke ayah!"
Astaga! Dahyun mengacak rambutnya frustrasi kapan gadis ini bisa mengerti, dengan putus asa Dahyun menatap Nami meminta bantuan.
"sudahlah Paman bagaimana pun kamu itu pamanku dan ayah Gahyun"
Sebenarnya Nami merasa iba melihat Dahyun yang nampak frustrasi namun bagaimana lagi, bibi Sana dan orangtuanya meyakini Kim Dahyun di hadapannya ini sama dengan Kim Dahyun mendiang ayah sahabatnya.
"sudahlah Ayah daripada kamu memikirkan hal yang tidak penting lebih baik kita makan dulu sebelum belajar, ibu sudah membuatkan nasi goreng kimchi untukmu. Ibu tau kamu pasti belum sarapan"
Dengan senyuman lebar Gahyun menarik dahyun menuju tempat duduknya, ditarik Dahyun hanya bisa pasrah dia tidak akan bisa menang melawan Gahyun.
"mengapa hidupku seperti ini..."
(author: kasihan Dahyun~)
...
Harusnya sekarang Dahyun sudah pulang dan istirahat di apartemennya, namun pria bernama Son Chaeyoung yang tidak lain adalah ayah dari Nami datang menjemput Nami dan Gahyun sekaligus menculiknya.
Bukan menculik dalam arti sebenarnya pria Son itu memaksa Dahyun untuk mampir kerumahnya, katanya ada yang ingin dia bahas entah apa itu jadi di sini Dahyun sekarang berada di mobil bersama Chaeyoung bersama Gahyun dan Nami.
Dahyun duduk dikursi depan bersama Chaeyoung sedangkan Nami bersama Gahyun duduk dikursi belakang.
Tanpa diketahui oleh Dahyun. Chaeyoung sedari pertama bertemu dengannya selalu mengawasi setiap gerak geriknya, mulai dari hal sederhana seperti berkedip sampai ke hal hal lain seperti cara duduk cara berbicara, semakin Chaeyoung memperhatikan dahyun semakin terkejut dia Chaeyoung jelas sadar gadis di sampingnya dan mendiang sahabatnya jelas berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Hidupku 2 ✔
FanfictionWanita berusia 36 tahun jatuh cinta pada gadis remaja yang sepantaran dengan putrinya? itu aneh dan menyimpang namun Kim Sana tidak peduli, dia melihat sosok mendiang suaminya dalam diri gadis itu. "Kim Dahyun? bahkan nama mereka sama, aku tidak ak...