Chapter 14 || Autralia (호주)

942 92 20
                                    

Dahyun, Irene, Soo Young dan Suho bergegas berjalan menuju basement mobil untuk mengambil mobil Suho sebagai transportasi menuju ke bandara untuk mengambil jet pribadi Chanyeol. Dahyun tak pernah sesakit ini sebelumnya, dia bahkan tidak pernah sekalipun meragukan cinta Jimin, tapi nyatanya dia malah membela wanita yang jelas jelas bukanlah istrinya. Oh iya, bahkan Dahyun dan Jimin menikah tanpa altar dan juga saksi, menyedihkan sekali bukan?

Dahyun tak masalah dengan itu, karena dia sama sekali tau siapa Jimin dan akan bagaimana kehidupan ketika dia menjadi istri seorang boss mafia atau psychopath gila itu. Yang ada di pikiran nya hanyalah sang kakak yang tengah mengandung dan sudah masuk usia 8 bulan lamanya. Dia tidak tau harus bagaimana, dia nanti akan merindukan Seulgi karena pasti Seulgi akan terus menghubunginya kesana dan kemari.

Mobil terparkir sempurna di lapangan tempat parkir. Suho, Irene, Soo Young dan Dahyun berjalan keluar mobil dan menuju ke jet pribadi yang sudah disiapkan oleh pengawal pribadi Chanyeol. Dahyun tetap menatap sendu jalanan dan dirinyapun digandeng erat oleh Soo Young untuk berjaga jaga jika Dahyun tertinggal jet nanti. Mereka masuk ke dalam jet dan transportasi udara tersebut mulai lepas landas menuju negara yang Dahyun dan Soo Young tunggu tunggu.

Dahyun merenung karena harus meninggalkan Jimin. Dia harusnya tidak peduli, tapi sepertinya cintanya tumbuh seiring berjalannya waktu. Pria bajingan itu ternyata mendapatkan hatinya.

Melihat Dahyun termenung, Irene jadi ingat Seulgi yang juga termenung oleh pria yang sama membuat hati mereka hancur dan menebar benih kebencian diantara mereka berdua. Ia yakin, Seulgi akan kembali membenci Jimin dan bisa saja Seulgi tidak akan menganggap Jimin salah satu keluarganya lagi. Irene tertawa miris, sahabat yang ia pikir baik, ternyata adalah seorang bajingan, lebih dari yang ia pikirkan sebelumnya.

Soo Young menyenderkan kepalanya ke kursi penumpang yang ia duduki. Soo Young memang tau dan terbiasa dengan sifat bajingan kakaknya yang begitu luar biasa brengsek. Ia tak rela jika kakaknya memiliki seorang istri tapi kakaknya malah membela wanita yang jelas jelas seekor ular yang hanya menginginkan hartanya saja.

Untuk apa Nancy kembali? Sialan. Kata kata itu terus tergiang ngiang di otak Soo Young atau Joy seperti layaknya sebuah kaset rusak.

Gadis berusia 20 tahun itu melirik Dahyun. Murung dan tidak punya senyuman. Soo Young mengerti, Dahyun begitu sakit hati dan Soo Young janji tidak akan menyakiti hati kakak iparnya untuk kedua kalinya.

"Baiklah, kita sampai." ucap Suho langsung membangunkan lamunan Dahyun dan Soo Young.

"Lho, ini bukan di bandara Australia." ucap Soo Young terheran heran. Wajar saja, ini seperti lapangan biasa dan ini bukanlah bandara Internasional di kota Canberra, Australia.

"Memang bukan, ini lapangan di apartemen yang akan kalian tinggali." ucap Irene tertawa kecil. Soo Young langsung mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

Soo Young dan Dahyun keluar dari jet. Suho dan Irene masih berada didalam melambaikan tangan untuk mengucapkan perpisahan. Sebelum itu Irene dan Suho bilang bahwa akan sering berkunjung jika ada waktu dan bersama dengan Sherline. Dahyun dan Soo Young melambaikan tangan juga.

Jet terbang kembali ke Korea Selatan dan meninggalkan Dahyun dan Soo Young yang berjalan memasuki apartemen besar mereka.

"Eh, bagaimana kalau kita berbelanja dulu? Apart sudah rapih juga. Ayo eonni." ajak Joy (kalau di Australia Una bakalan pake Joy). Dahyun mengangguk dan mereka berdua berjalan menuju mall terdekat di Australia.



























































MY PSYCO HUSBAND✅ || PJM X KDH ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang