04. Harus jadi pacar gue!

191 75 18
                                    

Happy Reading💙

--

Dor..dor..

Abay menggedor pintu kamar mandi, dia telah menunggu selama satu jam dan Lesta belum juga keluar dari sana.

"Cepet, udah telat!" Teriak Abay dari luar kamar mandi.

"Iya bentar, satu step lagi... Selesai" Ucapnya lalu Lesta pun keluar dari kamar mandi.

Abay menatap wajah Lesta sambil membatin, "Dia mau sekolah atau apa? Pake merah-merah di muka kayak mau party, Tapi gue gak perlu komen lah, gak harus peduli juga mau dia dandan kayak gimana”.

"Emang gue secantik itu ya?" Tanya Lesta yang sadar kalo Abay terus menatapnya.

Abay lalu mengalihkan pandangannya malas,"Cepet, kita udah telat!" Ucapnya lalu berjalan lebih dulu.

 

***

 

"Bay pelan-pelan kek bawa mobilnya, Lo mau ngajak gue mati ya? Gue mau nikah dulu kali." Ucap Lesta sedikit panik.

Abay melajukan mobilnya di atas rata-rata, karena mereka sangat terlambat. Sangat.

"Berisik! Ganggu konsentrasi!" Ucap Abay.

"Tapi Bay, ini beneran kecepetan tau gak? Ngeri gue." 

"Makanya tadi Lo harusnya biarin gue bawa motor gue sendiri."

"Gila, Lo mau gue nyetir sendiri? Gue kan masih pusing gara-gara mabuk" Lesta beralasan.

"Siapa suruh?" Tanya Abay.

"Emang gak ada yang nyuruh sih, tapi kan-"

"Berisik Lesta!" Abay memotong perkataan Lesta.

"Abay? Gue gak nyangka ternyata Lo inget banget ya sama nama gue." Ucap Lesta dengan nada terharu.

"Diem Ta! Sekali lagi ngomong gue plester mulut Lo!" Ancam Abay.

Lesta tersenyum jail saat mengingat tantangan yang kemarin teman-temannya berikan.

"Oke gue bakal diem, tapi... Lo harus jadi pacar gue" ucap Lesta enteng.

Abay langsung melirik Lesta sebentar dan kembali melihat jalanan, lalu tiba-tiba ia menginjak rem hingga membuat Lesta membenturkan keningnya ke dashboard mobil cukup keras.

"Aww!" Teriak Lesta meringis. "Biasa aja dong kagetnya, gak perlu ngerem mendadak, sakit kan kepala gue." omel Lesta sambil memegangi kepalanya.

"Gue bukan kaget sama ucapan Lo, tapi tadi ada kucing lewat" ucap Abay.

"Alesan!" Bentak Lesta kesal.

"Terserah." Abay kembali melajukan mobilnya.

"Terus gimana? Lo pasti mau kan?" Tanya Lesta setelah menghilangkan kekesalannya.

"Apa?" Tanya Abay tak mengerti.

"Jadi pacar gue" jawab Lesta.

"Lo gak malu apa nembak cowok duluan?" Abay melirik Lesta aneh.

"Abis nya Lo sih gak ada tanda-tanda mau nembak gue semenjak kita kenalan, PDKT juga enggak, yaudah gue aja yang nembak Lo, sama aja kan?" Ucap Lesta.

"Yaudah, gue tolak." Ucap Abay.

"Kenapa?" Lesta tak percaya.

"Sekarang terakhir Lo bisa deket-deket sama gue, besok-besok anggap aja kita gak pernah kenal" ucap Abay.

MISDEEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang