5. otro lado ; 5
"Lo bener-bener cari masalah besar. Adam biasanya engga mandang musuhnya meskipun lo perempuan!" Sentak siswa didepan Acha.
Acha melipat kedua tanganya didada dan merotasikan matanya keatas menatap siswa yang lebih tinggi darinya itu. Lalu mencebik dan memalingkan kepala nya kesamping jengah.
"Lo ngeremehin dia? Gue serius bodoh! Apalagi ini menyangkut traumanya" Siswa itu berucap lebih heboh karena kesal menuturi Acha.
Acha merengut sebal menurunkan lengannya dan menatap Siswa berandalan didepannya itu dengan nyalang. "Terus mau lo gue gimana? Gue beneran ga ngelakuin itu! Harus berapa kali sih gue bilang?!" Sergahnya kemudian.
Oke mari jelaskan situasinya terlebih dahulu.
Pagi, saat Acha baru saja menapakkan kakinya di sekolah. Merasa deja vu, ia ditatap seluruh penghuni koridor pertama seperti saat terakhir kali gosip tentang dirinya dengan Leo yang dekat satu sama lain. Ia mulai berpikir. Apa yang ia lakukan lagi sehingga mengundang tatapan membunuh siswa-siswi disini.
Langkahnya terhenti saat handphone -nya bergetar. Tak hanya dirinya, siswa-siswi yang lainnya pun sama. Mereka jadi tatap-tatap an sebentar sebelum mengecek handphone -nya masing-masing.
Terlihat jelas di blog sekolah postingan sebuah video mengatas namakan akun yang sepertinya Acha familiar dengan nama itu. 'Dasyanash Lainsley' yang mempostingkannya. Juga diatasnya ada postingan status bertuliskan 'gue akan posting sesuatu yang mengerikan besok pagi teman-teman. tunggu saja!'. Dan pengirimnya juga atas nama akunnya.
Telak, Acha melebarkan matanya terlejut. Lalu ia mengetuk video yang diunggah atas nama akunnya. Oh my god, ia harus menutup mulutnya mau tidak mau. Video kasus percobaan pembunuhan Adam yang beredar jauh sebelum ia pindah kesini di posting lagi. Dan apa-apa an itu? Oleh akun dirinya? Acha berani sumpah jika tak punya video menyeramkan seperti itu. Siapa orang gila yang berani-beraninya mengirim video itu atas namanya?
Disela-sela nya Acha fokus mengamati video itu, tangannya ditarik seorang siswa yang Acha pun tak tahu siapa karena sang empu memunggunginya. Acha sempat memberontak beberapa kali, namun percuma karena tenaganya jauh lebih kecil daripada siswa berbadan kekar didepannya ini.
Setelah lama di tarik paksa, akhirnya kedua orang itu memasuki gang kecil diantara ruang seni dan ruang kesehatan. Jarang ada siswa-siswi disana yang lewat. Guru sekalipun. Acha lalu merengut tak suka saat tahu siapa gerangan yang menariknya sampai sejauh ini. Athala Jordan-nama cowok itu. Pantas saja, karena berandal ini satu geng dengan Adam.
Dan darisana Athala mulai membetak Acha karena kesalah pahaman itu. Memang benar, Acha tak memposting video itu. Ia juga baru tahu video kasus percobaan pembunuhan Adam yang sempat beredar itu setelah mengamati scene menyeramkan seorang siswa satu seragam dengannya, lebuh tepatnya Adam menyayati siswa dari sekilah lain. Persis seperti apa yang dideskripsikan Oda kepadanya.
"Ngaku secepatnya, itu lebih baik! Lagipula motif lo apaansih pake sok-sokan nantangin Adam?!" Punggung Acha menegap, tatapannya nyalang dan tak percaya mendengar kalimat yang keluar begitu saja dari mulut cowok didepannya itu.
"Kurang kerjaan banget gue nantangin teman sepersialan lo itu! Dengar ya, gue anak baru. Mikir. Ngapain banget gue cari masalah, dan darimana juga gue dapet video itu? Lo gila!" Tak mau lama-lama Acha berlalu saja dari sana. Panggilan Athala tak di gubrisnya sana sekali.
×××
"Materi terakhir hari ini selesai, pelajari baik-baik! Ingat, minggu depan kalian ada Ulangan Tengah Semester" Para siswa-siswi disana meng-iya kan percakapan penutup guru fisika didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OTRO LADO
Teen FictionBagaimana mungkin hidupku hanya dijadikan untuk kesenangan mereka, kepuasan mereka, tempatnya mereka melupkan kemarahan kepadaku? Apa aku boneka terbuat dari setiap organisme manusia yang tak sengaja diberi nyawa? Tiada hari tanpa aturan dan bandin...