part 7

2.1K 61 3
                                    

Rifa pov

Sampai nya di USA, gue langsung pergi ke apartemen yang udah gue beli dari lama cuma jarang di tempati akibat gue yang jarang ke negara ini.

Jadi gue ada urusan mendadak disini, kata paman yudha markas di sini lagi di teror alhasil gue langsung terbang dari jakarta ke US.

Gue dan nana sudah tau siapa orang yang berani-berani nya meneror markas BM. Dia orang nya bisa di bilang cukup berbahaya yang dimana, dia mafia no 3 terkuat di dunia. Dia ingin menyingkirkan BM yang notabe nya itu mafia no 1 terkuat di dunia.

"Nana gue udah nyampek nih" kabar ku lewat telfon

"Lo disana aman kan?" Tanya nana dari sabrang sana

"Ya aman lah, gue masik di apartemen belum ke markas" jawab ku

"Yauda lo jangan langsung ke markas, pantau dari apartemen lo aja" suruhnya

"Ya mana bisa gitu nana"

"Lo gak nurutin kemauan gue yang ini, gue bakal nyusul lo ke sana" ancam nana

"Lo susul gue kesini, habis lo ditangan gue serius" ancam ku juga

"Ah..... lo mah gak asik rif, au ah gue kesal sama lo" tanpa aba-aba nana langsung mematikan sambungan telpon nya

"Idih apaan sih masaan matiin telpon nya tanpa ngucap salam dulu, Kan dosa!!" kesalku yang bicara sendiri dengan hp.

"Au ah bagusan gue ke markas"

Sesampainya di markas gue pergi ke ruangan gue dan langsung memanggil paman yudha untuk menjelaskan keadaan markas sekarang

"Hai paman" sapa ku dengan sopan

"Iya miss" balas dan sambil menunduk sebentar

"Gimana keadaan markas sekarang ini paman?" Tanya kuu to the poin

"Sekarang keadaan tak terkendali miss akibat sang teror yang mengambil alih investor dari mafia lain" jawab nya

"Apa dia ada nyerang markas kita?"

"Kalok itu belum ada miss, dia masih mengambil investor itu saja dan sudah membunuh anak buah kita miss" jelasnya

"Apa paman sudah membuat rencana?"

"Sudah miss"

"Jelaskan rencana paman nanti saat rapat"

"Baik miss" katanya dan langsung pergi

Paman yudha ini termasuk tangan kanan gue di sini, dia itu udah seperti bokap gue yang selalu lindungi gue. Sebenarnya gue gak suka dia manggil miss ke gue cuma katanya dia lebih suka manggil kayak gitu.

Setelah paman yudha pergi gue juga ikut pergi kegedung yang sering di pakai rapat.
Gedung ini tidak terlalu luas cuma bisa menampung ribuan orang.

Sesampai nya gue di gedung, ternyata mereka semua sudah disitu termasuk paman yudha, oke gue terkejut dengan kecepatan mereka mengumpul.

Gue maju kedepan dengan memasang tampang muka yang datar, mereka sudah terbiasa dengan gue yang kayak gini jadi it's oke.

Setelah sampai di depan mereka semua langsung berdiri dan memberi hormat ke gue lalu kembali duduk.

"Kalian pasti sudah tau alasan saya mengumpulkan kalian" tutur ku

"Jadi langsung saja kita mengatur strategi, paman silahkan" lanjutku

Paman yudha langsung mengambil alih perhatian mereka dan menjelaskan strategi yang sudah di susunnya

"Seperti yang saya jelaskan tadi, untuk saat ini kita tidak melakukan penyerangan dulu" kata paman

"Kenapa kita tidak langsung menyerang saja paman?" Tanya salah satu dari mereka

"Kita akan bermain-main dulu dengan mereka"

"Tidak kah berbahaya bermain-main dengan mereka paman?" Tanya nya lagi

"Soal itu tenang saja, takkan ada yang berbahaya"

"Lalu siapa yang meneror kita paman?" Tanya seorang lagi

"Saya juga belum tau siapa yang meneror kita"

"Kalian tenang saja, saya sudah tau siapa yang meneror kita" kata ku

"Tidak kah lebih baik kami mengetahui siapa yang menyerang miss?" Tanya nya lagi

"Alangkah baik nya kalian mengetahui setelah kita memenangkan pertikaian ini" tuturku

"Tak ada sesi pertanyaan lagi, rapat ini selesai" lanjutku dan pergi dari ruangan

****
"Paman, saya mintak strategi nya agak di ubah sedikit. Saya mau mafia di bagian tengah kita kuasai dulu" suruhku

"Bagian tengah sudah hampir semua kita kuasai miss akan lebih banyak makan waktu jika kita melakukan itu" jawabnya

"Tidak akan banyak makan waktu paman, saya mau semua di bagian tengah kita kuasai tanpa terkecuali" tegasku

"Baik miss akan saya lakukan" jawabnya

"Tidak..tidak, saya sendiri yang akan melakukan nya, Paman ngatur strategi yang paman buat" kataku

"Baik miss" jawab nya dan pergi

Gue pun pergi ke ruangan bawah tanah untuk beristirahat sejenak sebelum benar-benar memikirkan strategi lainnya.
Jadi setiap markas, gue membuat ruang bawah tanah untuk tempat istirahat. Terkadang gue malas pulang ke aparteman jadilah gue tidur di markas.

****

Hai semuaaaaaaaaaaaa...........
Aku mintak kalian kasih kritikan dan saran ya di kolom komentarrr
Supaya aku bisa perbaiki dan buat kalian nyaman baca cerita ini

Stay save semuaa
Lop uuu

BLACKGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang