Bab 3 Panas Hati

22 6 0
                                    

Kadang aku berfikir, entah aku yang bodoh. Atau memang karena cinta yang membuat ku menjadi bodoh ??

     Setelah kemarin seharian full menghabiskan waktu bersama lukman, kini aktifitas ku kembali ke seperti semula. Pagi ini cuacanya cukup cerah, terbukti sinar matahari yang sangat silau menerpa wajah ku. Keringet bercucuran karena ulah dari sinar matahari tersebut.
Aku melihat ke arah jam tangan ku, sudah pukul setengah tujuh pagi namum belum ada satu pun angkot yang melewati ku.

“Aduhh gimana nih, bisa telah gue kalau jam segini belum sampe sekolah” ucapku teruntuk diriku sendiri.

   Aku pun mulai gelisah, pasal nya hari ini ada ujian bahasa jepang. Salah satu pelajaran yang paling aku sukai, dan sial nya pelajaran itu berada di jam pertama. Kalau saja hari ini tidak ada pelajaran bahasa jepang, sudah ku yakini aku tidak akan masuk.

“Jess...” panggil seseorang yang berasal dari samping tubuh ku. Perlahan aku memutar tubuhku dan memperhatikan siapa yang baru saja memanggil namaku.

“Ko belum berangkat ?? engga bareng sama lukman jess ??” Tanya nya yang perlahan menghampiri ku

“Ahhh engga ky, lukman hari ini bareng sama pacar nya” ucap ku kepada rizky.

   Ia dia adalah rizky, salah satu teman sekelas ku yang mempunyai paras tampan. Bukan tampan lagi sih, rizky kalau diperhatikan dengan seksama mirip dengan oppa oppa korea, lebih tepatnya mukanya rizky mirip sekali seperti Lee minho, salah satu actor ternama di negara korea.

   Nama lengkap rizky adalah, rizky Adnan Putra Firmansyah. Rizky selain ia teman sekelas ku, beliau juga ketua kelas dikelas ku, rizky juga mempunyai otak yang sangat pintar. Ia jago didalam bidang bahasa, baik itu bahasa indonesia, english, mandarin, serta jepang. Dikelas kami selain aku yang cukup dibilang jago bahasa jepang, ada rizky juga yang jago dalam bahasa jepang. Selain bahasa, rizky juga jago dalam bermain basket. Dan ia adalah ketua tim basket disekolahan ku.
     
        Oh iyah, terkadang sensei kami pun mejadikan aku patner belajar nya rizky. Aku dan rizky sudah sering mengikuti lomba bahasa jepang mulai dari kelas 10 hingga saat ini, namun karena kami sekarang sudah kelas 12, sudah lumayan jarang untuk mengikuti lomba lomba tingkat provinsi seperti dulu. Rizky juga memiliki lesung pipi yang indah, sangat manis ketika ia tersenyum.

“Lohh lu kenapa senyam senyum gitu liat gue jes ?? hahaha” ucapnya menyadarikan ku untuk balik kedunia nyata

“Ahhh iya iya kenapa gue senyam senyum gini hehehe” aku menggaruk leher ku yang tidak gatal, malu rasanya ketauan kalau aku sedang melamunkan diri nya

“Lo lagi gak terpesona sama gue kan ?? hahaha” ucapnya disertai tawa renyah, yang membuat kuping ku ingin terus mendengar suara tawa nya

“Yehh ge’er banget lo ky hahaha” ucap ku salah tingkah

   Rizky pun mulai menormalkan tawanya, perlahan ia menarik lengan ku, dan kemudian menggenggamnya.

  “Yukk barangkat bareng sama gue, kasian gue sama lo, udah jomblo. Ehh dikasih harapan palsu sama kang angkot yang sama sekali engga ada kepastian buat dateng jam berapa hahaha” ucapnya, dan mengacak - acak poni ku gemas.

“Ihh jangan diberantakin dongg, udah disisir rapi rapih main lo berantakin aja, kan jelek jadinya” Ucap ku sebal.

Pasalnya aku menyusun poni ku ini hampir sejam, dan seenak jidat si rizky aja main berantakin. Gimana aku tidak kesal.

   Namun tanpa disangka, rizky menarik lengan ku agar lebih dekat ke diri nya. Ia tersenyum manis, dan menampilkan pahat pahatan indah yang tuhan ciptakan diparas nya rizky.
  
     Perlahan tangan rizky pun terangkat, dan ia mulai merapihkan poni ku yang baru saja ia acak-acak. Setelah selesai ia mengajak ku untuk memasuki mobilnya, ia membukan kan pintu untuk ku, jangan lupakan senyum nya yang sangat amat manis itu terus terukir dibibirnya. Setelah aku memasuki mobil rizky akhirnya rizky pun ikut memasuki mobilnya, dan ia melajukan mobil tersebut membiarkan untuk membela kota jakarta.

Just Friend [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang