Gagal

10 3 0
                                        

"Yo!!". Aku menyapa Yeri yang sedang membersihkan lokernya.
Yeri hanya diam dan sedikit terisak.
"Yerii?! Ada apaa? Kenapa kau nangis?". Ucapku panik
Aku melihat isi loker Yeri dan melihat ada telur telur busuk pecah disana,dan buku catatan pelajaran Yeri tersobek sobek.
"Apa apaan ini?! Siapa yang melakukannya?!". Aku sedikit berteriak.
"SIAPA YG MELAKUKAN INI?!, KALAU TIDAK ADA YG MENGAKU AKAN KU HANCURKAN LOKER KALIAN!!". Aku kesal dan berteriak.
Terdengar suara cekikikan disebelah kiri. Aku menoleh dan melihat Ema dan Rin sedang cekikikan, "Pasti kalian yang melakukan ini?!, minta maaf dan bersihkan loker Yeri sekarang!". Aku tidak bisa mengendalikan emosiku, aku tidak suka tukang bully.
Semua orang melihat kearah kami yang sedang konflik.
"Kalau kami tidak mau?".Ucap Rin sambil sok cantik.Ingin sekali ku tendang wajahnya sampai remuk.
"Ck, sialan!". Aku akan memukul wajah Rin. Tapi ada orang yang menghalangku yaitu Taehyung,
"Tuhkan kau hanya pura pura baik didepan Ema, aslinya kau memang preman kan hahaha. Nih pukul wajahku!". Rin mengolok olok.
Ema tertawa.
Suasana semakin tegang, belum ada guru yang melerai kami, hanya Taehyung yang menahan tendangan dan pukulanku ke wajah Rin dan Ema.
Rin dan Ema masih terus mengolok ngolok,aku semakin kesal dan Taehyung tidak bisa menahanku lagi, akupun menendang perut Ema, memukul wajah Rin dan meneriaki semua orang yang terus berbisik bisik. Tiba tiba guru datang dan melerai kami. Aku dibawa ke ruang guru dan dimarahi, padahal itu bukan salahku. Taehyung menunggu diluar bersama Yeri yang merasa bersalah, padahal dia korban bully. Setelah aku mengadu apa saja yang dibuat Ema dan Rin kepada Yeri, Pak Park pun akan mencoba menyelesaikan masalah mereka. Karena disekolah ini belum ada korban bully.

"Elena, maafkan aku, kalau saja aku tidak menangis kau pasti tidak akan dihukum.". Ucap Yeri yang menemaniku yang sedang dihukum membersihkan tempat sampah.
"Aduhh bukan salahmu! Sekarang kau pergi ke kelas saja aku ingin sendiri". Aku menyuruh Yeri pergi agar aku tenang.
"Lo gapapa?". Ucap Taehyung tiba tiba.
"Gapapa, maaf ya gw udah nyusahin". Ucapku datar.
Taehyung menemaniku sampai selesai dihukum.
"Rencana B gagal." Ucapku.
"Udahlah, sekarang lo urus dulu diri lo, pasti Mama lo dipanggil kan?". Ucap Taehyung.
"Eh bener juga!, gw gak mau Mama kecewaa!". Aku panik dan menuju ruang guru.

"Pak, kumohon jangan panggil Mama saya!  ,saya akan membersihkan semua tempat sampah disini!. Dan saya janji tidak akan melakukan kesalahan lagi!". Aku meyakinkan Pak Park.
"Tapi ini sudah kesepakatan". Ucap Pak Park.
"Ta-". Ucapanku terpotong.
"Maaf ya Elena, aku percaya kok padamu.". Ucap Pak Park.
Yah Mama akan dipanggil besok, dan aku harus segera minta maaf.

                                🐧

"Ma..". Ucapku lemas.
"Yaa?". Ucap Mama sambil terus asyik memasak.
"Boleh ngobrol?".
"Silahkan". Mama masih asyik memasak.
"Duduk dulu lah ma". Ucapku merengek.
"Iya iya". Mama membuka celemek nya dan duduk di pinggir ku.
"Ada apa? Mau ngobrol serius?". Ucap Mama memulai.
"Iya ma".
Aku menceritakan semua nya dan meminta maaf pada Mama.
Mama memaklumi dan membuatkanku makanan.
"Lihat, makanan ini berbeda beda ,rasa nya pun berbeda. Setiap orang itu sikap dan muka nya berbeda beda. Jadi kau tidak perlu sedih lagi.". Ucap Mama sambil tersenyum.
Aku tau itu tidak nyambung, tapi Mama kembali membuat candaanya untuk membuatku senang.

                                🐧

"Ma,aku berangkat ya, jangan lupa nanti ke sekolah". Ucapku.
"Iya nak, jangan berulah lagi ya".
"Iya".
Saat diperjalanan menuju sekolah aku berpapasan dengan Taehyung, kami pun pergi kesekolah bersama.
Tidak biasanya Taehyung hanya diam sepanjang perjalanan, ada yang aneh.
"Lo kenapa diem aja?". Tanyaku.
"Gak". Ucap Taehyung singkat.
"Ada sesuatu?". Tanyaku lagi.
"GAK EL!". Bentak Taehyung.
Aku kaget dan langsung terdiam, melihat sikap Taehyung yang seperti itu aku merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"Duluan ya Tae, kalo ada apa apa bilang ke gw!". Ucapku sambil melambaikan tangan.
Taehyung hanya tersenyum dan langsung pergi. Tiba tiba Yeri menyapaku, tapi saat Yeri menyapa teman teman seperti benci kepada Yeri karena telah menyapaku.
"Yeri sini deh". Ucapku sambil menarik tangan Yeri.
Aku membawa Yeri ke atap sekolah, Yeri bertanya tanya kenapa aku mengajaknya kesana. Aku hanya diam dan terus menarik tangannya.
"Sebaiknya kamu jauhin aku". Ucapku langsung saat sudah sampai atap sekolah.
"Kenapa?". Tanya Yeri heran.
"Tar lo tambah dibully!". Ucapku to the point.
"Gak kok Elena, masalah dibully memang bukan salahmu. Aku sudah dibully sejak kamu belum pindah kesini". Ucap Yeri sedikit menundukan kepala.
"Maaf..". Ucap Yeri lagi.
Aku membuang nafas.
"Baiklah kalau begitu, untuk sekarang jangan temani aku dulu ya, aku ada masalah. Maaf ya". Ucapku sambil membalikan badan.
"Iya.. ". Ucap Yeri.

"Pasti Mama sudah dikantor Kepala Sekolah kan?". Gumamku.

Tiba-tiba aku teringat Taehyung ,akupun berlari menuju kelas nya. Dan kujumpai Taehyung sedang memakan bekalnya, biasanya dia tidak membawa bekal.
"Taeee". Sapaku dari jendela kelas.
Semua orang melihatku, tapi dengan tatapan datar.
Taehyung tetap memakan bekalnya. Dia mengabaikanku!.

Aku mundur dari jendela, aku berjalan dengan lesu sampai tidak sadar sudah berada dilapangan sekolah.

Aku duduk di bangku dekat kolam ikan, aku hanya termenung sambil melihat langit.
"Apakah Tae marah padaku?". Pikirku.
Aku memikirkan kejadian kejadian apa yg terjadi kemarin, tapi aku tak merasa aku salah?

Tiba tiba seorang laki laki duduk dipinggirku. Aku hanya diam dan terus menatap langit.
"Hai". Kata laki laki itu sopan.
Aku menoleh dan tersenyum kecil.
"Ada apa?". Tanyanya.
"Bukan urusan lo!". Ucapku.
"Gw bukannya sok kenal, nama gw Jimin". Ucapnya sambil menjulurkan tangannya.
"Elena". Ucapku, tapi aku tak membalas juluran tangannya.
Dia hanya tersenyum.
Akupun langsung pergi dari bangku itu, tapi Jimin mengikutiku.
"Ngapain lo?". Tanyaku.
"Gw mau ke kelas". Jawab Jimin.

              ....

🐧ini chapter terpanjang si, konfliknya random sekalee heheh

Best Friend 'Ω'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang