twenty • c r a s h

42 4 0
                                    

"Selamat datang di SOYUN NIGHT FEST!"

Sorakan dari ratusan orang bergeming di gelapnya malam, aku semakin gugup, tetapi disisi lain aku sangat tidak sabar.

Tetapi Jimin masih belum terlihat setelah checksound tadi, sepertinya dia kelelahan setelah banyak minum semalam dan masih sedikit penar.

"Kelihatan Jimin tidak?" Bisikku pada Jungkook.

"Terakhir tadi di kamar mandi."

Kami tampil yang ketiga setelah 2 tampilan tari, aku berlari ke dalam berusaha menemukan Jimin, entah dimana dia berada pokoknya dia harus keluar, setidaknya bersiap melihat suasana asli dari acara malam ini.

Dari bangunan sekolah, sudah terdengar lagu beat ala dancer sekolah bergema, penampilan pertama sudah terdengar.

"Park Jimin?!"

"Hei, Min Jae. Kau harus ke belakang panggung sekarang." Eunseok tiba-tiba muncul di belakangku.

"Ergh.. Pasangan tampilku, Jimin belum muncul dari tadi."

"Park Jimin sudah ada di backstage sejak tadi."

"Oh? Ah. Baiklah."

Aku mengikuti Eunseok sambil menerka-nerka, tumben sekali Jimin tidak menunggu? Di acara sebesar ini bukannya paling menyenangkan kalau kami menjalaninya bersama-sama sejak awal?

"Aku mencarimu." Ujarku sambil duduk di sampingnya.

"Oh ya?"

Aku mengangguk, "Kau gugup tidak? Aku gugup sekali, tapi aku sangat senang-

-"Semoga cepat selesai." Potongnya.

"Apanya?"

"Tampilan ini."

"Kenapa? Bukannya seru? Bukannya harusnya ini dinikmati ya?"

"Jimin, Min Jae, tampilan kedua sudah dimulai. Berdirilah disini." Eunseok memotong perbincangan kami.

Grogi yang awalnya hampir membunuhku ini perlahan menghilang, ditutupi pertanyaan kenapa Jimin segugup ini? Harusnya dia lebih berani dan siap dari aku karena dia adalah mantan peserta acara survival musik yang besar.

"Haruskah kita berpegangan tangan? Hehe."

Jimin hanya diam, menatap keluar sana menunggu kami dipanggil. Kalau Jimin gugup sampai begini, aku jadi semakin-

"Waktunya kalian, silahkan naik!"

Secara reflek, tubuhku membawaku cepat-cepat masuk ke panggung yang tinggi itu. Aturan sinar berwarna-warni memutar ke segala arah, ratusan orang duduk rapih di bawah dan bersorak, aku bisa menemukan Da Rin, Jissle, dan The Threat yang paling bersemangat.

Jimin menoleh ke arahku, lalu memberi kode.

3.. 2.. 1..

Oeroumi gadeukhi
Pieoissneun i garden
Gasituseongi
I moraeseonge nan nal maeeosseo

Neoui ireumeun mwonji
Gal gosi issgin hanji
Oh could you tell me?
I jeongwone sumeodeun neol bwasseo

And I know
Neoui ongin modu da jinjjaran geol
Pureun kkocheul kkeokkneun son
Jabgo sipjiman

Nae unmyeongin geol
Don't smile on me
Lie to me
Neoege dagaseol su eopseunikka
Naegen bulleojul ireumi eopseo

You know that I can't
Show you me
Give you me
Chorahan moseub boyeojul sun eopseo
Tto gamyeoneul sseugo neol mannareo ga
But I still want you

fall for you ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang