Boracay (Chaesoo)

2.2K 155 5
                                    

Chaesoo❤

” Jadi , aku mencintaimu karena seluruh alam semesta bersekongkol untuk membantuku menemukanmu . “ ~ Roseane Park

Sedikit Mature Content🔞

Karene 3 cerita sebelumnya berakhir tragis. Kali ini saya datang genre yg berbeda😊

Happy Reading

***

Apa kalian melihatnya sendiri? ‘dia’ objek yang saat ini menjadi intaian mataku, tidak lepas memandangnya, entah kenapa aku merasa tidak rela jika harus melewatkan sedetik saja moment indah saat tubuhnya menyatu dengan background pemandangan pantai yang menawan, semuanya terlihat begitu mengaggumkan, tanganku bergerak memutar lensa, mencari mode yang pas untuk mendapatkan hasil jepretan yang memukau.

‘Klik!’

Satu kali, aku berhasil mendapatkannya. Sudut bibirku tertarik ke atas, mengagumi hasil jepretan wajah photogenicnya. Hanya dari samping saja, dia terlihat sangat menarik, bagaimana jika aku berhadapan langsung dengannya?

Tidak puas berhenti di situ saja, tanpa kusadari, langkah kakiku bergerak mengikutinya. Belum genap dua kali, baru akan mengarahkan lensaku padanya, tapi apa yang terjadi?

Oh sial! Sepertinya dewi fortuna tidak sedang berpihak padaku. Lihat saja! Dengan gerakan anggun, dan kedua tangannya berada di pinggang, dia berjalan mengampiriku yang saat ini hanya bisa mematung di tempat.

Sepertinya aku harus meralat ucapaku barusan, dewi fortuna benar-benar sangat baik padaku, dengan begini aku bisa melihat seluruh wajahnya, dari depan tanpa penghalang apapun.

Dia sendiri yang datang padaku! Oh! haruskah aku merasakan bagaimana rasa asinnya air laut agar percaya bahwa ini bukanlah bayangan semata.

Mataku nyaris tak mampu berkedip hingga tanpa kusadari, saat ini dia sudah berdiri tepat di hadapanku, catat! dihadapanku, dan aku masih dengan bodohnya hanya bisa diam mengaggumi keindahannya.

“Anda sangat tidak sopan, memotret tanpa izin, jadi saya ingin anda menghapus foto itu sekarang juga.”

Meski diucapkan dengan nada kesal namun terdengarnya sangat menenangkan, seperti alunan lonceng gereja di minggu pagi hari, bisakah aku mendengarnya terus?

“……..”

“Apa kau mendengarku?”

Telapak tangannya mengibas di depan wajahku, berusaha menemukan secuil kesadaranku. Dan dia berhasil, akupun tersenyum menanggapi pertannyaanya.

“Maaf nona, aku hanya memotret pemandangan indah yang ada di hadapanku, jadi jangan salahkan aku jika tubuhmu ikut masuk ke dalam lensa kameraku karena memang hanya kau yang saat ini berada di depanku.”

Dia memutar bola matanya malas. Alasan klise memang.

Dengan cepat, kugerakkan lagi lensaku padanya.

‘Klik’

‘Klik’

‘Klik’ ,

Bola matanya membulat sempurna saat hujaman cahaya blitz tepat menerpa wajahnya. 3 ekspresi yang berbeda, berhasil kudapatkan. Aku tersenyum puas melihatnya.

“Tapi aku tidak ingin menjadi objek gratis untukmu, dan kau tidak meminta izinku lebih dulu.” Ujarnya dengan nada kesal yang sama sekali tidak di tutupi.

“Baiklah kalau begitu aku akan membayarmu, nanti malam datanglah ke restaurant di tepi pantai,  aku akan mentraktirmu makan malam.”

“Atas alasan apa aku harus menerima tawaranmu tuan?”

Chaesoo (OS & SS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang