Chapter 8

1K 137 22
                                    

WARN : THIS BOOK CONTAINS MATURE CONTENT THAT IS NOT SUITABLE FOR SOME AUDIENCES. PLEASE BE A WISE READER.

©BB922020
_____________________________________

Ketukan pintu membuat Baekhyun mengalihkan atensinya dari kertas yang ia pegang. Tak lama kemudian seorang lelaki manis muncul dari balik pintu sambil tersenyum lalu membawa langkahnya mendekat ke meja Baekhyun.

"Ada apa?" Tanya si mungil seraya kembali menyibukan diri dengan kegiatan awal membaca beberapa laporan mengenai proses buku yang akan ia terbitkan.

Sebuah kotak susu ditaruh di meja, membuat Baekhyun melirik sekilas.

"Tidak biasanya kau membelikanku minuman." Celoteh Baekhyun.

Sang manager, Kim Minseok tersenyum lebar memperlihatkan gigi kelincinya yang lucu. "Kenapa kau berkata seperti itu? Aku jadi terlihat seperti manager yang buruk." Candanya. "Omong-omong, ini memang bukan dariku."

Baekhyun menoleh penasaran seraya mengambil kotak susu strawberry tersebut. Ini minuman favoritnya.

"Seorang pria tampan dengan mobil mewahnya di depan kantor memintaku untuk memberikan itu kepada Byun Baekhyun."

Baekhyun mengerutkan dahi penuh tanya. "Siapa?"

Minseok mengangkat bahu, namun senyuman penuh arti terus menghiasi wajahnya. "Entahlah, kekasihmu mungkin? Jika saja kau bercerita padaku siapa pria yang sedang dekat denganmu, aku pasti akan tahu jawabannya."

Baekhyun mencebik dengan tangan berpura-pura seakan ingin melemparkan kotak susu ke arah lelaki tersebut. "Aku tidak punya kekasih, Hyung." Sahutnya. Ia terdiam sesaat. Sesuatu terasa seperti menyangkut di tenggorokan setelah Baekhyun secara spontan mengatakannya.

Minseok yang sempat bergerak menghindar mengeluarkan suara tawanya yang khas. "Kau yakin tidak mengenalnya? Wajah pria itu sangat tidak bersahabat. Aku sampai mengira dia ingin mengajakku berkelahi jika tidak melihat dia membawa susu strawberry di tangannya."

Kerutan di dahi dan wajah bingung adalah respon yang bisa Baekhyun berikan. Petunjuk yang diberikan kurang cukup untuknya mengetahui siapa orang itu.

"Sudahlah." Ujar Minseok dengan sisa tawa seraya mengibaskan tangan. "Aku pergi."

Baekhyun terdiam menatap susu di tangannya. Otaknya berpikir keras menebak siapa orang yang memberikan minuman tersebut untuknya. Ini pasti bukan Sehun. Lelaki itu bukan tipe orang yang rela menunggu di depan kantor hanya untuk sekadar memberinya sekotak susu.

Kemudian Baekhyun menggeleng tak yakin saat satu nama terlintas di pikirannya. 'Tidak mungkin. Apa yang kupikirkan?'

ㅡ《•••》

"Ah, sudah berapa lama aku tidak ke sini?" Kyungsoo menarik napas seraya memejamkan mata menikmati harum kopi yang menggelitik hidung.

Merdunya lantunan gitar akustik yang diputar dari pengeras suara memadatkan seisi ruangan.

"Kita sangat sibuk akhir-akhir ini." Balas Baekhyun seraya menyeruput latte favoritnya yang diangguki setuju oleh Kyungsoo. "Kita harus lebih sering meluangkan waktu untuk melepas stres."

"Kau benar." Kemudian Kyungsoo berdeham pelan seraya menaruh gelasnya di meja. "Omong-omong, bagaimana hubunganmu dan Sehun?"

Baekhyun refleks menghentikan gerak tangannya sejenak dan meringis kecil ketika pertanyaan sensitif itu diajukan. Ia memainkan jari telunjuknya di bibir cangkir. "Aku.. belum sempat mengatakannya. Sepertinya aku butuh waktu untuk membicarakannya dengan Sehun."

L'AMORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang