~4

241 16 0
                                    

💟Happy Reading📕📕

.

.

.

.

.

.

.




Selama dua hari Chanyeol terus mengikuti gadis yang bernama Caca itu ke manapun. Chanyeol mengikutinya dari pagi hingga malam hari. Chanyeol benar-benar jatuh Cinta kepada Caca. Chanyeol tidak pernah merasa dirinya segila ini hanya karna seorang gadis, sampai harus menjadi Secret Admirer dan penguntit gadis itu. Sungguh aneh dan alasan itu yang membuatnya menjadi penguntit gila, tapi Chanyeol tidak bisa menyangkal kalau ia menyukai ini, perasaan ini, dan Menguntit Caca diam-diam seperti ini tidak memberatkannya, ia malah menikmatinya. Tapi tidakkah dirinya terkesan seperti Pedofil? Menyukai gadis muda yang usianya terpaut empat tahun darinya? Sepertinya tidak bukan? Empat tahun masih jarak normal menurutnya.

Ia ingin sekali mendekati gadis itu, ingin sekali ia menjadikannya pacar. Tapi pikir Chanyeol "bagaimana jika ia tidak mengenalku? Ahh, tidak mungkin tidak kenal. Pasti dia ingat, tapi bagaimana caranya berteman dengan dia?" batin Chanyeol.

Hari ini, Chanyeol mengikuti Caca, Caca berpakaian rapi dengan dress selutut berwarna putih dan rambut yang terurai. Sedangkan Chanyeol, memakai sweater hitam, celana jeans panjang hitam dan topi dan kacamata hitam. Ia mengikuti Caca yang akan pergi. "Caca akan bertemu siapa setelah ini?" pikir Chanyeol. Kemudian ia melihat Caca masuk ke kafe dan Chanyeol pun mengikutinya. Chanyeol duduk di tempat yang strategis agar tidak terlalu ketahuan oleh Caca.

Ia melihat Caca, tak lama seorang laki-laki mendekatinya. Chanyeol pikir "Siapa itu? Temannya? Pacarnya? Ahh... Tidak mungkin itu pacarnya." Ia melihat Caca dan laki-laki itu bercanda dan tertawa, ia merasa iri melihat Caca menghamburkan senyum dan tawa yang lebar kepada laki-laki itu.

Membuat Chanyeol mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras dan tatapan matanya tajam, menatap nyalang sosok laki-laki itu dengan lancangnya menggenggam tangan gadisnya. Seolah itu adalah Hak miliknya. Demi apapun, bahkan Chanyeol belum pernah seinci pun menyetuh gadisnya. Itu membuatnya merasa marah, api cemburu membakar dirinya sehingga ia ingin menghampiri laki-laki itu dan menghajarnya sekarang juga.

Tapi memang siapa dirinya? Chanyeol bukan siapa-siapa bagi Caca. Hanya sekedar pria yang menguntitnya dan menyukai gadis itu. Itu adalah tindakan seorang pengecut pikirnya, memikirkan hal ini, Chanyeol pun mulai kesal. "Selalu ingin menyentuh setiap inci badannya" Chanyeol mulai berpikir, apa yang akan dia lakukan? Apakah ia harus melakukan sesuatu yang mengesankan untuk menarik gadis itu menyukainya? Tapi apa? Mengajaknya berpacaran? Tapi tidak mungkin, itu mustahil. Karna mereka berdua belum saling mengenal. Jika ia menembaknya menjadi pacar sekarang, pasti akan ditolak. To the point saja, aku akan melamarnya dan menjadikan dia istriku, aku baru ingat dengan apa yang dikatakan Celline, temannya itu tidak ingin berpacaran tapi langsung menikah saja. "Aku tidak akan melepaskannya kali ini, jika resiko yang kuambil ini sangatlah besar".

Sampai ketemu dua hari lagi Caca. Aku akan datang melamarmu, aku tidak ingin kau menjadi milik orang lain, hanya aku saja yang bisa memilikimu. Jika aku ditolak pun, aku akan datang lagi untuk melamarnya sampai ia bilang 'iya'dan 'menerima' lamarannya. Chanyeol pun pergi dan berbicara kepada Ayah dan Bunda untuk melamar dan ingin menikah setelah kelulusannya. Ayah dan Bundanya menyetujui, tapi agak heran dengan Chanyeol yang tiba-tiba ingin menikah dengan seorang gadis seumuran dengan adiknya. Celline belum mengetahui hal ini, Chanyeol berpesan jangan dulu memberitahu kepada adiknya, karna ia sendiri yang akan berbicara kepada adiknya akan menikahi temannya itu.

❌❌❌

Setelah Chanyeol berbicara kepada adiknya dan Celline pun menyetujui keputusan Chanyeol. Cuma, Celline berpikir, mengapa Chanyeol ingin sekali menikahi temannya itu, bukan hanya teman atau sahabat, tapi Celline sudah mengganggap Caca sebagai saudaranya sendiri.

Dan sore ini, Chanyeol dan keluarganya pergi ke rumah Caca. Chanyeol berbicara kepada orang tuanya dan akan melamarnya.  Tapi sayangnya, Caca tidak berada di rumah, ia pergi ke rumah sakit untuk menemani neneknya yang sedang sakit. Dan ibu Caca berkata "kita tidak bisa menyetujui lamaran ini jika yang bersangkutan tidak ada di sini. Kami hanya mengambil jawaban dari Caca. Bagaimana jika kalian datang lagi besok?" setelah ibu Caca berkata seperti itu, Chanyeol dan keluarga pun pulang. Dan akan kembali lagi.

Dan benar, Chanyeol dan keluarga kembali lagi ke rumah Caca. Chanyeol sangat tidak ingin melepaskan Caca. Entah mengapa, Chanyeol sudah benar-benar gila karna jatuh cinta dengan gadis itu. Sampai di sana, adik Caca bilang bahwa kakaknya itu sedang keluar, pergi sebentar membeli sesuatu. Chanyeol pun menunggu Caca sampai pulang, dan selama menunggu setengah jam. Caca pun pulang dan ia kaget melihat tamu ramai sekali. Ia juga melihat sahabatnya di sana, Celline. Ia sangat kebingungan kenapa keluarganya berekspresi seperti itu.

"Ini ada apa Ma? Kenapa ramai sekali?" Caca bertanya karna bingung dengan kondisi seperti ini.

"Hai Ca" Celline pun menyapa sahabatnya itu.

"Hai, ada apa ini? Kenapa membuatku bingung Ma, Pa" ia berganti-gantian melihat Papa dan Mamanya itu. Adiknya hanya menaikkan bahu.

"Ca, kamu punya pacar tidak bilang-bilang ke Mama?" Mamanya pun mengeluarkan pertanyaan. Caca makin tambah bingung.

"Pacar? Caca kan sudah pernah bilang ke Mama, kalo Caca tidak suka berpacaran, Caca lebih memilih langsung menikah?" Jelas Caca, Caca benar-benar sangat bingung. Mengapa Mamanya itu sangat pelupa? Mungkin efek umur.

"Jika itu mau kamu, aku yang akan menikahimu" Chanyeol berdiri dan berlutut mengeluarkan cincin. Reaksi Caca sangat kaget, dipikirannya "siapa dia? Mengapa? Aku tidak kenal dia. Mengapa dia bisa kenal denganku? Ahh.... Apa ini kakaknya Celline?"

"Hey Ca, apa yang lu pikirin? Kakak gue ngelamar lu tuh" Celline pun jalan mendekati Caca dan berbisik "Terima aja Ca, dia bisa gila kalo lu tolak" itu yang dibisiki Celline ke telinga Caca. Caca pun melihat muka pria itu dan ia melihat matanya, ada keseriusan di mata pria ini untuk siap menerima Caca apa adanya. Tapi Caca belumlah siap, tapi Caca ingin berkata 'iya' .

"Bagaimana bisa kau mengenalku? Aku saja tidak mengenalimu" Chanyeol tertawa kecil saat Caca berkata seperti itu. "Kenapa tertawa? Ada yang lucu?" Caca bingung kenapa pria ini tertawa.

"Caca, akan ku ceritakan setelah kita menikah" Chanyeol pun mengalihkan pembicaraan, ia tidak ingin keluarganya dan keluarga Caca mengetahui bahwa ia hampir menabrak Caca waktu itu.

"Oke Caca, will you marry Me?" Itulah yang keluar dari mulut Chanyeol, Caca ingin meyakinkan jika pria ini sungguh-sungguh. Ia melihat mata pria itu dan yakin ia ingin menjalankan hubungan dengan Caca dengan serius. Caca pun menggangguk dan itu tanda bahwa Caca menerima Chanyeol.






Keasyikan ngetik, ga sadar sampe 1000++😌
-
-
Gimana menurut kalian part ini? Seru ga sih? Atau ada yang kurang? Masih garing gak ceritanya?😆😆😆
-
-
Jangan lupa vote, tekan bintangnya👍
-
-
Thank you💟

Secret Admirer || Park Chanyeol✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang