"Pagi itu adalah hari pertama aku berada di kelas 9, aku cukup senang karena sedikit lagi aku akan duduk di bangku SMA, aku selalu berfikir bahwa dimasa-masa SMA adalah masa yang sangat indah."
"Banyak orang baru yang ada di kelasku pada saat itu, aku adalah tipikal lelaki yang amat kaku untuk berkenalan, usiaku saat itu sudah 17 tahun, sepertinya sudah tidak pantas jika aku masih saja sulit untuk berkenalan."
"Kebanyakan orang disekolah aku itu adalah orang yang cukup berada, jujur aku sangat sulit menentukan pada siapa aku harus berteman, karena aku berfikir apakah aku pantas jika berteman dengan mereka."
"Hari demi hari aku lewati, hingga sampai aku mendapatkan teman-teman yang sepertinya sangat pas untuku, mereka konyol, tidak baperan, dan hampir semuanya adalah humoris, sebut saja nama mereka adalah Jovi, Fadil,Alif (teman basketku), dan Fahmi."
"Padahal masih banyak lagi yang lainya, tapi sepertinya tidak usah aku sebutkan semuanya, kebanyakan dari kami setelah pulang sekolah tidak ada yang pulang kerumah, semuanya pasti bermain bersama, melakukan hal-hal bodoh yang mengundang tawa pastinya."
"Dari sinilah aku mengerti bahwa hidup tidak selalu tentang Cinta. Manusia adalah mahluk yang egois, kita akan selalu menyalahkan apapun yang tidak bisa kita miliki"
"Bahagia itu sederhana, mempunyai teman yang mengerti keadaanku dan bisa menerima segala kekurangan itu sudah lebih dari cukup, kami selalu berkumpul dirumah Jovi dan Fadil pada saat itu, yang rumahnya tidak jauh dengan warnet (warung internet) yang biasa aku datangi."
"Hampir setiap hari, dan hampir setiap malam kita ada disana, diruangan yang setiap menit pasti ada lelucon yang keluar dari mulut masing-masing, jujur aku sangat rindu masa-masa itu."
"Pada saat itu aku masih belum mengerti apa itu Cinta, karena aku masih sangat nyaman bersama orang-orang konyol ini, aku baru mulai lebih paham arti pertemanan, aku selalu mencari kebahagiaan dengan cara apapun."
"Aku rela bergaul dengan orang yang sangat jauh lebih tinggi tingkatan gaya hidupnya denganku, hingga aku memaksakan kebutuhanku harus seperti mereka, dan itu menyebabkan beban untuk keluargaku yang hakikatnya berbanding terbalik dengan mereka."
"Tapi aku bersyukur,karena semuanya pasti akan menimbulkan pengalaman-pengalaman yang berarti, aku juga mendapatkan teman wanita yang sudah aku anggap saudaraku sendiri, karena dia sangat-sangat mengerti keadaanku dan keluargaku, keluarganya juga begitu baik kepadaku."
"Nama wanita itu Putri, dia adalah wanita baik kedua setelah ibuku, karena dia mengerti sekali apa yang aku rasakan, dia sangat memahami masalah apapun yang kuhadapi, dan dia sangat memberiku semangat untuk melewati semua masalah, dia termasuk salah satu temanku yang aku anggap keluarga setelah para teman laki-lakiku."
"Angkatanku sangat cukup solid saat aku smp, hampir semua tidak ada masalah pecah belah, kami semua dimasa itu tidak ada yang merasa lebih hebat, terutama Jovi adalah orang yang disegani disekolahku, bukan karena dia hebat berkelahi atau nakal, karena dia sangat menghormati orang lain."
"Lucunya diantara kami semua tidak ada yang fokus ke wanita atau masalah tentang perasaan, kita semua seperti membangun suatu pondasi yang kokoh untuk masa depan masing-masing, tanpa adanya perasaan asmara didalamnya."
"Bukanya aku tidak bisa mencintai, atau sulit mendapatkan cinta, lebih tepatnya aku dan kawanku berusaha tidak mengenal hal bodoh seperti itu. Bahkan aku berusaha untuk menjauh dari yang namanya "jatuh cinta" pada saat itu , bukanya aku menyalahkan cinta didalam hidupku."
"Menurutku Jatuh Cinta itu tidak salah, yang salah adalah ketika kamu jatuh dan disitulah kamu berfikir bahwa itu semua dikarenakan cinta."
*×*×*×*×*×*×*×*×*×*×*×*×*×*×*
-------------------------------------------------"Sudah lihat langit hari ini??"
🌈✨🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara dari Langit
Novela JuvenilSebuah cerita fiksi pengalaman lelaki tentang kehidupan,persahabatan dan percintaan seorang yang sederhana yang hanya ingin menunjukan ke dunia bahwa dia bukan manusia yang tidak berguna, semua tentang perjalanan yang melewati berbagai rintangan ke...