Bab 11 Cemburu

2 1 0
                                    

Inget !! lo ngga bisa lupain dia gitu aja, tugas lo bukan ngelupain dia, tapi tugas lo adalah merelakan dia pergi dengan pilihannya, bukan melupakannya

.


.
.


Setelah kejadian di uks tadi aku pun menutus nya untuk kembali ke kelas ku, yah disini lah aku sekarang ditempat duduk ku sambil menutupi kepala ku dengan jaket yang selalu ku bawa.

Entah mengapa sepertinya ac dikelas ku terasa begitu dingin. Pusing dikepala ku belum sepenuhnya menghilang, masih ada sedikit rasa pusing yang menjalar dikepala ku.

Selain pusing dikepala ku, aku pun mulai merasa kantuk yang sudah tidak bisa dibendung lagi, pasal nya tadi malam aku hanya tertidur selama 3 jam, jadi jelas wajar saja jika sekarang aku sangat mengantuk ditambah badan ku yang lemas akibat pingsan tadi.

Ketika aku ingin memejamkan mata ku dan bermain ke alam mimpi, tiba tiba saja aku harus mendengar suara histeris yola. Apalagi kalau bukan ingin curhat masalah cowo cowo yang berada disosial media, aku sampai hafal kebiasaanya dan itu semua benar benar membuat ku bosan, tapi aneh nya aku tetap akan setia mendengarkan cerita nya, menyebalkan.

"Jess please, gue ada info penting nih" ucap nya sambil mengguncangkan tubuh ku

"Jess please ini antara hidup dan mati gue" ucapnya kembali

"Gue nggak tertarik" jawab ku singkat

"Ck lo mah giliran gue aja susah banget mau di ajak curhatnya, tapi giliran lukman malah mau mau aja diajak curhat, ngga asik lo" sungut nya

"Beda lah, udah lah yol please jangan ganggu gue, gue ngantuk mau tidur okey ?? lo curhat aja sana sama mala, andien, atau sama reni. Jangan sama gue, gue ngga mood"

Setelahnya itu aku kembali terpejam dan menghembuskan nafas tenang, melanjutkan mimpi ku yang sempat tertunda karena kedatangan yola

"Jes ini tentang lukman"

Deg ...

Yola memang paling bisa memanfaatkan situasi, ia selalu memakai jurus andalannya, seperti sekarang ini tiba tiba saja rasa kantuk ku hilang, mata ku terbuka sempurna. Sebal sekali rasanya ketika mulut dan otak tidak bisa diajak kerja sama. Mulut ku selalu berkata benci, kesal setiap kali mendengar nama itu, tapi berbeda dengan otak ku, otak ku justru berbanding terbalik dengan mulut ku.

"Dasar bucin, baru aja gue sebut nama lukman lo bangun"

"Lo mau ngomong apa sih ??" ucap ku setengah kesal melihat kelakuan yola ini

"Bercanda gue, ini bukan tentang lukman, tapi tentang gue. Gue bingung masa cowo gue, dia mau ngajakin gue ketemuan. Gue ragu dan takut jes, gue harus gimana ??"

See ?? selalu seperti ini. Yang yola ceritakan tak lain dan tak bukan cowo sosial media itu, menyebalkan.

"Kenapa lo harus takut dan ragu ? dia kan cowo lo, gimana sih ??"

"Bukan gitu, gue kan sama dia kenal di sosial media. Gue takut aja gitu jes kaya yang beredar di televsi gitu, serem sumpah" jelas yola

"Makanya kalo lo takut, yah lo ngga usah lah pacaran sama cowo sosial media. Gitu aja ribet" ucap ku jengah mendengar penuturan nya

"Yah dari pada nanti nya gue kaya lo makin bucin sama lukman, ogah banget"

Aku pun mendesis mendengarkan ucap terakhir yola, setelah itu fokus ku teralih ke ambang pintu, terlihat sepasang sejoli sedang berbicara serta diselingi dengan canda dan tawa.

Just Friend [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang