It's Not Always Happy Ending (Chaesoo Ver.)

3.7K 224 31
                                    

Chaesoo❤

***

“Dia sedang berlatih di taman belakang, sayang. Langsung kesana saja.”

Kim Jisoo mengangguk semangat. Senyum yang tak pernah redup tersemat di bibir mungilnya. Gadis itu segera menuju tempat dimana kekasihnya biasa berlatih ilmu bela diri.

Walaupun pekerjaan kekasihnya itu memang tidak ada sangkut pautnya dengan ilmu bela dirinya, tapi dia selalu mengatakan bahwa pria harus bisa melindungi dirinya sendiri sebelum melindungi orang-orang yang dia cintai.

Disinilah Jisoo berdiri, menyandarkan separuh tubuhnya di daun pintu, sementara matanya menatap lekat kekasihnya yang bertelanjang dada sedang melakukan gerakan-gerakan bela diri.

Sesekali tubuhnya melompat kemudian kakinya menendang udara. Pria itu tidak menyadari keberadaan Jisoo sampai dia dikagetkan oleh sebuah tangan yang melingkari pinggangnya.

Pria itu sontak menghentikan gerakannya lalu tersenyum senang. Tau kalau hanya gadisnya yang berani memeluknya dari belakang seperti ini saat dia tak memakai kaos.

“Kau selalu seksi saat sedang berlatih.”

Pria itu menegang oleh kecupan ringan di punggungnya yang sudah banjir keringat. Seperti ada aliran-aliran listrik berputar di perutnya membuatnya geli.

“Dan kau selalu nakal, mencuri ciuman dariku.”

Tanpa aba-aba pria itu membalikkan tubuh Jisoo hingga berhadapan dengannya lalu menarik mereka hingga jatuh berguling beberapa kali di atas rumput hijau disana.

“Ugh!”

Jisoo tertawa karena kelakuan kekasihnya yang suka menggodanya. Mereka sudah berhenti berguling dan kini Jisoo berada di bawah dua lengan kekar pria itu.

“Seane!” jerit Jisoo saat tangan prianya mengusap paha Jisoo setelah dressnya tersingkap dan mempertontonkan paha putih mulusnya.

“Kau yang menggodaku duluan, sayang.” Roseane menurunkan wajahnya hingga kini jarak mereka hanya tinggal lima mili.

Dari jarak dekat Roseane bisa melihat gadisnya itu tengah menahan napas sambil menggigit bibirnya menunjukkan betapa berdebarnya kondisi mereka sekarang yang sangat intim.

“Bernapas sayang.”

Jisoo membuang napasnya. Dia tidak sadar sudah berapa lama dia tertahan tidak bernapas dan malah sibuk meredakan sakit jantungnya yang berdentum-dentum seperti musik disko di kelab malam.

Tubuhnya bergetar karena sentuhan Roseane di pahanya. Tidak sadarkah pria itu selalu memberikan efek morfin sekalipun itu hanya sebuah sentuhan ringan? Membuat ketagihan.

“Apa kabarmu, heum?”

Roseane tidak bisa tidak tersenyum oleh tingkah gadisnya yang masih saja belum terbiasa dengan keintiman yang mereka ciptakan.

Matanya turun, menatap bibir mungil berbentuk hati yang selama tiga bulan ini tidak dijamahnya.

Dengan segenap suka cita, Roseane mengecup beberapa kali bibir yang masih sama rasanya seperti pertama kali dia mencobanya sebelum melumatnya dengan menggebu. Manis. Sangat manis.

Jisoo memukul dada Seane karna ciuman maut kekasihnya itu selalu menghabiskan stok oskigen di paru-parunya sehingga dia selalu kehabisan napas.

Ciuman itu terlepas. Jisoo merenggut.

“Kau tau, napasku tidak sepanjang punyamu.”

“Aku tau, aku tau, sangat tau. Tapi aku gemas!” Roseane mencubit ujung hidung Jisoo hingga memerah. Semerah bibirnya yang sudah berada di dalam lumatannya lagi.

Chaesoo (OS & SS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang