WARN : THIS BOOK CONTAINS MATURE CONTENT THAT IS NOT SUITABLE FOR SOME AUDIENCES. PLEASE BE A WISE READER.
©BB922020
_____________________________________Baekhyun menarik selimut ketika udara dingin menusuk punggung telanjangnya. Masih dengan mata yang terpejam, lelaki itu memposisikan pipinya dengan nyaman pada bantal dan mencoba kembali memasuki alam mimpi yang indah.
Sebuah kecupan lembut mendarat di dahi Baekhyun yang membuat si mungil mau tak mau membuka setengah matanya. Ia mendapati sosok lelaki tinggi dengan kemeja bergaris serta tatanan rambut yang rapih tengah tersenyum hangat sambil mengelus sayang puncak kepalanya. Wangi aroma shampo hotel menguar dari tubuh lelaki itu.
"Aku berangkat dulu, Baek. Aku akan menghubungimu nanti." Bisik Sehun dengan suara yang rendah.
Lelaki itu menjauhkan wajahnya dan memperbaiki selimut yang menutupi tubuh polos Baekhyun. Mendapati Baekhyun mulai memejamkan kembali kedua matanya, sosok tinggi itu tersenyum gemas seraya memberi usapan singkat di pipi.
Kesunyian menghampiri setelah suara ketukan sepatu dan pintu yang tertutup menghilang. Baekhyun berniat melanjutkan tidurnya namun kesadaran seolah telah mengambil alih dirinya. Lelaki itu mengerjap pelan dan menatap ke sekeliling ruangan tempatnya berada saat ini sambil mendudukan diri.
Selimut putih yang menutupi tubuh tanpa busananya merosot hingga ke pinggang. Baekhyun mengerutkan dahi dengan mata yang menerawang kembali pada apa yang terjadi semalam tentang bagaimana bisa dirinya berakhir di sebuah kamar hotel.
Begitu potongan-potongan ingatannya mulai kembali, lelaki itu menyunggingkan senyuman manis. Hatinya tergelitik.
Pertemuan semalam membuat dirinya maupun Sehun memutuskan untuk tidak berpisah. Keduanya memutuskan untuk tetap berhubungan seperti bagaimana mereka dulu meski itu artinya mereka harus menyimpan hal ini sebagai rahasia kecil di antara mereka. Cinta mereka sulit untuk dipisahkan.
Baekhyun melarikan tatapannya pada helaian pakaian yang berserakan di lantai. Semburat merah muncul di kedua pipinya disertai debaran halus yang membuat perasaannya meletup-letup bahwa mereka berakhir di hotel dan sedikit membalas rindu dengan bercinta.
Perasaannya langsung menghangat saat mengingat tentang Sehun. Hatinya lega dan seolah beban di pundak terangkat mengetahui lelaki itu masih tetap Oh Sehun yang mencintainya. Hanya itu yang Baekhyun butuhkan. Ia tak ingin meminta apapun lagi selain kehadiran Sehun, tak peduli jika ia akan dianggap sebagai orang yang serakah.
Baekhyun mengambil ponselnya di nakas dan mengirim sebuah pesan singkat untuk seseorang yang berhasil membuat paginya menjadi lebih baik hari ini.
Hati-hati di jalan dan hubungi aku saat kau tiba di Rumah Sakit. Aku mencintaimu, Sehunie.
ㅡ《•••》ㅡ
Hampir terlihat seperti orang gila ketika Baekhyun tak hentinya tersenyum sangat lebar dan bersenandung pelan di sepanjang koridor rumah sejak pagi hingga matahari mulai berganti tugas dengan sang bulan.
Baekhyun terkikik pelan saat membaca sebuah pesan masuk di ponselnya. Setelah memberi balasan singkat, ia melempar ponsel itu ke atas tempat tidur dan membuka lemarinya. Ia mengambil beberapa potong pakaian dan mencocokan dirinya pada sebuah cermin besar yang ada di kamar.
Selesai mandi, Baekhyun merias dirinya dengan memakai sebuah kemeja hijau olive yang dipadukan dengan celana jeans warna putih. Seperti biasa rambut hitamnya dibiarkan jatuh menutupi alis dengan sangat cantik. Tak lupa ia memakai parfum dan sedikit lipbalm untuk melembabkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L'AMORE
FanfictionCHANBAEK FANFICTION [!!!] WARNING 🔞 MATURE CONTENT. Rated: M (YAOI/M-PREG) Genre: Romance/Drama Summary: Baekhyun tak terima jika kekasihnya harus menikah dengan orang lain, sementara Chanyeol berniat melindungi pernikahan adiknya dari segala macam...