Happy Reading 💙
——
"Lesta, kamu mau gak jadi pacar aku?" Lelaki bertubuh tinggi kekar dan berwajah tampan itu menyodorkan setangkai bunga mawar merah di depan Lesta sambil berlutut.Namanya Dewa, lelaki yang termasuk ke dalam jajaran siswa populer di sekolah. Ini adalah pernyataan cinta ke 9 kali yang pernah diucapkannya kepada Lesta, dan dengan jawaban yang sama pula. Tidak.
Lesta langsung bergerak mundur sambil mengepalkan tangannya kuat, kini ia berdiri sejajar dengan ketiga temannya yang juga ada disana.
"Gue harus jawab berapa kali lagi sih Wa? Gue gak suka sama Lo, apalagi dengan Lo kasih bunga kayak gitu, Nggak Wa!" Tolak Lesta dan langsung berbalik pergi dengan langkah cepat meninggalkan ketiga temannya yang masih menatap Dewa dengan perasaan iba.
"Sabar ya Wa." ucap Tania lalu melangkah pergi bersama Sara, menyusul Lesta yang sudah tidak terlihat lagi di sepanjang koridor.
"Dewa, buat gue aja sini bunganya." ucap Adel yang masih disana meratapi Dewa.
"Temen lo bangsat!" ucap Dewa sambil membuang bunga itu ke tong sampah dengan kasar, dan pergi.
"Lo yang bangsat ya!" Teriak Adel.
***
"Duh, si pembully gila kenapa nih mukanya pucet, Bisa sakit juga Lo?"
Lesta menghentikan langkahnya tepat di depan orang yang baru saja bicara padanya, jelas tanpa Lesta lihat pun ia sudah tahu itu siapa. Rani, satu-satunya siswi yang berani melawan perlakuan Lesta dkk.
Tanpa berpikir panjang, Lesta menarik rambut Rani kasar, "Diem lo! Atau mau gue bikin lo gak bisa ngomong sekalian?"
Rani menarik balik rambut Lesta, "Lo pikir gue takut sama lo?" Ia tertawa kecil.
Lesta mendorong kepala Rani ke dinding dengan keras, lalu mengunci tangan perempuan itu kebelakang.
"Gue udah biasa sama perlawanan kayak gini, jangan lo pikir karena lo punya video itu, gue bakalan takut! Lo gak akan berani ngelakuin apapun, karena jelas lo tahu gue juga punya kartu lo. Dan jangan lo pikir kita seimbang, lo jauh di bawah gue!” Lesta menekan setiap kalimatnya, dengan masih dalam posisi mengunci gerak Rani.
Rani menyeringai, “Gue bakal bikin hidup lo hancur!” ucapnya.
Tania dan Lasmi yang baru saja datang langsung menarik Lesta, “Ta, udah. Orang-orang mulai notice.”
Lesta lalu melepaskan cengkeramannya dan melangkah pergi.
"Awas Lo Lesta." ucap Rani sambil memijat-mijat lengannya yang sakit.
***
"Bacot banget tuh cewek murahan!" ucap Lesta yang kini duduk di bangku kelasnya, kejadian barusan membuat ia semakin kesal di tambah kelakuan Dewa juga.
"Kita harus main cantik Ta, jangan main pelanggaran." ucap Sara yang ikut duduk di samping Lesta.
"Udah berani lagi dia sama gue, harus dikasih pelajaran lagi tuh cewek!" Ucap Lesta.
"Lo tinggal kasih tau aja kelakuan dia diluar sekolah ke guru, bereskan?" Ucap Sara.
"Masalahnya dia punya video kita waktu lagi ngebully si cewek kelas 11 itu yang kegatelan sama cowok gue!" sewot Lesta.
"Eh, bukannya Lo udah putus sama cowok lo? Si Gara kan?" Tanya Tania.
"Baru juga gue putusin kemaren, lagian si Gara sekarang masih ngejar-ngejar gue, gamau di putusin." Ucap Lesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISDEED
Teen FictionKetika dua orang berkelakuan buruk dipersatukan dalam renjana. Apa yang akan terjadi? Ini cerita tentang seorang perempuan yang memiliki banyak tekanan dalam hidupnya, si pembully cantik yang diidam-idamkan para kaum Adam untuk bisa menjalin hubunga...