BAGIAN 17: RATAPANKU

28 3 0
                                    

*Lagi-lagi aku merasa gagal menjadi seorang anak. Bukannya aku buat bahagia mama justru aku buat mama selalu sedih. Aku merasa tak lagi sempurna.

^*Dasar Cengeng... begitu aku memarahi diriku. Lihatlah aku terbaring dirumah sakit ini dan ditunggu oleh teman²ku serta mama. Aku tidak tahu berapa lama aku akan terus terkapar dan tak berdaya dikamar ini. Dan semua orang sunyi dan terus mendo-akanku.

**Aku benar benar seperti dalam ruang yang gelap dan sangat sangat gelap. Aku tidak yakin kedepannya akan bisa membahagiakan Mama. Aku juga tidak tahu,akankah aku bertahan?.....

***Tapi demi Mama aku akan berjuang sembuh agar mamaku kembali tersenyum.

*ketika aku terjatuh ,siapa orang yang menghiburku. Mama, dan teman temankulah yang selalu membuat aku bangkit dari keterpurukan.

*Andri kembali dan membawakan nasi untuk kita semua.
*Nita,pun langsung membukakan satu untuk mama lalu menyuapinya."

"Bibi, ayo makan agar bibi tidak sakit perut. Pasti dengan memakan 1 suap nasi sakit perut bibi akan hilang."

"Iya,nak. Terimakasih, ya. Bibi sangat senang sekali, mempunyai kalian yang mau mengurus Bibi dan juga Edo. Buat Papa Andri juga terimakasih sudah menanggung biaya anak saya."

"Sama sama, bu lagipula Edo sudah saya anggap seperti anak sendiri yang dipanen secara merata... 😅😅 becanda bu. Itu malika dong namanya. Ya ,sudah jaga diri kalian baik². Papa mau ada meeting kerjaan jadi, nanti kamu yang bawa mobilnya ini kuncinya. Biar papa kesananya menunggang taksi saja." (Jawab papa Andri)

"Iya, Bapak. Lah,terus kalian akan kembali masuk kuliah kapan,nak?" (Tanya Mama Edo.)

"Tenang Bibi, kami akan menjaga Edo sampai Edo pulih. Lagian masuk kuliah itu ya, masih dua minggu lagi." (Jawab Nita.)

"Iya, bi kami akan selalu disamping Edo,kok. Tenang aja." (Ucap Andri)

"Lah, kalian pernah ketemu kabri gak, baru baru ini." Tanya mama edo.
"Bibi, tentu mereka tidak kenal siapa,kabri." (Jawab Siska.)
"Oh iya, bibi lupa, kabri kan teman Edo dan Siska. Tentu saja kalian tidak mengenalnya."

"Kabri siapa, coba ,sis kamu jelaskan." (Tanya Andri).
"Kabri itu adalah teman SD aku dan Edo, lebih tepatnya, sahabat karibnya Edo. Karena dulu Kabri dan Edo selalu bersama sama, itu karena jarak rumah Edo ke rumah Kabri sangat dekat, bahkan hanya bersebelahan."

"Lalu, dimana ia sekarang, bahkan kami tidak pernah melihatnya." (Tanya Andri).
"Dia sekarang entah kemana, dia waktu SD tidak lulus, oleh karena itu ayahnya memarahinya dan setelah itu beberapa hari kemudian mereka pindah entah kemana. Tapi sampai sekarang aku tidak tahu lagi bagaimanakah kabarnya. Bahkan dia selama 7 tahun ini belum ditemukan, entah dia pergi kemana. Semoga saja dia dan keluarganya baik baik saja dan semoga mereka kembali damai." Amin, kami semua mendoakan nya."

"Iya, bibi juga sangat rindu dengan Kabri, bahkan dia waktu kecil selalu saja membawa buku kancil kesukaannya dan Bibi yang mendongeng untuknya." (Ratap Mama)

"Aku sangat sedih,tidak bisa bertemu dengan Kabri lagi, tapi waktu bulan Ramadhan aku pernah melihat, ia, dia seperti Kabri, lalu dia pergi begitu saja." (Ucap Edo).

"Apakah yang pernah kamu kejar waktu itu?..."(Tanya Nita) "iya, itu yang aku ngejar dia, namun dia lari begitu saja. Aku sangat sedih, jika benar itu dia kenapa dia sekarang jadi seperti itu. Bahkan dia memakai pakaian compang-camping......"

●BERSAMBUNG●

MAMA INGIN AKU JADI ORANG SUKSESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang