xxx. kangen

339 24 17
                                    

bel istirahat berbunyi, dila yang duduk bersama delli langsung melompat kedekat eunsang.

"huaaaaa kangeeeeeeen!!!" pekik dila, cewek itu narik seragam eunsang, menghamburi eunsang dengan pelukannya.

"ANJIR DILA INI KELAS WOI!" pekik pibu dengan teman sekelasnya yang lain.

dila bodo amat, eunsang ketawa. cowok yang punya senyum manis itu ngusak rambut dila gemes.

"lagian, dari kemaren nggak sempet ketemu," ucap dila sambil mempoutkan bibirnya.

eunsang terkekeh, "yaampun dila, kenapa makin gemas aja, sih?" kata eunsang sambil mengeratkan pelukannya.

"ANYING GAIS MENDING KITA NGANTIN AJA WOI SAKIT MATA GUA!" teriak gusti, anak kelasan sontak bergegas keluar dari kelas dan benar - benar menyisakan dila dan eunsang yang lagi melepas rindu.

"huhu sumpah! ini rekor nggak sih??? lama banget kita nggak ketemu!?!?" heboh dila tanpa merespon teman - teman sekelasnya.

cewek itu melonggarkan pelukannya, "saaaaang, mau ceritaaa!"

eunsang senyum, cowok itu megangin pundak dila biar duduk dulu.

"udah tau nggak? chey wooseok hilang!"

"beneran dil? yaampun, pantes aja tadi pagi pada heboh. eunsang kira prank," jawab eunsang.

"huhu dila punya firasat buruk sang, takut banget sumpaaah."

"enggak boleh negatif thinking, jangan mikirin yang enggak - enggak. otak dila lama - lama lelah juga. jangan banyak pikiran, chey belum tentu hilang, dila jangan panik ya?"

sudut bibir dila melengkung kebawah, "iyaaaa. tapi takuuuut, kalo nggak hilang mereka berdua kemana deh? gue main jenga masa sama hangyul doang??? hangyul ngeselin," cerocos dila sambil merengek.

"utututu sedih banget ya? sini peluk lagi," eunsang merentangkan tangannya.

dila ketawa sambil nabok dada eunsang, "eunsang kenapa sih, jadi cringe giniiii."

"dila?"

tawa dila dan eunsang berhenti, mereka berdua menengok kearah pintu kelas, ada yunseong berdiri disana.

"s-sorry, ganggu ya?"

dila panik. "yunseong? kenapa?" tanya dila berusaha kalem, diliriknya muka eunsang yang sekarang nggak ada ekspresi apapun.

kalau dipikir - pikir baru kali ini mereka bertiga ditempat yang sama setelah kejadian lapangan basket komplek malam itu.

suasananya jadi nggak enak ternyata.

dila bangun dari duduknya, cewek itu datengin yunseong yang diem didepan pintu.

"kenapa?" tanya dila sekali lagi.

"hai bang, lama nggak ketemu ya?" sapa eunsang yang sekarang berdiri disebelah dila.

yunseong mencoba tersenyum, "maaf ganggu kalian, gue kekantin dulu," pamit yunseong.

dila tiba - tiba panik lagi, "eh mau ngomong apaaa?" tanya dila hendak menyusul yunseong.

eunsang nahan dila, "umi bawain bekal? makan yuk?"

"eh iya," sahut dila tapi tatapannya masih mengarah kepunggung yunseong yang mulai terlihat mengecil dan menghilang dibelokan koridor.

"mau nyari chey sama wooseok bareng, nggak?" tanya eunsang setelah selesai menghabiskan bekalnya bersama dila.

dila mengangguk semangat, "ayo! pulsek?"

eunsang mengangguk. "sebentar lagi bel masuk, dila masih mau duduk sama delli?" tanya eunsang.

"eummmm, kayaknya iya. bosen sama eunsang ah," kata dila bercanda.

eunsang merengut, bahu cowok itu merosot, "gitu ya?"

dila panik, "ih becanda astagaaaa! kok pundung!" pekik dila sambil ketawa.

"makanya pindah lagi dong duduk sama eunsang."

dila ngusap air matanya yang keluar karena tertawa yang terlalu bersemangat, "iya deh, iya, pindaaaah. ntar usir aja jinwoo."

eunsang nyengir kemudian tangannya mencubit gemas pipi dila—kebiasaannya.

RENDEZVOUS | Hwang Yunseong, Lee EunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang