Chaesoo❤
Back again with Chaesoo
With first 🔞
Happy Reading😊
***#Jisoo
"hah..hah..hah.."
Aku mengatur nafasku yang sedikit tersengal. Astaga, mimpi itu lagi. Entah sudah berapa kali aku mengalami mimpi yang sama.
Mimpi abstrak yang tidak bisa kuingat detailnya namun menyuarakan suara-suara aneh dan membuat kepalaku sakit seperti ditusuk-tusuk.
"Mimpi buruk lagi?"
Aku menoleh dan mendapati Roseane ikut terbangun. Kemudian ia menyalakan lampu kecil yang persis ada disebelahnya.
"Maaf membangunkanmu" kataku dan berniat beranjak dari tempat tidur tapi tangan Roseane menahan lenganku.
"Mau kemana kau?" tanyanya dengan nada sedikit tidak suka
"Aku mau ambil air"
"Biar aku yang ambil" sahutnya datar kemudian memakai pakaiannya yang tercecer di lantai dan keluar kamar.
Aku menghela nafas lega saat Roseane meninggalkanku. Setidaknya aku butuh waktu untuk menjernihkan kepalaku.
Rasanya aku ingin sekali mengingat apa yang barusan kulihat dimimpiku, tapi aku tidak bisa, karena jika aku memaksa yang ada kepalaku kembali seperti ditusuk-tusuk.
"Ini"
Tanpa kusadari Roseane sudah ada didepanku dan menyodorkan segelas air putih. Tanpa pikir panjang aku mengambil dan meminumnya sampai habis. Aku sendiri cukup terkejut, ternyata aku sehaus itu.
"Tidurlah! Besok akan jadi hari yang melelahkan" kata Roseane malas dan kembali berbaring disampingku.
Aku memilih untuk tidak mendengarkannya dan menyenderkan punggungku di kepala ranjang. Hal tersebut menjadi sorotan tajam Roseane.
"Jisoo-ya tidurlah! Kau tidak lihat ini jam berapa?"
"Aku tidak bisa tidur, lagipula besok kita punya waktu yang panjang di pesawat" kataku keras kepala
Roseane menghela nafas kemudian ia menarikku paksa ke dalam pelukannya.
"Kubilang aku tidak bisa tidur"
Aku mencoba melepaskan pelukan Roseane. Tapi tenaganya jauh lebih kuat dan menahan kepalaku tetap didadanya.
"Pejamkan matamu dan mulailah menghitung domba"
Ia semakin mengeratkan pelukannya dan mulai mengelus pelan kepalaku. Hangat. Pelukan Roseane hangat dan nyaman, membuatku seolah terlindungi. Tanpa sadar tanganku ikut terangkat dan membalas pelukannya.
"Aku janji tidak akan ada lagi mimpi buruk" katanya sebelum aku benar-benar terlelap.
***
Roseane semakin mengeratkan pegangan tangannya di jemariku saat keluar bandara Incheon. Seorang pria paruh baya langsung menghampiri kami begitu kami keluar dari pintu kedatangan luar negeri.
"anyyonghasseo Tuan muda" sapa pria tersebut dan Roseane mengangguk membalasnya.
"Silahkan tuan, nona. Tuan dan Nyonya besar sudah menunggu anda di rumah"
Kami mengikuti pria tersebut ke mobil yang telah menunggu kami di parkiran.
Selama perjalanan pulang Roseane jarang sekali berbicara. Lebih dari 13 jam, perjalanan dari LA ke Seoul bisa dihitung berapa kali ia membuka mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaesoo (OS & SS)
FanfictionChaesoo Oneshoot Story & Short Story Married Life - Angst - Mature - Sad Romance