Hari ini aku mulai dengan memutar otak untuk titas. Aku tidak ingin sahabatku menderita. Aku tak bisa hanya berdiam diri saja. Tuhan apa yang harus aku lakukan? desah hatiku pelan. Tiba aku mengingat nama seseorang mas tommy. Pengerak Bantuan buat para pelajar kurang mampu yang masih ingin mengejar cita citanya. Dulu aku pernah membantu di tempat mas tommy ketika liburan semester. Aku rasa mas tommy bisa membantu.
"Hallo mas tommy ini zia. Mas bisa bantu temen aku ga?" ucapku di ujung telfon.
Menceritakan masalah titas. Kuliahnya masih satu tahun lagi namun harus.
"Mas bisa bantu kan? Kuliahnya masih tinggal satu tahun lagi mas. Persyaratannya masih sama kan mas? oke... terima kasih banyak mas..."
Ada kelegaan di hatiku sekarang titas masih bisa melanjutkan kuliahnya. Mengapai cita cita serta menjadi andalan keluarganya juga. Aku baru melangka keluar kostan saat aku lihat dia sudah berdiri di depan pagar,
"Kodok..." sapaku hangat
"Kamu mau kemana?" tanyanya. "Kamu kan ngak ada jam kuliah hari ini?"
"Mau ketemu titas di asrama. Kamu sendiri mau kemana? bukanya kamu ada kuliah pagi hari ini?" aku balik bertanya
"Iya sih.. tapi kangen kamu.. ya jadi kesini dulu. Aku anter kamu ketempat titas"
Dan ini tak bisa di tolak. Dia akan tetap mengantarkan ku ke asrama. Pasti akan ada cerita panjang di dalam mobil bisik hatiku.
"Ada masalah apa pagi gini ketemu titas?"
pertanyaan awal dari dia
"Aku belum cerita ya?" tanyaku
Dia menggeleng, "Masalah besarkah atau...?"
pertanyaan kedua dari dia
Aku tersenyum akan ada banyak pertanyaan lagi bila tidak di jawab.
"Titaskan mau berhenti kuliah. Padahal masih tinggal satu tahun lagi. Sayang banget kan kodok.."
"Terus..."
"Tadi aku telfon mas tommy.."
"Mas tommy LSM penggerak bantuan buat para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan itu. Tempat kamu jadi relawan setiap liburan semesteran kan?"
Aku mengangguk, "Dan ada dana di LSM itu buat membantu titas. Dan titas Di haruskan melengkapi persyaratannya dulu. Seperti itu kodok.." jelasku
Ku lihat dia mengangguk pelan dan mengerti. Tangan ku melambai ke arah mobil dia yang melajuh.
"Titas" sapaku "Kamu masih mau melanjutkan kuliah lagi?"
Titas menjawab dengan anggukkan. "Bagaimana caranya?"
"Sekarang kamu mandi terus ikut aku ketemu mas tommy. Dan Mas tommy yang akan menjelaskan semuanya. Jangan banyak berfikir percaya sama aku!" ucapku
Tanpa memberi waktu untuk titas memotong pembicaraan.
***************
Membantu orang lain mempunyai kenikmatan tersendiri bagi siapa pun tak luput aku. Melihat antusiasnya titas menjawab semua hal untuk beasiswa ini, Membuatku mengingat mas SMA ku. Dimana aku mencari beasiswa untuk kuliah. Semua teman aku berkata bahwa aku maruk karena tak ingin berbagi buat mereka yang benar benar membutuhkan beasiswa itu. Tapi mereka semua tidak tau bagaimana sebenarnya keadaan ku. Pernah ada yang bertanya kenapa ingin meraih beasiswa sementara papaku punya segalanya?. Jawabku hanya satu, itu semua bukan milik kami sepenuhnya. Sewaktu waktu dapat di ambil. Bila suatu saat terjadi aku tak mau hancur. Aku ingin tetap bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA AKU, DIA, dan KENANGAN
Fanfiction"Hanya kamu yang bisa di andalkan oleh mama, kakak serta adikmu" Sebuah kalimat yang merubah segalanya dalam hidup zia. Zia harus melepaskan mimpi, impian serta cintanya dalam satu kali waktu. Zia seorang gadis tangguh yg berada di lingkaran kebenc...