thirteen • c o m e b a c k

54 5 0
                                    

Kini aku berakhir duduk di kursi mini market bersama Jimin yang mengobati lenganku yang kini jadi lebam dan biru.

"Pelan-pelan." Kataku sambil mengaduh kesakitan.

"Maklumi aku, aku tidak sebegitu lihai dalam mengobati luka-luka luar begini."

"Jadi kau bisa mengobati luka dalam? Kau bisa mengobati perasaan yang terluka?"

Jimin hanya melirikku ketika aku menanyainya dan terus mengoleskan salep di atas lukaku.

"Selesai." Jimin menepukkan kedua tangannya pelan.

"Kenapa Sunbae tadi menarik-

-"Aku antar pulang." Jimin langsung beranjak keluar.

Sepanjang perjalanan, yang dilakukan Park Jimin hanya menatap jalanan dan mengendarai mobilnya tanpa mengatakan sepatah katapun. Suasana menjadi canggung karena kami tak lagi bicara, apalagi setelah 'peperangan' ini aku jadi tidak tahu lagi mau apa.

Mobil sport kakak tingkatku akhirnya berhenti didepan bangunan apartemen.

"Terimakasih sudah mengantarku." Tanganku meraih gagang pintu sambil melambai dengan tangan satunya.

" Mint." Park Jimin memanggilku sebelum aku membuka pintu.

"Ya?"

"Mari berbaikan."
"Aku minta maaf sudah bertingkah sejahat ini, karena aku bingung."

Jimin mengajak berbaikan dan itu membuatku merasa buruk, aku merasa menjadi beban dan merasakan tingkat rasa canggung yang menyesakkan di mobil ini.

"Aku yang bersalah tapi aku tidak pernah menyadarinya dan memahami posisimu. Aku melakukan semuanya sesuai keinginanku sendiri dan memikirkannya sekilas tanpa memperhatikan pertimbangan lainnya, aku jadi bingung dengan situasi yang tidak pernah aku hadapi sebelumnya. Bertengkar denganmu membuat ku jadi stress dan bingung"
"Sifatku akhir-akhir ini jadi dingin karena aku tidak tahu bagaimana harus mencairkan suasana karena di situ tidak ada kamu yang biasanya membantu aku untuk setidaknya berfikir dengan baik, aku jadi suka kehadiran mu karena kamu memang membantuku bahkan untuk hal hal yang kecil seperti itu."

Aku hanya menatap Jimin dan meresapi semua kata-katanya, kalimatnya hari ini terasa begitu indah, nada suaranya jadi jauh lebih lembut dari beberapa minggu terakhir, matanya yang berkilauan kini kembali terlihat lagi.

"Aku juga melalui hal berat, melihat hidupmu yang berwarna itu aku jadi merasa kalau melihatmu senang itu akan mengubah hidupku juga." Lanjut Jimin.
"Ayo berbaikan."

☔️

Suasana mulai terasa baik baik saja selain keberadaan Hyujin dan Myeong Mae.
Jimin kini sudah kembali setelah waktu yang lama bagaikan tertelan bumi, dan seakan berubah menjadi orang lain yang tak kukenali.

Aku tidak berfikir apapun tentang ini, tapi sepertinya Yoongi lah yang membuat hubungan kami kembali baik.

"Hari yang bagus diawali dari makanan yang enak juga."

Jimin datang dengan senyuman sambil membawa nampan berisi menu makan siang pilihannya di kantin.

"Mau latihan sepulang sekolah?" Tawarnya.

"Boleh." Aku mengangguk.
"Kurang berapa saat lagi ya?"

"Ini sudah kurang dari 3 minggu." Jawab Jimin sambil mengunyah makanan.

"Tidak terasa ya~"

"Han."

Aku menoleh ke sumber suara, Myeong Mae dan dibelakangnya Hyujin yang masih memasang tampang wajah takut dan bingung itu berada di samping mejaku, sial.

fall for you ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang