STATUS BARU

14 3 0
                                    


"Status itu ngga ngejamin kalo hati dia buat kamu. Siapa tau kamu cuma dijadiin pelarian."

Berita mengenai Brahma dan Mala langsung tersebar luas dikalangan siswa SMA Candralaya. Tak bisa dipungkiri bahwa mereka merupakan siswa yang pupoler. Perbincangan bahwa mereka pacaran pun menjadikan stigma-stigma berbeda dari setiap orangnya.

Hampir semua orang tahu bagaimana latar belakang hubungan keduanya. Mala yang selalu mengejar Brahma dan Brahma yang selalu menghindar dari Mala. Bahkan tak segan Brahma berkata kasar pada Mala. Baginya gadis tersebut adalah sebuah Malapetaka, bahkan Brahma pernah berjanji pada dirinya bahwa ia tak akan pernah berurusan dengan gadis tersebut. Dan hari ini Brahma sadar bahwa ia telah melanggar janjinya karena permainan konyol bersama kedua sahabatnya. Dan sekali lagi Brahma sangat sadar betul bahwa kehidupan nyamannya akan hilang.

Suara deru motor mengiringi Brahma menuju parkiran sekolah. Disana sudah tampak kedua sahabatnya yang tersenyum kearahnya dan sejuta tatapan penasaran dari siwa siswi yang berlalu lalang. Brahma tahu betul bahwa tatapan tersebut dikarenakan ia datang bersama orang lain. Brahma pun tak terlalu mempedulikan hal tersebut. ia pun langsung mengarahkan motornya di samping motor kedua sahabatnya.

“Wah akhirnya motor lo udah ada yang nempatin ya, biasanya Cuma ada sarang laba-labanya saking ngga ada yang nempatin,” Ucap arka sambil tersenyum jahil. Sedang Brahma hanya mendengus kesal mendengar ulah sahabatnya. Sedangkan Mala hanya tersenyum malu menanggapi hal tersebut.

“Sahabat kita udah ngga jomblo lagi nih,” Ucap Deri sambil kembali menggoda salah satu sahabatnya ini. Lagi-lagi Brahma hanya mampu menghela napas melihat tingkah kedua sahabatnya.

“Terserah lo semua mau ngomong apa tentang gue,” Ucap Brahma tegas. Tanpa sadar Brahma menggengam tangan Mala, mengajak gadis tersebut pergi meninggalkan obrolan aneh kedua sahabtanya.
Arka dan Deri yang melihat hal tersebut pun langsung bersorak heboh. Pertama kalinya dalam hidup mereka melihat Brahma menggandeng seorang gadis.

“Truk aja gandengan Der!” Teriak Arka berusaha menyindir Brahma. Namun Brahma tetap acuh dan melanjutkan langkahnya.

Sepananjang koridor banyak yang memandang mereke dengan tatapan bertanya-tanya. Sepertinya gosip yang beredar adalah kenyataan. Buktinya saja kini Brahma berangkat sekolah bersama Mala. Dan jangan lupakan Brahma yang dengan berani menggandeng tangan Mala.

“Kayanya mereka emang pacaran.”

“Mungkin Brama kasihan sama Mala, ya lo tau sendirikan gimana ngga tau malunya si Mala.” Ucap salah satu siswi.

“Tapi mereka cocok juga sih.”

Itulah sedikit perbincangan siswa yang di dengar Mala saat dirinya berjalan di koridor. Mala pun tentunya dibuat geram dengan tuduhan tersebut. Tapi sudahlah dasar netizen bisanya cuma nyinyir hidup orang.

Tatapan mata Mala pun sedari tadi terus mengarah kepada tangan yang selalu berada di genggaman Brahma. Pipinya memerah dan jantungannya berdegup kencang merasakan telapak tangan hangat milik Brahma mengenggam tangan mungil milik dirinya. Kini langkah keduanya berhenti di depan kelas XII IPS 5.

“Udah sekarang lo masuk.” Ucap Brahma acuh. Tapi Mala tetap berdiri di samping Brahma.

“ Ini udah di depan kelas lo, lo ngga mau masuk atau giaman?.” Ketus Brahma. Sedangkan Mala justru melirik ke arah tanganya.

“Apa?” Tanya Brahma yang tak mengerti.

“Betah banget kayanya megangin tangan gue.” Kata Mala sambil mengerlingkan matanya jahil.

“Pede banget lo jadi cewe.”sambil melepaskan genggaman tangan Mala, lalu Brahma pun langsung pergi meninggalkan Mala menuju kelasnya dengan membawa sejuta kekesalan.

“Makasih ya!! Besok-besok kalo mau gandeng gue bilang dulu!.” Ujar Mala berteriak sambil terkekeh melihat tingkah laku Brahma.

Jarak kelas Brahma dan kelas Mala hanya berjarak 4 kelas saja. Sepanjang perjalan Brahma hanya mampu merutuki tingkah lakunya. Anehnya itu semua berada di luar kesadaran seorang Brahma Dipta Nunggara. Dasar Braham gadis tengil itu jadi semakin kepedean kan.

“Bodoh lo Brahma”, rutuknya dalam hati.

Kini Brahma sudah sampai di kelasnya. Bukannya mendapat ketenangan justru Brama kembali di ributkan dengan obrolan abstrak kedua sahabatnya.

“Kuy, yang punya gandengan nganter pacarnya dulu ke kelasnya.”

“Berisik lo pada.” Ujar Brahma sambil melempat tas ke atas meja.

“Sensi amat sih lo bro.” Ujar Deri yang melihat raut kesal Brahma. Brahma pun sebenarnya tau kedua sahabatnya hanya bercanda tapi entahlah hari ini dia sedang sensi.

“Eh Iya Bra..” belum juga arka menyelesaikan ucapanya Brahma sudah terlebih dahulu memotongnya. “ Lo berdua bisa diem ngga.” Desis Brahma tajam sambil menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan.

Akhirnya kedua sahabat itu pun menghentikan obrolan absurd tersebut. sepertinya Brahma memang sedang dalam mood buruk. Tak lama dalam keterdiaman akhirnya propes belajar mengajar pun dimulai.











Tb:
Semoga bisa sedikit mengusir kegabutan. Memberi sesikit hiburan dikala sepi. Jangn lupa vote dan komen ya. Terimakasih.

Ceritanya bakal aku up semua nanti malem ya. Tunggu ya♡

BRAHMALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang