Flashback 14 tahun yang lalu
Hujan....
Entah berapa musim hujan dan panas aku lalui oleh tanpa keluarga. Namaku ZIA SAPTARINI. Gadis kecil yang telah beranjak jauh dari keluarga. Tahun demi tahun telah berganti, namun tak ada satu hal pun yang aku lupakan tentang keluargaku. Tentang papa, kakak, adik dan mama. Ya.... MAMA orang yang tidak pernah ingin memeluk atau memberi belaian sayangnya padaku. Namun tak ada sedikit pun kebencian untuknya. Bahkan rasa takut kehilangan lebih besar. Mengorbankan apapun aku mau.
Tanganku memegang payung di tengah hujan. Saat hujan seperti ini aku sangat merindukan keluargaku. Tahun ketiga disini tanpa keluarga. Rasanya ada yang hilang dalam hatiku. Apa kabar keluarga ku disana. Mereka yang aku tinggalkan demi cita cita ku. Bukan hanya karena cita cita aku berada disini. Tapi ada salah satu alasan yang membuatku berada disini. Hanya satu alasan ya.... hanya satu.
Hujan masih terus mengiringi langkah kaki menujuh kampusku. Tak terasa sudah tiga tahun aku di kampus ini. Selama itu juga aku tak pernah kembali ke kota kelahiranku. Karena apa? Karena dalam hatiku terucap janji "pantang aku kembali, sebelum berhasil" Sekeras apa pun itu aku akan bertahan. Egoiskah?? Entahlah. Tapi aku harus memegang teguh janji itu. Sampai baju toga aku kenakan, dan aku berharap keluarga akan bangga padaku. Terutama mama.. Dan saat itu mama akan memelukku... Semoga saja....
Masih tetap hujan... Sebelum seseorang masuk dan bernaung di bawah payungku. Sosok yang telah aku kenal selama disini.
"Tenang aja... Aku masih punya stok yang banyak tentang malaysia dirumah" cerocosnya setiap kali mengagetkanku.
Oh... Ya namanya ARZA PHALEVI. Orangnya suka jahil, tapi sangat baik padaku. Cowok yang selalu ada di setiap hariku. Bersamanya aku merasa punya keluarga disini.
"Kamu...?" aku melotot padanya. "Dapat apa sih dari menggagetkan ku?"
Arza tersenyum, "Cuma mau dapat satu hal dari itu."
"apa?" tanyaku lagi
"Cuma mau lihat ekspresi wajah kamu kalau kaget. Ternyata lucu juga" Ucapnya sambil berlari saat memasuki koridor kampus.
Dan seperti biasa aku hanya bisa tersenyum dan tersenyum saja, melihat tingkahnya. Tapi aku akui dia manis. Hari ini cuma satu mata kuliah. Ku terpaku menatap hujan yang tak kunjung berhenti, Masih tetap menguyur membasahi bumi. Membuatku mengingat pertemuan ku dengan dia. Dia seorang anak pengusaha terkenal di indonesia. Banyak wanita yang mengidolakan dia, Namun penampilannya super kucel, mencoba menutupi statusnya. Meskipun agak sulit mengelabui ku.
Saat itu hujan. Aku berjalan dengan payung di gengamanku. Tiba tiba dia masuk di bawah payungku. Aku kaget dan klipingku tentang malaysia jatuh di kubangan air. Saat itu aku hanya bisa melotot kearahnya. Tapi dia hanya menatap dingin dan mengambil klipingku. Hancur!!! Tak satu pun tulisan terlihat. Bukan hanya sekedar basah. Dan itu kedua kalinya kliping tentang malaysia hancur.
"My dream of malaysia" ucapnya dan langsung pergi begitu sampai di koridor kampus. Tanpa kata maaf, dia berlalu begitu saja.
Ku hanya bisa menatap sendu klipingku. Aku sempat memaki sifatnya yang dingin dan terkesan belagu. Meskipun aku salah. Ternyata dia memberi ku sebuah buku yang berjudul ALL ABOUT MALAYSIA. Entah siapa penulisnya tapi disitu terteran nama ARZA PHALEVI.
"Hai..." sapanya "Masih ingat aku kan?"
Aku melotot, "iya... terus kenapa?" wajahku cemberut
Dia hanya menarik ujung bibirnya membentuk senyuman. Yang menurutku sangat kharismatik. Menujang ketampananya.
"Cuma mau mengembalikan Impian kamu" tanganya menyodorkan sebuah buku. "impian kamu sungguh besar tentang malaysia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA AKU, DIA, dan KENANGAN
Fanfiction"Hanya kamu yang bisa di andalkan oleh mama, kakak serta adikmu" Sebuah kalimat yang merubah segalanya dalam hidup zia. Zia harus melepaskan mimpi, impian serta cintanya dalam satu kali waktu. Zia seorang gadis tangguh yg berada di lingkaran kebenc...