"SELINGKUH"
Dahyun membuka matanya hari sudah siang ini berarti satu hari sudah terlewati tanpa dia sadari, dengan perlahan Dahyun beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.Selesai membasuh muka dan menyikat gigi Dahyun keluar kamar dia bisa melihat Sana diruang keluarga tengah menyiapkan makan siang. Disana ada Gahyun yang sudah menunggu.
Ya Dahyun masih dirumah Sana, dia pingsan kemarin secara tiba tiba dan baru sadar sekarang.
"ayah!"
Melihat Dahyun turun dari lantai dua dimana kamar Sana berada Gahyun segera memanggil ayahnya dengan semangat. Hari ini akhirnya dia akan merasakan rasanya makan bersama dengan ayah dan ibunya Gahyun benar benar bahagia.
"ehm.. Pagi Gahyun"
Tidak terbiasa dengan keadaan membuat Dahyun canggung, menarik kursi kemudian duduk Dahyun menunggu Sana menghidangkan makanan.
"selamat makan!"
Begitu makanan sudah tersaji dibawah pimpinan Dahyun mereka berdoa sebelum mulai menyantap makanan.
Kedua gadis remaja Gahyun dan Dahyun begitu bersemangat ini pertama kalinya bagi keduanya makan siang lengkap bersama keluarga.
Sana hanya tersenyum senyum yang mengandung kebahagiaan, sudah lama dia tidak merasalan atmosfer seperti ini di rumahnya.
Membersihkan meja Sana dibantu Gahyun membawa piring dan gelas kotor untuk dicuci sementara Dahyun duduk dimeja makan, dia bingung apa yang harus dilakukan sekarang
ingin pulang namun dia tidak tahu arah. Ini pertama kalinya Dahyun ke rumah Sana."bagaimana keadaanmu?"
Sana kembali dengan sebuah cokelat hangat, meski siang hari namun Korea sudah memasuki musim salju udara cukup dingin sekarang.
"lebih baik terimakasih bibi- terimakasih Sana"
Mendapatkan tatapan tajam dari Sana. Dahyun segera meralat ucapannya tadinya ingin memanggil Sana denagn bibi namun ia urungkan.
Tersenyum puas Sana menduduki diri di sebelah Dahyun menikmati keheningan yang menemani mereka sesekali terdengar suara Dahyun yang meminum cokelatnya."hari ini dingin minumlah"
Suhu udara hari ini begitu dingin, rasanya tidak baik membiarkan seorang wanita menghabiskan hari yang dingin tanpa ditemani cokelat panas, jadi Dahyun dengan lembut menawarkan cokelat panasnya untuk Sana.
"terimakasih!"
Sana tentu saja dengan senang hati menerima jarang jarang Dahyun akan menawarinya sesuatu, selama ini Sana lah yang selalu dengan gencar menyerang gadis tahu itu untuk mendapatkan perhatiannya.
"Ayah bisa bantu aku?"
Gahyun datang bersama dengan buku fisika, hari ini libur sekolah jadi guru memberikan banyak tugas untuk muridnya.
Sebenarnya Dahyun ingin menolak namun melihat tatapan berharap dari Gahyun, dia jadi tak kuasa.
"baik akan Ayah bantu"
Tanpa disadari Dahyun menyebut dirinya Ayah hal itu membuat Sana terkejut dan Gahyun kegirangan.
"Dahyun itu kamu?"
Penasaran akan sesuatu Sana mencoba mencaritau.
"ini aku memang siapa lagi?"
Reaksi bingung Dahyun diluar harapan Sana, dirinya berpikir ketika Dahyun bangun dari pingsannya yang akan ia temui adalah Dahyun mendiang suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Hidupku 2 ✔
FanfictionWanita berusia 36 tahun jatuh cinta pada gadis remaja yang sepantaran dengan putrinya? itu aneh dan menyimpang namun Kim Sana tidak peduli, dia melihat sosok mendiang suaminya dalam diri gadis itu. "Kim Dahyun? bahkan nama mereka sama, aku tidak ak...