Mau cepet update?
Sebelum baca, vote dulu ya. Target vote 200.
Kalo votenya dikit, updatenya juga makin lama 😊😘Jangan lupa vote, komen & follow ya 😘
Happy rebahan day ❤
ENJOY...***
"Tenang saja." Dad, mengentengkan semuanya.
"Aku serius, Dad!"
Dad tersenyum menenangkanku.
"Nanti malam kita akan bertemu Pak Baron ya.
"Nanti malam aku sudah ada janji. Mom dan Dad tahu kan pekerjaan sambilanku menjadi guru les privat. Kenapa mendadak sekali sih?!" kataku.
"Karena waktunya sudah mepet nak. Pendapatan Club menurun sejak acara Madame dihentikan sementara."
Aku menimbang-menimbang. Ku rasa Flynn akan mengerti kalau ku jelaskan bahwa nanti malam aku ada kesibukan lain.
"Okee. Nanti akan ku kosongkan jadwalku. Aku berangkat dulu ya."
"Hati-hati dijalan."
Aku berjalan keluar rumah dan mendapati Flynn yang sudah bertengger di atas motornya. "Selamat pagi, pacar! Sudah kuduga kau selalu berangkat lebih pagi ke sekolah."
Ingin rasanya aku menghapus seringai nakal di bibir Flynn. Tahukah dia seringai nakalnya itu membuat semua gadis-gadis disekolah menggilainya?!
"Flynn, maafkan aku. Kurasa aku tidak bisa ikut denganmu. Kalau Tessa dan Sabrina tahu, tamat riwayatku. Belum lagi reaksi penggemar-penggemarmu. Aku tidak sanggup membayangkan." Aku bergidik ngeri.
Flyn menarik pinggangku, "Tidak ada satu orang pun yang akan berani menyentuh milik Flynn. Aku akan melindungimu, Den."
"Kalau kita putus bagaimana? Tidak ada yang bisa menjamin kita akan terus bersama Flynn. Setidaknya pikirkanlah nasibku. Saat kita putus nanti, tidak ada ganjalan. Kita sudah kelas 3 SMA."
Flynn melepaskan pinggangku. "Belum apa-apa kau sudah bicara soal putus. Kau sungguh kejam, Denaya. Kau meminta merahasiakan hubungan kita. Di sekolah kita seperti orang asing, kau fikir aku senang dengan semua itu?! Seolah-olah berpacaran denganku membuatmu malu. Kau selalu pandai membuatku merasa tidak berharga."
Melihat Flynn membuatku merasa bersalah. Ya tuhan apa mendapatkan Flynn sebanding dengan mengorbankan ketenangan kehidupan SMA ku?! Aku menarik nafas panjang dan menghembuskannya.
"Baiklah. Kali ini aku menurutimu Flynn. Tapi kau harus berjanji akan melindungiku dari fansmu, terutama Tessa dan Sabrina. Kau juga harus mulai menjaga sikapmu mulai sekarang. Karena pacarmu adalah seorang high quality nerd. Well, aku masih seorang nerd kan?" Aku terkekeh melihat binar diwajah Flynn.
Flynn mengangkat dan memutar tubuhku. "Yess! Percayalah kau bukan nerd biasa Denaya. Kau adalah nerd paling hot yang pernah ku kenal."
"Well, kita ahirnya go public!! Aku akhirnya punya kesempatan membalas si cupu Nino itu. Hahaha!" lanjut Flynn.
Aku memukul pelan dada Flynn. "Nino itu anak baik Flynn. Jaga sikapmu!"
"Beres, boss!"
***
Seperti dugaanku, pagi ini aku yang dibonceng Flynn menjadi viral. Kabar putusnya Flynn dan Tessa langsung menyebar. Flynn tidak lagi sungkan menunjukkan kemesraan kami. Lelaki tidak tahu diri itu menciumku di parkiran, membuat wajahku semerah tomat dan dia hanya terkekeh. Yah walau pun aku menikmati ciumannya juga sih. Flynn benar-benar gila. Dia tidak mempedulikan reputasiku. Aku sangat malu menjadi pusat perhatian.
"Flynn De Boss!!! Awas kau ya!" Teriakku mengejar Flynn.
Flynn terbahak-bahak dan berlari menghampiri gerombolan teman-temannya.
"Well..well..sepertinya akan ada acara makan-makan lagi kali ini." celetuk Boy, salah satu teman satu geng Flynn.
"Guys, perkenalkan ini Denaya, pacar baruku. Denaya kenal kan ini teman-temanku. Kalau kau menemui kesulitan, kau bisa meminta tolong pada mereka semua." Flynn mengenalkanku pada teman-temannya.
"Jadi dia yang membuatmu absen main futsal setiap malam? Aku sudah menduganya. Pasti gara-gara wanita." kata Andan yang kemudian disahut pukulan ringan dilengannya oleh Flynn.
"Aku belajar tahu. Nilaiku kuis kemarin naik. Tapi tidak bisa dipungkiri, keberadaan Denaya membuatku makin semangat." sahut Flynn.
"Jadi ada kalanya saat latihan pagi kau terlihat letih dan latihan berjalan cepat sekali itu karena malamnya kalian habis begituan?! Wow, hebat sekali kau Denaya bisa membuat seorang Flynn puas. Nafsunya ini seperti binatang. Kalau dia puas, dia akan letih. Jadi latihan pagi akan cepat selesai. Tapi kalau dia tidak puas, dia akan menyiksa kami semua sampai kecapekan."
Wajahku seketika memerah mendengar candaan teman-teman Flynn yang vulgar.
"Wuahh! Jangan bilang kau masih perawan, Den!?"
Lagi-lagi wajahku memerah. "Sudah jangan menggodanya lagi. Kalian semua salah. Denaya sudah tidak perawan." Flynn memelukku dari belakang.
"Kau fikir siapa yang membuatku tidak perawan?" tanyaku.
"Aku!" Flynn mengatakannya dengan kebanggan yang teramat sangat. Saat mengatakannya Flynn membentangkan kedua tangannya ke atas. Membuat teman-temannya bersorak. Lelaki dan egonya.
"Dasar tidak tahu malu!" ucapku. Flynn tertawa terbahak-bahak.
***
Didepanku si bandot tua itu, ups, maksudku si Om Baron sedang menghisap cerutu sembari mengomel tentang seseorang bernama Lucy.
"Kalau ketemu, aku akan memberinya pelajaran. Slot Madame-lah yang paling ramai disini, aku tidak mungkin menghentikan sumber uangku, Denaya."
"Asal kau berjanji tidak akan ada yang macam-macam denganku. Kalau aku sampai dilecehkan, aku tidak akan mau lagi menjadi Madame. Bagaimana?!" kataku tidak kalah sengit.
"DEAL!"
"Tambahan lagi, perjanjian ini berlaku hanya 6 bulan sampai hutang Dad lunas. Aku tidak peduli walau Lucy belum ditemukam saat itu. Dan kalau sampai sekolahku tahu, kau harus bertanggung jawab." Ancamku.
"DEAL!!" Om Baron menunjukkan senyuman yang jauh dari kata menawan. Senyuman khas lelaki hidung belang. Mimpi apa aku harus berurusan dengan dunia malam.
Mulai saat itu aku resmi menjadi pengisi utama acara Madame. Mempelajari teknik BDSM tidak terlalu sulit. Apalagi aku memakai topeng kulit yang menutupi sebagian besar wajahku. Setidaknya identitasku aman.
***
Oiya, jangan lupa cek cerita terbaru byfantasy yang bakalan update setiap hari untuk menemani kita semua yang lagi #dirumahaja
Cerita barunya bakalan di update mulai malam ini.Jangan lupa tetep harus vote, komen & follow ya 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Clueless 18+
RomanceDenaya seorang siswa teladan mengalami krisis di keluarganya. Orangtuanya hendak menjualnya kepada Om-om cabul untuk melunasi hutang. Yang lebih buruk adalah Denaya adalah seorang perawan. Well, menjadi siswa teladan tidak membantunya mengatasi dile...