~1

1.2K 45 5
                                    

TIN TIN TINNN

NYITTTTT

BRUKK

"shit"

Itu yang keluar dari mulut seorang pria. Ia hampir menabrak orang yang sedang menyebrang. Belakang mobilnya ditabrak oleh pengemudi lain.

Ia melihat gadis itu dengan muka yang syok akibat pria itu yang hampir menabraknya. Mungkin jantung gadis itu sedang tidak normal berdetaknya. Orang-orang pejalan kaki terkejut dan menghampiri gadis itu dan membawanya ke tepi jalan.

"kamu baik-baik saja, Nak?" kata wanita paruh baya yang sedang menenangkannya.

"E-eh, saya tidak apa-apa" gadis itu sadar dari lamunannya.

Pria itu masih terdiam di dalam mobil. Kemudian gadis itu heran mengapa pengemudi yang hampir menabraknya itu tidak keluar dari mobil? Ia pun menghampiri pengemudi itu, ia merasa sangat kesal karena tidak ada pertanggungjawaban atau rasa salah sedikit pun. Ia mengetuk kaca jendela mobil dan menyuruh pengemudi itu keluar.

Pria itu pun melepaskan seat belt dan keluar dari mobilnya. Ia melihat dari kaki hingga wajah gadis itu, untung saja tidak apa-apa. Ia tidak melihat sedikitpun ada yang lecet di tubuh gadis itu.

"Woe, kenapa bengong?" gadis itu heran melihat pria ini, ia bengong dan entah memikirkan apa. Karena kesal, ia menyiram wajah pria itu dengan air botol di tanganya. Pria itu pun sadar dari lamunannya.

"Anda tidak apa-apa?" pria itu pun bertanya.

"Lain kali, kalo naik mobil liat dong lampu lalu lintas! Kalo gue mati gimana?! Kan gak lucu!!" gadis itu langsung to the point karna kesal dengan pria ini. Tetapi tetap saja, pria ini melamun.

Dipikiran pria ini, gadis ini sangat cantik, matanya yang berwarna coklat alami itu indah, rambutnya yang berwarna hitam terurai, dan kulitnya yang putih. Ia sangat terpesona, perihal dia baru kali ini menilai perempuan seperti itu.

"Woe, lu ngapa sih? Mikirin apa? Dengar gak tadi gue ngomong apa? Jangan diulangi lagi yah. Dasar!!" gadis itu pun pergi dan menjauh dari pria tadi.

"apakah yang tadi malaikat? Bagaimana bisa ada gadis secantik dia? Ha! Chanyeol sadarlah, sadar" batinnya. Yap! Pria yang tadi itu adalah Park Chanyeol. Seorang Mahasiswa, mempunyai adik bernama Park Celline yang masih sekolah duduk dibangku kelas 3 SMA.

Ddrrttt ddrrrtt

"Kak! Kok lama banget sih?? Udah sejam nih, gerbang sekolah juga bentaran lagi tutup. Lu, di mana? Capek nih gue nunggu lu"

"Iya, iya sabar, gue lagi di jalan"

"Lelet banget sih!!! Daritadi di jalan mulu. Tau gue balik sama Jaehyun"

"Iya, sabar yaa sayang"

"Sabar, sabar. Cepatan pokoknya, kalo nggak gue ngadu ke Bunda kalo lu jemput gue kelamaan!"

"Ja----aelah dimatiin"

Chanyeol pun langsung kembali ke mobilnya. Dan segera melajukan mobilnya ke sekolah adiknya itu. Mungkin setelah ini Chanyeol akan dapat ocehan dari adiknya itu.

Ya tidak butuh waktu lama untuk Chanyeol sampai ke sekolah adiknya. Ia melihat adiknya dari kejauhan berada di depan gerbang sekolah. Raut mukanya yang kesal bikin Chanyeol ingin tertawa.

Tin tin

Celline yang mendengar klakson mobil itu pun langsung memandang ke arah asal suara. Mungkin itu suara mobil Kakaknya, Chanyeol. Ia pun langsung berlari kecil dan masuk ke dalam mobil Chanyeol. Ia melepaskan tas sekolahnya dan melemparnya ke belakang dan memasang seat belt.

"Kok lama banget sih Kak? Trus kenapa kakak basah gitu? Emangnya ada hujan? Ga mendung, ga ada angin kenceng cem badai, kakak kok basah gitu?"

"Panjang deh ceritanya, kakak ceritainnya di jalan aja"

"Iihhh.... Kualatkan kakak, makanya, tepat waktu kalo mau jemput orang"

"Dosa loh dek, bilang kakak kek gitu"

"Lagian, emang kenapa? Hemm?" Celline penasaran kenapa kakaknya itu basah cuma di bagian muka dan bajunya juga basah, hanya di bagian dada saja.

"Oke, kakak ceritain, kalo udah sampe rumah. Kebetulan Ayah dan Bunda lagi keluar kota. Jadi gak ada yang masak, pembantu, Bunda suruh pulang kampung karna anaknya sakit. Malam ini, kamu mau makan apa? Yang udah jadi atau mau dimasakin?" Jelas Chanyeol, ia ingin mengalihkan pembicaraan dulu. Karna jika ia menceritakan hal yang tadi, ia tidak akan fokus mengemudinya.

"Aku pengen makanan jadi aja. Makan ayam bakar dan nasi kebuli" Itu yang dipinta Celline, ia sangat menginginkan kedua makanan itu masuk ke dalam perutnya saat makan malam nanti.

"Yaudah, kita singgah beli" Chanyeol pun langsung menginjak gas dan pergi membeli makanan yang diinginkan adiknya itu.

🐨🐨🐨

"Jadi kak, gimana?" baru saja menginjakkan kaki di rumah. Adiknya sudah penasaran untuk bertanya.

"Apanya gimana? Ga jelas pertanyaan lu. Coba yang jelas ngomongnya, kan kakak bisa ngerti maksud lu apa" Chanyeol hanya ingin membetulkan pertanyaan adiknya, adiknya masih saja bertanya tetapi kalimatnya tidak ia buat dengan benar.

Celline menghela nafas dengan kasar. Karna kakaknya yang pura-pura seakan tidak mengerti atas pertanyaannya. "Itu, ceritain kakak kenapa tadi basah gitu?"

"Ouh, jadi tadi itu kakak hampir nabrak pejalan kaki yang mau nyebrang. Jadi kakak disiram gitu deh" Hanya itukah? Astaga, Celline hanya menggelengkan kepalanya, "kalo pendek gini mah bisa diceritain tadi di jalan. Kenapa harus di rumah? Aneh banget kakak, udahlah gue mau mandi dulu baru makan"

Celline pun langsung pergi ke kamarnya dan membersihkan tubuhnya itu. Sedangkan Chanyeol sedang menaruh makanan yang dibelinya ditaruhnya ke piring. Ia hanya cuci muka dan mencuci tangan. Ia sudah menyiapkan makanannya, tinggal menunggu Celline yang masih mandi.










Huhu, aku baru pertama kali bikin cerita. Jadi mau gimana pun aku akan belajar buat yang terbaik.
-
-
Aku juga bakal lanjutin nih cerita Season 2 kalo banyak yang vote :")
-
-
Pokoknya jangan setengah" untuk baca cerita aku ini. Baca sampe habis, juga jangan menunggu hal yang blom pasti😹
-
-
💟Happy Reading📕📕

Secret Admirer || Park Chanyeol✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang