bab 16

262 16 1
                                    

Rifa pov

03.20 pagi Gue sampai di badara Soekarno Hatta. Di bandara sudah ada 3 bodyguard yang sedang menunggu dipintu keluar

"Silahkan miss" salah satu bodyguard gue membuka pintu belakang mobil

Gue pun masuk ke dalam mobil
Koper? Gue gak bawa karna males

Tepat pukul 04.00 pagi gue sampai di apartemen yang ada di jakarta

Langsung aja gue kekamar dan menjatuhkan badan gue ke kasur tanpa mengganti baju

'Drtt drrtt drrtt'

Terdengar suara handphone berbunyi di atas meja rias gue. Namun itu tidak membuat gue bangun akibat ngantuk yang terlalu over

'Drrtt drtt drtt'

Lagi lagi handphone itu berbunyi dan tetap gue hiraukan

'Drrt drrttt dddrttt'

Dan ini yang ketiga kali nya. Gue pun berusaha mengumpulkan nyawa. setelah sedikit sadar gue berjalan ke arah meja rias yang terletak handphone gue disana

"Halo" kata gue dengan suara khas orang bangun tidur

"Lo dimana sekarang?" Tanya orang disebrang sana

"Lo siapa?" Tanya gue yang berusaha mengumpulkan kesadaran penuh

"Wah bahay lo gak kenal gue" ucapnya

*tut tuttt tuutt*

Gue memutus sambungan telpon nya karena tidak penting

*drttt drtt ddrrrtt*

Belum sempat gue memejamkan mata handphone itu sudah berbunyi lagi

Dengan penuh emosi gue mengangkat

"LO KALO GAK ADA YANG PENTING JANGAN NELPON GOBLOK! LO GAK TAU APA INI MASIH PAGI DAN GUE MASIH NGANTUK ANJING!" Maki gue dengan kesadaran penuh

"Oh lo udah gak betah hidup lagi ya rif?" Tanya nya

"E-eh nana, hehehe"

"Hahehahe apaan lo, gue nelpon malah di maki"

"Sory, tadi efek ngantuk"

"Lo dimana sekarang?"

"Udah di jakarta gue"

"WHAT? KENAPA LO GAK NGABARIN GUE KALO PULANG KE INDO?" Kaget nya

"Karna gue lagi males dengar omelan lo" jawab gue ngasal

Tiba-tiba saja nana memutuskan panggilan sepihak

"Ye ni anak suka banget ngakhiri panggilan tanpa ngucap salam" gumam gue

****

"RIFA DIMANA LO"

"GUE ITUNG SAMPE 3 KALO BELUM KELUAR GUE BAKAR APART LO!"

"1....2...."

"Apaan sih na, lo kalo mau teriak-teriak jangan di apart gue, noh di hutan sana" kesal gue

'Tak'

Nana memukul pelan jidat gue

"Apaan sih lo na" emosi gue tiba-tiba naik

"Lo yang apaan pulang ke indo gak ngabarin, tau gak sih gue kesusahan ngurun semua kerjaan lo, ngurun semua aktifitas lo, trus ngurus musuh-musuh lo. Mikir gak sih!?" Mata nana berkaca-kaca menahan tangis

Gue langsung meluk nana

"Sory-sory, bukan gue gak mau ngabarin tapi gue berangkat ke indo juga tiba-tiba makanya gue gak nelpon lo dulu"  jelas gue dan gue melepas pelukannya

"Yauda lo ke markas sekarang, banyak dokumen yang harus lo liat dan butuh tanda tangan lo"

Nana narik tangan gue ke luar apart
Sampai nya di mobil nana sedikit mendorong gue untuk masuk ke dalam

Nana sudah menjalan kan mobil nya dan gue cuma diam mengikuti semua kemauan dia

Kami sampai di markas dan gue melihat keadaan markas belum ada yang berubah

"Lo diluan aja ke ruangan gue, ntar gue nyusul" kata gue dan nana mengangguk

Gue jalan kearah belakang markas
"Ngapain lo disini?" Tanya gue

Tampak orang itu sedikit kaget dan membuang rokoknya yang tinggal sedikit

"Gue minta duit" dia menyodorkan tangan nya

"Besar juga nyali lo datang kesini" ucap gue dengan nada merendahkan

"Lo bagi duit atau lo bakalan tau akibat nya" ancam nya

"Lo kira ini sinetron yang diancam gitu langsung takut? Gila lo" balas gue santai

"Bagusan lo pergi dari sini sebelum gue panggil semua bodyguard gue" ancam gue balik

Dengan tatapan memburu dia pergi

****

hai semuaaa maaf ya saya selalu gak tepat janji untuk ngadate cerita ini

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACKGIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang