24.

13.2K 1.4K 238
                                    

"Aku akan mengenakan ini !" serunya mengambil beanie yang ada dikepalaku,

"Lepaskan ! kau tidak cocok menggunakan beanieku ! ini sangat dingin Daniel !" balasku mencoba mengambil beanie itu dari kepalanya yang dimana Daniel sedikit tinggi dariku,

"Kau harus mendapatkannya sendiri !" serunya berlari meninggalkanku,

"Daniel aku kedinginan bodoh !!" teriakku mengejar Daniel,

Tiba tiba saja, hujan turun dengan deras, pantas saja dari tadi cuaca benar benar dingin ternyata hujan akan turun. Aku dan Daniel berlari menuju ketepi gedung terdekat, bahkan asrama sudah tidak terlalu jauh dari sini.

"Ini petanda, harusnya kau tidak menang" seruku,

"Bukan, ini adalah rasa kasihan dari langit melihat kekalahan lawanku tadi" jawab Daniel percaya diri,

Kami berdua berdiam diri disana, sendirian bahkan tidak ada satupun orang yang terlihat disekitar sini. Aku memeluk kedua lututku, ini benar benar dingin.

"Kau kedinginan ?" tanyanya sambil tertawa,

"Tentu saja aku kedinginan !" jawabku ketus,

"Dasar lemah !" serunya,

Aku tidak menjawabnya, aku hanya terus memeluk lututku berharap hujan segera redah, atau setidaknya tidak sederas sekarang jadi aku bisa belari untuk kembali keasrama.

"Pakai ini !" seru Daniel memberikan helm footballnya,

"Untuk apa ?" tanyaku kebingungan,

"Kita akan menerobos hujan, lihat asrama tidak terlalu jauh kita bisa melewati hujan ini ! Sekarang pakai helm ini !" serunya,

Aku mengenakan helm itu, kupikir ada baiknya untuk menerobos hujan deras ini karna kupikir ini akan menjadi hujan yang lama.

"tunggu, bagaimana denganmu ?" tanyaku selepas aku memasang helm itu dikepalaku,

"Tenanglah, pakai saja aku tidak mau kau sakit !" jawabnya,

Daniel saat itu juga langsung menarik tanganku pergi dari sana, kami berlari menuju asrama dalam keadaan basah, kecuali kepalaku karna tertutup oleh helm yang kukenakan, sedangkan Daniel... dia benar benar basah disekujur tubuhnya.

"Kau sangat basah Daniel," seruku saat kami berhasil masuk kedalam kamar asrama kami,

"Kau harus melepas ini" jawabnya,

Daniel membuka helm itu dari kepalaku, ia bahkan melepas ikatannya, okey ini sedikit berlebihan tapi.... kenapa aku menyukai tingkahnya yang seperti ini,

"Apa kau kedinginan ?" tanyanya,

"Kau harus bertanya itu pada dirimu sendiri," balasku,

Ia hanya tertawa, lalu ia membuka bajunya yang basah dan duduk ditepi ranjangnya.

"Biarkan aku mengeringkan rambutmu" seruku,

Ia hanya mengangguk sambil tersenyum. Aku mengambil handuk kering disana dan mulai mengeringkan rambut Daniel yang basah, ini adalah trik dari Mommy jika habis hujan-hujanan, rambut adalah hal pertama yang harus dikeringkan supaya tidak berakhiran sakit nantinya.

"Samuel," panggil Daniel,

"Yah," balasku yang masih mengeringkan rambut Daniel,

"Terima kasih sudah datang malam ini" jawabnya,

Aku hanya tersenyum tanpa menjawab pernyataan Daniel barusan.

"Done, kau bisa mengganti bajumu sekarang," seruju,

Secret Love [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang