Chapter 3

1K 173 10
                                    

WARN : THIS BOOK CONTAINS MATURE CONTENT THAT IS NOT SUITABLE FOR SOME AUDIENCES. PLEASE BE A WISE READER.

©BB922020
_____________________________________

"Maafkan Eomma, Baekhyun. Seharusnya Eomma tidak mengenalkanmu dengan lelaki sepertinya."

Baekhyun mengulas senyum hangat seraya mematikan mesin mobilnya. "Tidak, Eomma. Ini bukan salah Eomma. Lagipula aku baik-baik saja."

"Eomma tidak seharusnya terburu-buru mencarikanmu pasangan. Eomma hanya terlalu khawatir kau akan terlarut dalam kesedihanmu." Terdengar helaan napas khawatir dari Nyonya Byun di seberang telepon.

Ketika mendengar anaknya pulang dan mengatakan bahwa Taeyong adalah lelaki kurang ajar membuat sang ibu terpukul. Nyonya Byun merasa sangat bersalah telah menjodohkan putra semata wayangnya dengan lelaki tak bermartabat seperti Taeyong.

Harus ia akui rasa khawatir yang berlebihan itu membuatnya salah mengambil langkah untuk anaknya.

"Aku baik-baik saja, Eomma. Putramu ini adalah orang yang kuat." Ucap Baekhyun menenangkan disertai senyuman palsunya yang tak mungkin diketahui oleh Nyonya Byun.

"Eomma sungguh menyesal, Baek. Eomma tak akan menjodohkanmu lagi tanpa persetujuanmu. Eomma hanya ingin kau bahagia."

Baekhyun tersenyum sendu mendengar itu. Ia tahu betul apa yang mengkhawatirkan pikiran sang ibu, namun cinta memang bukanlah hal yang mudah.

Sekarang setidaknya satu masalah terangkat dari pundak Baekhyun saat mendengar penuturan ibunya. Setidaknya ia tak perlu merasa terbebani dengan perjodohan yang tak diinginkan. Saat ini mungkin ada baiknya untuk Baekhyun fokus kepada karir dan mencari kebahagiaannya sendiri.

"Omong-omong sebentar lagi buku keenamku akan dirilis, Eomma. Aku akan sangat sibuk dan mungkin semakin jarang berkunjung ke rumah." Ucapnya seraya melepas seat belt.

Akhirnya Baekhyun kembali kepada rutinitas sehari-harinya. Pekerjaan yang begitu ia cintai sejak ia pertama kali memulai karirnya 4 tahun lalu.

"Baiklah. Tetap jaga kesehatanmu, Baek. Jangan terlalu lelah dan memaksakan diri. Eomma sudah membuatkan kimchi untukmu, ambillah ke rumah jika sempat."

"Eomma memang yang terbaik." Pujinya dengan senyuman lebar. "Kalau begitu aku tutup dulu teleponnya, Eomma. Sampai jumpa di rumah."

Baekhyun menutup pintu mobilnya dan memasukan ponsel ke dalam saku celana disertai hembusan napas. Ia menarik senyuman untuk menguatkan dirinya dan mengambil satu langkah memasuki gedung kantor yang ia dirikan dua tahun lalu dengan kerja kerasnya. Bangunan tiga lantai itu terletak di pusat kota Seoul, berada di antara gedung-gedung yang menjulang tinggi menembus awan.

Hari ini ia bersama teamnya akan membahas kembali persiapan perilisan bukunya yang dapat dihitung waktu sekitar dua bulan lagi, sebelum mendadak langkahnya terhenti ketika mendapati keberadaan seseorang yang berdiri tak jauh darinya.

Seorang lelaki cantik berambut pirang menatap dirinya sejenak sebelum mengambil langkah mendekat.

Baekhyun dapat merasakan tubuhnya mendidih.

Ini dia. Masalah datang.

ㅡ《•••》ㅡ

"Buang jas itu."

Chanyeol melemparkan jas biru tua mahalnya ke lantai tepat di depan ujung sepatu sang sektretaris yang memandangnya dengan wajah datar seraya mengerjapkan matanya berkali-kali.

L'AMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang