~5

204 16 0
                                    

💟Happy Reading📕📕

.
.
.
.
.
.
.
.
.












Ini adalah hari kelulusan Chanyeol, dan akan berakhir tidak menjadi mahasiswa lagi. Dan pelaksanaan pernikahan dia dan Caca tinggal 2 minggu lagi. Karna menunggu kelulusan Caca juga yang berakhir menjadi murid SMA. Kedua orang tua Chanyeol, adiknya dan calon istrinya menghadiri acara wisuda Chanyeol.

Setelah acara wisuda itu selesai, Caca bilang bahwa akan mengadakan kelulusan Chanyeol di rumahnya karna Mamanya memasak makanan untuk Chanyeol dan keluarganya. Keluarga mereka berdua, akhir-akhir ini dekat. Tetapi Caca belum bisa mencintai Chanyeol saat ini. Chanyeol bersikap dingin dan berwajah datar kepada Caca. Caca heran dengan sikapnya yang seperti itu. Dulu waktu melamar saja sikapnya terlihat baik dan penuh senyum. Kenapa malah sekarang sikapnya dingin dan cuek ke hal-hal yang kecil. Tetapi Caca dapat menerima itu semua, dan Caca hanya bingung. Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa bisa ia menerima pria itu menjadi suaminya nanti.

🔥🔥🔥

Dan hari pernikahan Chanyeol dan Caca pun tiba. Mereka mengucapkan janji suci dan memakaikan cincin di jari manis yang saling bertukar memakaikannya. Caca masih bingung dan berpikir kenapa? Kenapa ia nenerima Chanyeol? Sangat bingung baginya. Apalagi dengan kita? Kita bingung kenapa Caca masih bingung dengan jawabannya tempo hari waktu itu.

Sekarang, Caca tidak lagi tinggal di rumah orang tuanya, ia akan tinggal bersama dengan keluarga Chanyeol. Tetapi sebelum ke rumah kediaman Park, ia bilang ke Chanyeol "Chan...eehh... om?" Chanyeol pun menoleh ke istri kecilnya itu "ada apa?" balasan yang dingin bagi Caca. "Setelah sampai rumah, aku belum siap sekamar bersama om...jadi aku akan tidur bersama Celline. Bagaimana?" Chanyeol heran, mengapa ia tidak ingin sekamar dengannya, padahal sudah sah menjadi suami istri. "Tidak boleh" Chanyeol menentang permintaan Caca. "Tapi om, kalau sudah punya rumah atau apartemen sendiri aku akan sekamar denganmu. Aku belum siap, plis, mengertilah" Caca memohon sekali lagi. "apa alasanmu tidak ingin tidur dengan saya? Apakah saya akan menerkammu? Jangan salah, aku ini bisa tahan sampai kamu siap" Chanyeol menanyai apa alasan Caca tidak ingin tidur dengannya. "Bukankah tadi sudah aku bilang. Dan aku akan tidur sekamar dengan jika umurku sudah siap 18 tahun. Aku minta maaf, beri aku waktu untuk menerima ini" Chanyeol mengerti, dan ia pun mengalah kepada Caca "Baiklah jika itu maumu"

🐨🐨🐨

"Selamat ya Ca, sekarang kita keluarga dan sekarang lu jadi kakak ipar gue. Jadi gue panggil lu kakak nih? Ihh... ga asik aahh..... " kata Celline sambil membantu Caca membuka baju pengantinnya.

"Santai aja Lin ngomongnya, kita seumuran jugakan?" Caca tertawa kecil saat Celline berkata seperti itu.

"Kita beda setahun Ca, gue tahun ini baru dapat SIM, lahh lu udah ada, bentar lagi lu udah 18 tahun. Lu itu seumuran sama kek Jaehyun" Caca baru mengetahuinya bahwa temannya itu beda setahun dengannya.

"Tapi Lin, kok di---" belum saja selesai berbicara, sudah dipotong oleh Celline.

"Iya emang, itu salah, tahunnya dilebih-lebihin. Ok, udah selesai" Celline sudah selesai membantu Caca membuka baju pengantinnya.

"Thanks yo, pantes aja. Tapi kok baru bilang gue sekarang, gak dari awal?"

"Hehehe....maap, gue kira lu tau dari Jaehyun"

"Tau apanya? Hemm?" Itu Bunda Chanyeol, ia masuk ke kamar Celline membawa nampan berisi salad buah dan dua gelas susu hangat.

"Sini Bun, aku aja yang bawa" Celline pun mengambil nampan yang berada di tangan Bundanya itu dan menaruhnya di nakas.

"Mandi dulu gih Ca, abis itu makan saladnya dan minum susunya. Celline juga gitu yah, mandi. Bersih-bersih dulu. Kalo gitu Bunda keluar dulu" Bundanya pun pergi dari kamar Celline.

"Makasih Bun" Caca berterimakasih dengan Bundanya Chanyeol, sangat baik dan ramah. Tapi Chanyeol tidak seperti itu, dingin dan wajahnya datar.

"Ca, lu mandi aja di kamar mandi gue, gue mandi di bawah" Celline mengambil handuk yang tergantung di kastop dan pergi meninggalkan Caca yang masih berdiri diam.

🙈🙈🙈

Caca bangun dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi mencuci muka dan menggosok giginya. Setelah selesai ia mengganti bajunya, memakai sweater berwarna neon dan celana trainning. Ia ingin berlari memutari taman yang biasa sering ia kunjungi, sudah lama ia tidak ke sana. Setelah selesai, ia melihat keadaan di ruangan bawah sangat sepi. Para penghuni rumah pasti masih tidur, ia pun pergi ke dapur untuk minum. Ia melihat sosok pria yang sedang minum.

"Sudah bangun?" Chanyeol pun mengeluarkan kata dan bertanya ke Caca.

"Hemm"

"Mau ke mana pagi-pagi gini? Kamu mau lari di taman ya?"

Caca yang mendengar itu kaget, kenapa ia bisa tau jika Caca akan ke sana? Apakah ia juga mengikuti Caca juga di sana sebelum melamar Caca? "Iya" itu yang keluar dari mulut Caca untuk menjawab pertanyaannya.

"Kalau gitu, sama-sama gimana? Saya juga ingin pergi ke sana" Chanyeol saat ini sangat gugup, dengan wajahnya yang datar begini apakah Caca menerima ajakannya?

"Aku minum dulu, nanti barengan" tidak Chanyeol sangka, malahan Caca menerima ajakannya itu.

"Saya tunggu di depan" Chanyeol pun meninggalkan Caca di dapur dan berjalan menuju keluar rumah. Suasana yang sangat canggung bagi Caca.

Setelah selesai minum, Caca pun menyusul Chanyeol dan pergi berlari bersama ke taman. Mereka menyelesaikan 10 putaran bersama-sama. Caca sangat lelah, ia mengatur nafasnya dan duduk di bawah pohon besar. Sedangkan Chanyeol membeli satu buah botol air minum dan diberikan kepada Caca.

"Terimakasih" Chanyeol pun duduk di sebelah Caca. Caca memberikan botol airnya yang masih ada setengah dan memberikannya ke Chanyeol. Chanyeol pun menerimannya dan meminum air itu pada mulut botol. Caca kaget, karna itu bekas ia bibirnya, apakah itu ciuman secara tidak langsung? Pikirnya seperti itu.


Gimana sih menurut kalian? Aku makin seneng deh sama cerita sendiri. Sehari bisa buat 3 part.
-
-
Makanya garing banget😆
Jangan lupa tekan bintang ya👍
-
-
Thank you💟

Secret Admirer || Park Chanyeol✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang