🌼3

119 19 0
                                    


Sedangkan aku hanya menganggukan kepalanya sambil memberikan  sedikit senyuman.

"Nak hana, farid bagaimana apa ada yang ingin kalian bicarakan terkait perjodohan ini?" Ucap abi Zakariya.

Hana langsung angkat bicara
"Sebelumnya maaf, hana dan farid sebenarnya saling mengenal. Kami berdua bertemu kemarin saat mengisi seminar ke Yogyakarta. Hana tak pernah menyangka kalau farid adalah orang yang dimaksud abi"

Semua orang yang ada didalam ruangan tersebut kaget, kuasanya Allah pertemukan dua insan yang tak saling mengenal hingga saling mengenal.

Tak selang lama hana kembali melanjutkan pembicaraan nya.
"Hana hanya ingin memastikan, apa alasan farid untuk bisa menerima perjodohan ini?, hana punya banyak masa lalu yang kelam yang jika diceritakan farid mungkin tak ingin hidup bersama hana" Ucap hana sambil menghela nafas, lalu ia kembali menjelaskan
"Aku membutuhkan sosok lelaki yang mau membimbing ku untuk meraih Surga Nya, dan yang mau menerima segala kekurangan serta menerima masa lalu ku" ucap hana dihadapan kedua orangtua dan calon imamnya.

"Tak masalah seburuk apapun masa lalu mu hana, aku hidup bersama mu bukan karena masa lalu mu tapi karena masa depan mu" ucap farid.

Deggg.. Tak disangka lelaki cuek seperti farid bisa mengatakan seperti itu didepan keluarga nya dan keluarga hana.

"MasyaAllah, baiklah kalau begitu kita akan segera melangsungkan pernikahannya ya.. Bagaimana kesepakatan nya?" Ucap abi hasan.

"Memanglah Allah kuasa atas segalanya. Kalau begitu lebih cepat lebih baik, pernikahannya awal bulan depan bagaimana?" Ucap abi zakariya.

"Setuju" Jawab semua dengan serentak.

***

Seminggu sudah sejak perjodohan kemarin, aku tak mengambil job mengisi seminar. Aku ingin fokus mempersiapkan segalanya.
Tetapi tiba-tiba ada telepon masuk, dari temanku yang masih berada di Mesir tempat aku menuntut ilmu S1 dulu.

"Assalamualaikum farid" Ucap azam

"Waalaikumsalam, MasyaAllah apa kabar zam?"

"Alhamdulillah baik rid, antum juga baik kan haha. Rid niat ane nelpon antum ane mau minta tolong, apa antum bisa bantu?"

"Ya alhamdulillah ane pun baik, boleh dong ada apa emangnya?"

"Begini rid, antum masih inget kan Kanaya? Ane yakin antum masih inget, secara kan itu cinta pertama antum haha"

" Inget.. Inget, dah lah emang nya kenapa dengan si Kanaya?" Tanyaku dengan kebingungan.

"Begini rid, ayahnya nya sakit parah. Dan ayah nya nitipin Kanaya ke ane, minta segera dicarikan jodoh. Secara ane kan murid nya semasa kuliah dulu kan apa-apa dibantu ayahnya, antum juga sama kan dibantu sama ayahnya dari segala macem tektek bengeknya saat mau mendarat ke Mesir. Begini to the pointnya rid, apa antum mau menikah dengan Kanaya?" Ucap azam sembari menjelaskan.

Degg.. Azam memang belum tahu soal rencana pernikahanku, sejak tadi mulutnya tak memberikan celah sedikitpun kepadaku untuk menceritakan posisinya sekarang.

"Ah elah kenapa ga antum aja sih yang nikah sama Kanaya, kan antum udah deket sama ayahnya"

"Allahuu, kalo ane belum punya istri dah ane halalin dari kemarin rid. Eh maaf sebelumnya mungkin antum kaget setelah mendengar ane udah menikah, maaf karena pada saat itu posisinya ane nikah di mesir dan keluarga pun yang datang ga semua cuma keluarga deket aja, tau lah jarak Indonesia ke Mesir seberapa jauh. Kalau ane undang semua, entah berapa duit yang harus ane keluarin. Maaf ya rid, ane udah nikah sama maryam adik kelas semasa kuliah dulu itu loh.. Dan sekarang kita sama-sama mengabdi di sini"

"Ah antum tega banget ga undang ane"

"Haha maaf lah rid, jadi gimana soal Kanaya?" Jeda tiga detik azam langusng melanjutkan pembicaraan nya "kalo antum ga percaya, antum bisa tengok ayahnya di RS. Berkah disitu ayahnya masih dirawat dan dalam keadaan kritis. Sedangkan Kanaya adalah anak satu-satunya, ane sih berharap antum mau nikah sama Kanaya. Biar ayahnya bisa melepas lega."

Aku tak menjawab aku hanya menghela nafas.

"Rid, hallo? Hallo tuan ganteng shalih?" Ucap azam meyakinkan

"Ehiyaiya" Belum selesai aku menjawab, azam langsung berbicara.

"Oke bro, kalo gitu lusa ane pulang dan saat itu pula antum akan akad. Malam ini ane mau kabarin keluarganya, dan antum jangan lupa kabarin keluarga antum ya"

"Ehhh eehh apa ini maksudnya, ane belum jawab.." Telepon langsung terputus.

Malam itu aku masih dibuat kebingungan, harus bicara apa ia pada abi dan uminya, dan nanti abi akan berkata apa pada farid. Belum lagi menghadapi hasan. Kenapa serumit ini semuanya.

Akhirnya aku memutuskan untuk segera tidur karena sudah menujukan 23.00 malam, dan akan menceritakan semuanya esok pagi pada keluargaku.

***

Tepat pukul 06.00 pagi keluarga ku sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan. Abi seorang dosen di Universitas salah satu di kotaku, ia biasa berangkat pukul 06.30 ke kampus karena hari itu pula abi mendapat jadwal kampus yang pagi. Pantas saja anak-anak nya berpendidikan semua, karena berawal dari abi nya yang haus akan ilmu.

"Bi.. " Ucap farid sambil mengunyah makanan.

"Makan dulu, baru bicara. Kau tau adab berbicara saat makan kan" Timbal umi nya.

"Ya farid, walaupun makan sambil berbicara itu sunnah. Namun tetaplah kita harus lihat kondisi dulu, kalau makanan yang ada di mulutmu sudah habis baru kau boleh bicara."

Walaupun demikian, hendaknya tetap menjaga adab ketika berbicara ketika makan, tidak sampai melebihi batas. Syaikh Al Albani rahimahullah mmengatakan

“Berbicara ketika makan, hukumnya seperti berbicara di luar makan. Jika pembicaraannya baik, maka baik. Jika pembicaraannya buruk, maka buruk”

"Baik, maafkan farid" Ucap farid

Keluargaku memang selalu mengajarkan adab. Memanglah ilmu juga penting namun tetaplah adab yang lebih utama.
Aku pun langsung menghabiskan makanan yang ada di mulutnya.

"Bi, farid ingin berbicara sesuatu"

"Sepenting itukah?

" Iya bi.. " Aku pun menceritakan semuanya dengan jelas tanpa ada satupun yang ditutupi.

Abi menghela nafas.

"Umi gimana? Abi gak tau harus bicara apa"

"Kalau umi gimana baiknya farid aja, kalo farid betul-betul cinta ya silahkan. Berarti Abi dan farid harus siap menjelaskan semuanya ke keluarga hana, lebih cepat lebih baik sebelum semuanya siap. Undangan masih di desain, jadi sebelum dicetak lebih baik segera datangi keluarga nya"

"Gimana rid? Kamu benar-benar mencintainya?" Tanya abi.

"InsyaAllah bi" Jawabku sembari meyakinkan.

"Baiklah kalau begitu nanti malam kita datang ke rumah hana dan menjelaskan semuanya."

"Maaf Abi, umi gak bisa ikut. Malam ini umi ngisi pengajian ibu-ibu masjid, umi titip salam aja ya pada semua keluarga hana"

"Ya umi, nanti Abi sampaikan"

***

Kalian tim yang mana?
Farid & Hana atau Farid & Kanaya
Boleh komen😁

"Rencana Allah adalah sebaik-baik rencana yang ada dimuka bumi ini. Jalani, nikmati, dan syukuri"
-Dia Jodohku-

Jangan lupa baca Al Qur'an guys💖
#dirumahaja jangan kemana-mana yaa.. Tetap ikuti aturan pmerintah
Isi waktu nya dengan hal yang bermanfaat, baca Al-quran, dan baca wattpad misalnya. Hehe
Tinggalkan jejak⭐

Dia JodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang