Ini sudah minggu ketiga setelah kejadian kemarin, itu berarti ini sudah 3 minggu aku mengikuti latihan rutin yang diberikan tim club musik kepada kami yang akan mengikuti lomba minggu depan.
dan itu melelahkan, sangat melelahkan. Jujur aku tidak menyangka latihan bernyanyi akan amat melelahkan seperti yang aku rasakan. Kami harus mengatur nafas kami, mengatur cara menyanyi kami, bahkan gerak gerik kami saat menyanyi. Tim Gerald benar benar mempersiapkan semuanya dengan amat matang. Kami latihan mulai dari pukul 3 sore hingga jam 7 malam, semua itu disiapkan hanya untuk kemenangan kami nantinya. Jujur, Gerald sangat keras saat melatih, aku tidak heran jika dia yang menjadi ketua club musik, dia memang sangat berwibawa dan dia memiliki kharisma yang luar biasa. Jangan katakan karna aku dan Gerald 'dekat' maksudnya berteman dia akan melatihku sedikit lebih spesial, no ! kami semua mendapatkan treatment yang sama, Gerald tidak segan segan memarahiku jika aku melakukan kesalahan walau pada akhirnya diakhir kegiatan dia selalu datang kepadaku untuk meminta maaf, dia sangat lucu !
Hari itu aku harus membawa setumpuk tugasku dan tugas teman-temanku kemana-mana yang Dosen Sastraku berikan, dan selepas jam makan siang barulah aku bisa bertemu dan mengantat tugas itu semua kepada dosen sastraku.
"Jadi aku ingin memberi kalian berita baik," seruku kepada Melanie dan Leo dikantin,
"What's that ? Kau dan Gerald Pa..."
"No Melanie ! Ini bukan tentang Gerald !" seruku memotong perkataan Melanie sebelum dia membuatku malu dikantin !
"Jadi ?" tanyanya lagi,
"Minggu depan kalian harus datang keperlombaanku di auditorium kampus, kalian harus datang okey ! Aku mengandalkan kalian" pintaku kepada Melanie dan Leo,
"Itu minggu depan ? Wow, kau akan menjalani lomba pertamamu di Kampus ini Samu," seru Leo,
"Kami bangga kepadamu Samu, menang atau tidak itu tidak masalah kami tidak peduli, tapi kami pasti akan hadir dan meneriaki namamu paling besar nantinya, bukan begitu Leo ?" balas Melanie,
"Apa kita perlu membawa spanduk untuk Samu ?" lanjut Leo,
"Kalian berlebihan ! Cukup datang dan melihatku itu sudah sangat berarti bagiku" jawabku,
"Oh iyaa, aku harus ke ruang dosen sekarang, membawa tugas ini !" seruku,
"Kau tidak ingin kami temani ?" tanya Leo,
"No, i'm fine. Kalian langsung kekelas saja, aku akan menyusul kalian setelah ini" jawabku,
Akhirnya aku berpisah dengan mereka, aku beralih menuju kearea ruangan dosen yang tidak jauh dari sana. Aku tahu ini semua berat dan bodohny aku, aku malah menolak tawaran bantuan Leo dan Melanie tadi, entah kenapa dosen itu menyuruhku untuk membawa tugas ini semua sendirian !
Aku masuk kedalam ruangan dosen sastraku, aku cukup mengenalnya karna... aku lumayan pintar dimata kuliahnya dan sepertinya dia menyukaiku jadi dia selalu menyuruhku ini itu.
"Permisi P...Pakk" seruku masuk dan kaget saat itu juga,
"Oh hey Samuel, kau bisa masuk" jawab Dosenku,
Yang membuatku kaget bukanlah Dosenku, melainkan... Daniel yang ada disana. Berdiri dihadapan Dosenku. Ia melihat diriku dengan tatapan sinisnya, entah apa yang pria bodoh ini lakukan disini.
"Ini tugas kami Pak," seruku memberikan tugas itu diatas mejanya,
"Okey sebentar," balasnya,
Aku berdiri disebelah Daniel, ia masih melihatku dan aku juga melihatnya dengan penuh tanda tanya,
"apa yang kau lakukan disini bocah bodoh ?" bisik Daniel,
"kau tidak lihat ?" seruku kesal mendengar apa yang barusan dia katakan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love [BoyxBoy]
Romance[BoyxBoy] // part of GCU (gaycinematicuniverse) Cerita ini menceritakan mengenai Samuel seorang pria yang baru saja lulus dari Highschool dan akan memulai hidup barunya dibangku perkuliahan yang sudah menjadi impiannya sejak dulu. Hidupnya akan sang...